PDIP Ambil Sikap “Diam Itu Emas”
- Tetapi jujur saja jika anaknya yang diberikan untuk bakal calon presiden, maka Gubernur Jawa Tengah pasti akan banting stir ke kapal politik lain yang sudah terang-terangan siap bersama mas Ganjar -
Nusantarapedia.net, Netizen | Artikel — PDIP Ambil Sikap “Diam Itu Emas”
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH UBAYA Surabaya
“Apakah PDIP cuek dan masa bodoh dengan hingar-bingar serta hiruk-pikuk di luar sana tentang siapa yang pantas untuk orang nomor satu meneruskan kerja-kerja hebat Presiden Joko Widodo (2024- 2029). Sudah pasti tidak! Kacamata PDIP selalu ada di mana-mana.”
MEGAWATI Soekarnoputri memang politikus ulung dan petarung ulung. Mentalnya sangat dahsyat dalam “game” perpolitikan Tanah Air. Mengapa demikian? Survei membuktikan mulai zaman Presiden Soeharto dengan kekuatan manunggal, di tangannya bisa berbuat apa saja dan terbukti semua lawan politiknya di era itu tumbang, terkecuali anak (putri) dari Proklamator Republik Indonesia ini.
Kami ibaratkan Megawati sebagai “wanita” perangai banteng, jika diganggu akan “sangar” jika tidak diganggu adalah wanita perangai jawa sejati dengan hati (watak) sungguh keibuan.
Dari zaman PDI (Partai Demokrasi Indonesia) memasuki zaman PDI-Perjuangan (PDIP), bagaimana jatuh bangun perjuangan dengan penuh berdarah-darah dihadapinya, tetapi Mega adalah tetaplah Mega dengan sikap “banteng” yang siap seruduk siapa saja yang mengganggu keutuhan bangsa dan negara ini.
Dari sinilah PDIP senantiasa di hati rakyat sejagad Tanah Air, terbukti dari pemilu ke pemilu perolehan suara PDIP dengan posisi atas, dan berkali-kali top score.
Saat ini publik Tanah Air jujur dibuat geregetan, gemes, rindu, bahkan emosi melihat sikap diam PDIP. Padahal partai-partai politik lain yang sudah dan terus saja sibuk ke sana ke sini mencari dukungan koalisi untuk capres dan cawapres.
Apakah PDIP cuek dan masa bodoh dengan hingar-bingar serta hiruk-pikuk di luar sana tentang siapa yang pantas untuk orang nomor satu meneruskan kerja-kerja hebat Presiden Joko Widodo (2024- 2029). Sudah pasti tidak! Kacamata PDIP selalu ada di mana-mana.
PDIP punya strategi permainan cantik dan mampu melihat perhelatan politik yang sedang seru-serunya saat ini. Sudah barang tentu, partai-partai sedang menunggu dan sudah pasti siap dan “mau banget” bersama PDIP mengusung bakal capres dan cawapres untuk berkoalisi, meski PDIP tak butuh koalisi secara aturan, karena syarat ambang batas presidential threshold 20 persen sudah terpenuhi.
Yakinlah, PDIP komit bahwa tidak akan pernah mau mengorbankan putra-putri terbaiknya yang beliau (Mega) bina selama ini, dan mengusung orang yang tiba-tiba saja datang dari luar sana, itu tidak mungkin. Itu bukan tradisi dari PDIP, sebab ibu Mega yang mempunyai hak prerogatif sudah pasti akan merekomendasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, atau jika terjelek, maka anaknya sendiri, Puan Maharani.
Tetapi jujur saja jika anaknya yang diberikan untuk bakal calon presiden, maka Gubernur Jawa Tengah pasti akan banting stir ke kapal politik lain yang sudah terang-terangan siap bersama mas Ganjar.
Dalam benak Ganjar, saat inilah kesempatan “terbaikku” untuk kerja dan mengabdi bagi bangsa dan Tanah Air Indonesia. Terbukti realitanya, semua lembaga survei menempatkan posisi Ganjar di urutan tertinggi dukungan maju sebagai calon presiden 2024.
PDIP pasti akan terus realistis, karena partai berlogo banteng moncong putih ini sadar, tidak ada artinya apa-apa jika tanpa bersama rakyat. Itulah hebatnya partai dengan slogan “wong cilik“. Itulah hebatnya sikap PDIP, “diam itu emas.”
Apa Kabar? Dengan Rekomendasi Pansus Perumda Wair Puan Maumere Sikka
Nasdem Tergesa-gesa Deklarasi Bakal Capres Anies, Ada Apa?
“Body Language” Jokowi Diarahkan kepada Ganjar? PDIP Panik!
Gelaran G20 Bali, Ajang “Silaturahmi” Mega – SBY
Berbagai Cara Ingin Merontokan “Kemesraan”Jokowi dan Megawati