Parenting Menghadapi Bullying dari Film “Vina: Sebelum 7 Hari”

Nusantarapedia.net | PENDIDIKAN — Parenting Menghadapi Bullying dari Film “Vina: Sebelum 7 Hari”
Oleh: Ndarie Purwanda
– perasaan si pembuli yang ingin menjadi nomer satu dalam kehidupan, bukan dengan mengejar prestasi, tapi memilih jalan pintas melalui membenamkan dan menghancurkan prestasi dan kelebihan orang lain agar dia terus menjadi yang terdepan. Lantas dari mana pola pikir seperti ini mereka dapatkan? Adakah yang mengajarkan atau mereka dengan reflek mengatasi masalah dengan cara demikian. Menghancurkan orang lain untuk mendapat pengakuan bahwa dirinya yang paling hebat? –
“Cerita di atas adalah gambaran bagaimana bully itu harus dilawan. Tapi begitu miris dengan kisah Vina yang akhirnya harus bertaruh nyawa karena perlawananannya pada bully. Kisah ini adalah pembelajaran kita bersama,”
NONTON trailernya saja sudah merasa ngeri sendiri ya, bagaimana gadis nan cantik rupawan itu disiksa oleh rombongan geng motor yang aksinya digambarkan begitu brutal di film ini. Film “Vina: Sebelum 7 Hari” adalah sebuah film drama horor Indonesia tahun 2024 yang disutradarai oleh Anggy Umbara. Film produksi Dee company ini dibintangi oleh Nayla Denny Purnama, Lydia Kandou dan Gisellma Firmansyah. Vina: Sebelum 7 Hari tayang perdana di bioskop Indonesia pada 8 Mei 2024. Aksi paling ngeri adalah adegan saat kedua kaki gadis yang ternyata adalah seorang model catwalk ini dilindas berkali-kali oleh motor-motor yang melaju cepat yang digawangi oleh Egi, pentolan geng motor yang sampai sekarang masih buron bersama dengan dua anggota geng motor lain yang masih dalam tahap pencarian oleh pihak kepolisian.
Yang akan kita angkat dalam tulisan ini bukan dari sisi horornya, meskipun seram karena penyiksaan yang sungguh biadab di luar nalar kemanusiaan, bisa kita bayangkan betapa mengerikannya sosok (hantu) Vina ini. Di mana wajahnya yang hancur kena hantam balok besar, kaki dan tangannya patah terlindas ban motor berkali-kali, dan paling parah setelah disiksa dalam kondisi tidak berdaya, gadis itu diperkosa ramai-ramai oleh semua anggota geng motor.
Anda yang belum nonton mungkin bisa menggambarkan perasaan dendam dan emosi si (hantu) Vina pada orang-orang yang telah menyiksanya. Ditambah lagi yang akan membuat kita merasa terbawa emosi adalah sebuah ketidak-adilan pada ganjaran yang akhirnya diterima Vina, dia disiksa karena mempertahankan harga dirinya dari bullyan teman-temannya yang tidak suka atas kecantikan dan kesuksesannya. Yang kedua Vina yang menolak Egi, seorang anak polisi sekaligus bos dari geng motor itu untuk meladeni dan menerima cintanya. Karena Vina sendiri menganggap geng motor selalu meresahkan dan pembuat kekacauan dimana-mana. Akhir cerita, Vina mencoba menyampaikan pesan, bahwa bully memang benar harus dilawan, tapi ada bully yang tidak bisa kita lawan sendiri karena akan membahayakan nyawa mereka yang dibully.