Parah Krisis Air Bersih di Makassar, Warga Keluhkan Pembagian Air PDAM yang Tak Merata

24 Oktober 2023, 17:54 WIB

Nusantarapedia.net | MAKASSARHampir semua warga kota Makassar mengeluhkan akan situasi yang kering dan kekurangan air bersih yang terjadi saat ini. Salah seorang warga Pampang, Kecamatan Panakkukang, Ningsih kepada Nusantarapedia mengaku harus mengirit-irit penggunaan air.

“Kami sekeluarga harus mengirit-irit penggunaan air karena krisis ini, ada sumur bor tapi kadang tidak ada air yang keluar, jadi kadang kita terpaksa membeli air gallon,” katanya.

Kondisi serupa juga dialami warga kecamatan Tamalanrea yang tinggal di perumahan Bumi Tamalanrea Permai. Mereka mengeluhkan tidak pernah mendapat bantuan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar.

Salah seorang warga di perumahan itu, Daeng Bulang mengaku telah berbulan-bulan mengalami kekeringan dan selalu membeli air sendiri.

“Susah sekali air, kita terpaksa beli air gallon, dan harus dipakai sedikit-sedikit, diirit-irit, baru itu PDAM tidak pernah sampai ke sini bagi-bagi air,” kata Daeng Bulang.

Seorang personil Bantuan Komunikasi Kapolisian dari Sektor Biringkanaya, Udin kepada media ini, Selasa (23/10/2023) mengatakan, untuk wilayah BTP Blok A, hampir setiap seminggu sekali mobil PDAM datang untuk menyalurkan bantuan air kepada warga.

Seperti terlihat pada Selasa hari ini, satu mobil milik PDAM kembali datang membagikan air bersih kepada warga.

“Alhamdulillah, hari ini mobil PDAM kembali datang membagikan air kepada warga, terlihat ibu-ibu warga komplek berbondong-bondong datang membawa tempat air mereka masing-masing,” lapor Udin.

Memang ada sejumlah warga yang tidak kebagian air bersih, disebabkan oleh terbatasnya armada pengangkut air PDAM. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut air hanya berupa mobil pick up yang digunakan untuk mengangkut tandon berukuran besar.

Padahal sesungguhnya ada banyak mobil tangki air minum yang bisa dimanfaatkan untuk menjangkau seluruh wilayah kecamatan se-Kota Makassar.

IMG 20231024 WA0004
Hari ini mobil PDAM kembali datang membagikan air kepada warga, terlihat ibu-ibu warga komplek berbondong-bondong datang membawa tempat air mereka masing-masing.

Menyikapi dampak krisis air yang terjadi akibat kemarau yang panjang ini, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhani Pomanto mengakui, bahwa warga Makassar saat ini memang sedang menghadapi banyak persoalan seperti, penurunan debit air, sumber air baku, pengelolaan, distribusi, dan penghematan air.

“Di tengah musim kemarau panjang ini, sumber air baku di sungai Lekopaccing mengalami penyusutan sehingga perlu alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Kami sedang berencana menggunakan teknologi terbarukan, yakni geolistrik untuk mencari sumber air tanah yang akan kita jadikan sebagai sumur, untuk mensuplai kebutuhan air warga kota Makassa,” kata Danny.

Dijelaskannya, teknologi geolistrik adalah sebuah teknologi yang bisa membaca PH dan volume air sebelum dilakukan pengeboran. Sehingga dengan teknologi Itu kegiatan pengeboran dapat berjalan lebih efektif, efisien dan selektif. Hanya tanah yang banyak mengandung air saja yang akan dibor ubtuk mendapatkan air tanah.

Sebagai pengelola air bersih, Danny Pomanto mengintruksikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar menyusun dan melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang mengalami krisis dan membutuhkan suplai air.

Di wilayah Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, juga terjadi kekurangan air. Daerah ini adalah wilayah yang ketika musim hujan menjadi langganan banjir, dan ketika musim kemarau, menjadi daerah yang paling mengalami kekeringan.

Warga yang berada di wilayah ini mengaku terpaksa harus membeli air di penjual air galon.

“Belinya bisa 4 ribu satu galon, kami biasa membeli 3 galon per hari,” ujar Bakri. (Daeng Khairil)

Masyarakat Makassar Masih Lebih Memilih Pasar Tradisional Dibanding Pasar Modern

Masyarakat Muslim Makassar Turun ke Jalan Kecam Serangan Militer Israel Terhadap Palestina

Rakyat versus “Drakula Politik”

Mestinya Visi Misi Capres Tidak Tersandera Dokumen RPJPN, Dapatkah Presiden Terpilih Merevisi Dokumen RPJPN?

Beras Larang, Prihatin! Kaga Mau, Situ Aja Puasa! Diversifikasi – Substitusi Pangan Hanya Slogan

Terkait

Terkini