Paradoksal Lagu Hymne Guru
Bahkan ketika guru telah tiada kebaikan ilmunya tetap mengalir. Karenanya, sanjungan, pujian apapun tak akan mampu membayar pengorbanan dan pengabdian seorang guru.
Nusantarapedia.net, Jurnal | Pendidikan — Paradoksal Lagu Hymne Guru
Oleh : Ika Nidaul Haq
“Bagaimana tidak, sertifikasi guru tidak menjamin signifikansi peningkatan kinerja dan profesionalitas guru. Ini yang kemudian menjadi paradoks. Guru sertifikasi yang penuh tanda jasa idealnya bisa lebih kreatif dan membangun pendidikan dari pada guru P3K karena stimulus yang diberikan jauh lebih besar.”
MENYANYIKAN lagu Hymne Guru seolah kembali ke puluhan tahun lalu saat duduk di bangku sekolah dasar. Betapa rindunya pada romantisme masa anak-anak yang begitu heroik. Puluhan lagu wajib yang hapal di luar kepala dan semangat berapi-api saat membawakannya. Bagaimana lihainya para guru menceritakan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan negeri ini, Sehingga semangat juang itu merasuk dalam jiwa anak-anak dan cerita para pahlawan terpatri hingga dewasa.
Itulah guru, titahnya seperti oase yang membasahi tanah kerontang. Ilmunya mengalir hingga dewasa. Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru, nama mereka akan hidup dalam sanubari anak-anak didiknya.
Jasa guru terabadikan dalam lagu Hymne Guru. Perhatikan liriknya di bawah ini!
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa (Pembangun Insan Cendekia)
Lirik ini menggambarkan apresiasi yang tinggi dan kebanggaan terhadap perjuangan guru Indonesia dalam mencerdaskan anak bangsa. Berapa generasi emas yang lahir dari seorang guru? Untuk itu, profesi guru adalah pendulang pahala sepanjang usia. Bahkan ketika guru telah tiada kebaikan ilmunya tetap mengalir. Karenanya, sanjungan, pujian apapun tak akan mampu membayar pengorbanan dan pengabdian seorang guru.