Pancasila Sebagai Pilar Pemersatu Dalam Era Globalisasi

13 Desember 2024, 20:40 WIB

Nusantarapedia.net | OPINI, POLHUKAM — Pancasila Sebagai Pilar Pemersatu Dalam Era Globalisasi 

Oleh: Gladis Zenith Evania 

“Dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan dan penguatan karakter bangsa dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas dan memiliki moral yang baik”

PANCASILA adalah dasar negara Republik Indonesia, yang telah menjadi pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia sejak kemerdekaan. Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh akan tantangan atau rintangan, Pancasila tetap memegang peran penting sebagai pilar pemersatu bangsa. Globalisasi membawa dampak dari segala aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, hingga budaya. Meskipun demikian, Pancasila tetap relevan di era ini untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri berbagai ragam suku, ras, dan budaya.

1) Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa

Pancasila terdiri dari lima sila yang memiliki nilai-nilai leluhur yang dapat menjadi fondasi bangsa dalam menghadapi globalisasi. Sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa” mencerminkan sikap toleransi sesama umat beragama, terutama di era ini lebih terbuka lagi keberagaman agama. 

Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” mengedepankan nilai kemanusiaan yang universal. Nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam sila ini mengingatkan kita untuk selalu mengedepankan rasa empati dan menghargai hak asasi manusia.

Sila ketiga “Persatuan Indonesia” menekankan pentingnya kesatuan dan solidaritas bangsa. Di tengah tantangan globalisasi, seperti globalisasi informasi dan interaksi antar negara, Pancasila mengingatkan kita akan pentingnya menjaga persatuan dalam keragaman. 

2) Pancasila dan penguatan identitas bangsa

Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia mudah terpengaruh oleh budaya luar yang bisa mempengaruhi pola pikir, bahkan identitas bangsa. Sila keempat, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,” mengajarkan pentingnya musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting dalam menjaga kohesi sosial di tengah dinamika globalisasi yang seringkali membawa perubahan cepat.

Sila kelima, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial.  

Dalam konteks globalisasi, di mana ketimpangan ekonomi antarnegara dan dalam masyarakat semakin terlihat, Pancasila mengingatkan kita untuk menjaga keseimbangan dalam distribusi kekayaan dan peluang, sehingga tidak ada golongan yang terpinggirkan.

Terkait

Terkini