Pemdes Tarubasan Gandeng BBWS Bengawan Solo Galakkan Gerakan Bersih Sendang
- perlunya gerakan bersih sendang ini bukan hanya lantaran paska tumbangnya pohon beringin akibat angin kencang beberapa waktu lalu, melainkan memang sudah harus segera dibersihkan demi menjaga kelestarian air -

Nusantarapedia.net, Klaten, Jawa Tengah — Paska tumbangnya pohon beringin tua di area Sendang Tarubasan di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akibat hempasan angin kencang beberapa waktu yang lalu, warga desa Desa Tarubasan bekerja sama dengan Pemerintah Desa, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo, PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) Bengawan Solo, Babinsa Desa Tarubasan Koramil 14 Karanganom Kodim 0723/Klaten, dan Relawan SKAT Karanganom, menggelar kegiatan Bersih Sendang Tarubasan pada Sabtu, (24/12/2022) di area sendang.
Sebanyak 25 petugas diterjunkan oleh BBWS Bengawan Solo dan PDSA Bengawan Solo untuk mengevakuasi reruntuhan pohon beringin yang ambruk di tengah sendang. Dibantu puluhan warga Tarubasan, pekerjaan diperkirakan akan selesai pada tiga hari mendatang.
“Kami ada dua tim, terdiri dari 25 personel, dengan peralatan, BBM, dsb. Rencana awal kita potong-potong dulu kayunya, karena peralatan tidak ada. Kemudian untuk eksekusi kayu yang sudah terpotong rencana kami akan minta tolong ekskavator yang untuk jalan tol (lokasi dekat dengan proyek tol: red), untuk mengangkat ke atas pakai alat berat tersebut, dan pekerjaan ini kami programkan 3 hari selesai,” kata Koordinator Petugas Sungai BBWS Bengawan Solo di Klaten, Alung Prasaja Utama, saat diwawancara NPJ di Sendang Tarubasan.
Sementara itu, Ketua RW.010 Tarubasan Suhadi mengungkapkan, perlunya gerakan bersih sendang ini bukan hanya lantaran paska tumbangnya pohon beringin akibat angin kencang beberapa waktu lalu, melainkan memang sudah harus segera dibersihkan demi menjaga kelestarian air dan juga karena memiliki potensi daya tarik sejarah.
“Dinas Lingkungan Hidup (DLH Klaten: red) sudah merekomendasikan untuk segera dibersihkan, selain itu juga memiliki potensi daya tarik sejarahnya, siapa tahu nanti bisa menjadi desa wisata, yang penting sekarang ini bersih dulu,” tuturnya.
Perlu diketahui bahwa Sendang Tarubasan sudah ada sejak zaman Belanda. Terbukti terdapat tulisan tahun 1912 pada tembok penyekatnya, khas bangunan berstruktur kolonial. Adapun dugaan bahwa sendang ini merupakan patirtaan kaum Hindu masa Mataram kuna, hal ini belum dilakukan penelitian lebih lanjut dan belum dapat diverifikasi.
Spot sejarah Sendang Tarubasan ini sedang dalam proses pengkajian BPCB Provinsi Jawa Tengah berkaitan dengan penentuan statusnya sebagai cagar budaya.


Sebagai informasi, pohon beringin yang tumbang tersebut sudah berumur puluhan hingga ratusan tahun. Pada banyak mata air atau umbul juga disebut dengan sendang, terutama di daerah Klaten yang disebut sebagai daerah “seribu mata air”, rerata tumbuh pohon di sekitar sendang yang disebut dengan pohon “Resan“.