Peduli Masalah Stunting, Camat Alok Timur Ajak Masyarakat Menjadi Orang Tua Asuh

Nusantarapedia.net, Maumere, Sikka — Salah satu kecamatan yang menjadi lokus tim satgas percepatan penurunan stunting adalah Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
karena pencapaian percepatan penurunan stunting sangat baik.
Dalam rapat monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting, ada banyak masukan dan usulan dari tim satgas yang harus dilakukan secepatnya dengan instansi lintas sektor tingkat kecamatan dan kelurahan.
Dalam usul dan saran dari tim satgas, bahwa perlu ada pemilihan bapak asuh atau orang tua asuh terhadap anak stunting. Hal tersebut akan dapat memberikan dampak yang baik untuk penurunan angka stunting di tingkat kecamatan juga tingkat kabupaten.
Hal ini menurut Camat Alok Timur Nikolaus Emanuel kepada media ini, Selasa (23/5/2023), mengatakan hal menjadi orang tua asuh.
“Kami akan mengadakan koordinasi mengajak masyarakat yang peduli untuk menjadi orang tua asuh minimal 1 orang tua asuh 1 orang anak di tingkat kelurahan. Hal ini dikarenakan dengan keterbatasan anggaran dan biaya,” kata Camat Nikolaus.
Diterangkan Nikolaus, untuk data tahun 2022, ada 300 lebih penderita stunting di Kecamatan Alok Timur, dan saat ini tahun 2023 sudah turun mencapai 9,5% di bawah satu digit target provinsi minimal 10% atau 1 digit.
Data Puskesmas yang tersebar di Kecamatan Alok Timur, ada dua Puskesmas Beru saat ini 8,7 persen. Kemudian pada Puskesmas Teluk terdiri dari 3 desa di kepulauan, yaitu 12,9 persen. Total untuk semua di Kecamatan Alok Timur mencapai 9,5%.
“Untuk di tiga desa di wilayah kepulauan perlu ada intervensi, dikarenakan letaknya harus menyeberangi laut, dan daerah-daerah tersebut daerah kepulauan dan harus ditangani dengan serius,” tutupnya.
Hadir saat rapat tersebut, Kepala Puskesmas Beru; Kader-kader Posyandu; TPK Kelurahan; dan Koordinator Penyuluhan KB.