Pengertian Feature dan Langkah Menulisnya (1)

Penulisan feature, peristiwa yang punya nilai berita harus dikreasikan kembali secara subjektif agar enak dibaca tanpa meniadakan akurasi dan verifikasi fakta yang menjadi standar jurnalistik.

8 Juli 2022, 00:11 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Sastra — Pengertian Feature dan Teknik Menulisnya (1)

“Wolfe melahirkan feature karena keinginannya menulis berita dengan cara yang berbeda saat bekerja di New York Herald Tribune (1962). Ia menilai gaya penulisan jurnalistik saat itu tidak mengakomodasi kemampuannya untuk mempertunjukkan kembali (recreate) atmosfer fakta – liputan.”

MENULIS bisa menjadi hobi bahkan pekerjaan. Setiap orang memiliki passion sendiri-sendiri dalam menciptakan karya tulisnya. Ada yang memilih jalur fiksi atau non fiksi. Fiksi berupa karya novel, cerpen, hikayat, fabel, komik, dongeng, dan legenda.

Buku karya fiksi identik dengan buku karya sastra, disebut juga buku narasi-imajinatif. Sedangkan karya non-fiksi meliputi teks non-fiksi adalah memuat informasi, deskripsi, peristiwa, tempat, karakter dari suatu objek yang benar-benar ada di kenyataan.

Contoh teks non-fiksi yang paling sering ditemukan adalah berita, buku ilmiah, biografi, esai, jurnal, feature, skripsi, makalah ilmiah, laporan buku, makalah akademik, dan masih banyak lagi lainnya. Di antara banyaknya karya non-fiksi, terdapat salah satunya artikel yang merupakan bagian dari berita namun dikemas dalam bahasa yang menarik dan sarat akan kesastraan. Karya tersebut adalah Feature.

Pengertian Feature

Feature (baca: ficer) adalah salah satu jenis tulisan jurnalistik berisi perpaduan berita dan opini, mengandung human interest, dan bergaya penulisan sastra (jurnalisme sastrawi). Feature disebut juga karangan khas, feature article, dan feature story.

Secara bahasa, feature diterjemahkan dengan “karangan khas” (KBBI), yaitu karangan tentang sesuatu yang tidak memberikan berita faktual tetapi ditulis dengan gaya menarik dan terperinci.

Goenawan Muhammad dalam Seandainya Saya Wartawan, Tempo (2014), mendefinisikan feature sebagai berikut:

Feature adalah artikel kadang-kadang subjektif yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan.”

Feature merupakan jurnalisme memakai pendekatan sastra. Karenanya, feature disebut juga jurnalisme sastrawi. Kelahiran feature juga dibidani sastrawan (novelis).

Dikutip dari romeltea.com, awal mula lahirnya feature dalam jurnalistik (tulisan di suatu surat kabar harian) diperkenalkan oleh novelis Amerika, Thomas Wolfe.

Wolfe melahirkan feature karena keinginannya menulis berita dengan cara yang berbeda saat bekerja di New York Herald Tribune (1962). Ia menilai gaya penulisan jurnalistik saat itu tidak mengakomodasi kemampuannya untuk mempertunjukkan kembali (recreate) atmosfer fakta – liputan.

Menurut Williamson dalam Kurnia (2005:5), dalam penulisan feature, peristiwa yang punya nilai berita harus dikreasikan kembali secara subjektif agar enak dibaca tanpa meniadakan akurasi dan verifikasi fakta yang menjadi standar jurnalistik.

Georde. A. High dari Michigan State University dalam News Writing (1975) menyebutkan feature meningkatkan kualitas pemahaman pembaca pada kealamiahan berbagai situasi kemanusiaan. Dalam hal ini, penulisan menjadi bagian dari sebuah kejadian atau bagian dari sesuatu yang terjadi.

Terkait

Terkini