Parade Tari 18 Jam Nonstop Pemkab Boyolali, Peringati “International Dance Day”
Adapun parade tari ini akan digelar pada Sabtu, (29/4/2023), di tiga titik lokasi

Nusantarapedia.net, Boyolali, Jawa Tengah — International Dance Day atau Hari Tari Sedunia, diperingati setiap tanggal 29 April. Momentum peringatan ini digunakan oleh Pemkab Boyolali melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dengan menggelar parade tari selama 18 jam nonstop.
Darmanto, Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali menjelaskan, parade tari yang digelar untuk memperingati hari tari sedunia ini (World Dance Day) bertujuan untuk memotivasi para seniman penari agar terus berkarya untuk memperkaya khasanah budaya, khususnya di wilayah Boyolali dan bangsa Indonesia umumnya. Ia berharap, dengan kemajuan budaya dapat menjadi kemajuan bangsa pula.
“Saya sangat berharap kepada para seniman, para penari khususnya, teruslah berkarya, tetap semangat, jaga persatuan, seperti harapan Pak Bupati kita harus selalu bersama-sama dengan totalitas kita semua.” ungkap Darmanto, Kamis (27/4/2023), dilansir dari boyolali.go.id.
Adapun parade tari ini akan digelar pada Sabtu, (29/4/2023), di tiga titik lokasi, yaitu: (1) Alun-alun Lor Kabupaten Boyolali, pukul 06:00 – 12:00 WIB. (2) Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB), pukul 12:00 – 18:00 WIB. (3) Halaman Kantor Bupati Boyolali, pukul 18:00 – 23.59 WIB.



Untuk personil parade tari nonstop selama 18 jam ini, melibatkan 40 seniman tari yang akan tampil secara bergantian. Para seniman (penari) berasal dari sekolah-sekolah, sanggar, kelompok tari maupun duta seni yang ada di Kabupaten Boyolali. Secara teknis, masing-masing penampil akan diberikan kesempatan menari selama 15 menit. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Disdikbud Kabupaten Boyolali Waskito Raharjo.
“Untuk penonton nanti, silahkan mau menonton yang dimana silahkan, tidak ada ketentuan atau batas-batas harus menonton dimana atau bagaimana, nonton bebas, gratis,” kata Waskito.
Untuk diketahui, Hari Tari Internasional adalah perayaan tari global, diciptakan oleh Komite Tari Institut Teater Internasional (ITI), mitra utama seni pertunjukan UNESCO.
Acara yang berlangsung setiap tahun pada tanggal 29 April ini, awalnya merupakan peringatan kelahiran Jean-Georges Noverre (1727–1810), yang mana didedikasikan padanya untuk penghormatan sebagai “bapak” atau pencipta balet modern, yaitu balet klasik atau romantis. Hingga dalam perkembangannya saat ini telah muncul tari balet kontemporer. (Inh)
Sejarah Kota Boyolali, Napak Tilas Perjalanan Ki Ageng Pandan Arang
Pesanggrahan Pracimoharjo Paras Boyolali, Miniatur Keraton Surakarta
Desa Wisata Lencoh Boyolali, Titik Pandang Indahnya Merapi
Simpang PB VI Selo, Patung Pakubuwono VI Simbol Perjuangan Melawan Belanda
Ojo Dibandingke Abah Lala, Berkumandang se-Nusantara dari Desa Clunthang Kumandang (1)