Pengukuhan Wankes se-Kabupaten Klaten, Sunarna: Seni Budaya Membuat Tenteram
![Pengukuhan Wankes se-Kabupaten Klaten, Sunarna: Seni Budaya Membuat Tenteram](https://nusantarapedia.net/wp-content/uploads/IMG-20220511-WA0038.jpg)
Nusantarapedia.net, Klaten, Jateng — Dalam rangka melestarikan budaya dan kesenian, Ketua Umum Dewan Kesenian (Wankes) Kabupaten Klaten, H. Sunarna, SE, M.Hum mengukuhkan 26 Pengurus Wankes Kecamatan se-Kabupaten Klaten periode 2021-2026 di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Selasa malam (10/5/2022).
Dalam sambutannya, Ketua Umum Wankes Kabupaten Klaten, H. Sunarna, SE, M.Hum mengatakan, berkegiatan mengurusi seni dan budaya itu membuat hidup menjadi tenteram dan hati bergembira, sehingga bisa memanjangkan umur, serta menyehatkan jiwa dan raga.
“Sedekah tidak harus berwujud harta atau uang, tetapi sedekah juga bisa berwujud pentas seni budaya untuk menghibur masyarakat sehingga masyarakat menjadi senang,” ucapnya Sunarna.
Dikatakan, Wankes Kabupaten Klaten mengukuhkan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan. Salah satu tugas dari Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan adalah melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya yang ada di kecamatan.
H. Sunarna, SE, M.Hum mengajak, masyarakat untuk mencintai seni dan budaya, dan ke depan pasca covid-19 melandai agar kegiatan kesenian di Klaten bisa semarak lagi.
“Saya mengharapkan Wankes Kecamatan untuk menggali potensi seni budaya yang ada di desa-desa untuk dipentaskan di tingkat kecamatan dan tingkat Kabupaten Klaten,” harapnya.
![Pengukuhan Wankes se-Kabupaten Klaten, Sunarna: Seni Budaya Membuat Tenteram 1 LOGO KABUPATEN KLATEN](https://nusantarapedia.net/wp-content/uploads/LOGO_KABUPATEN_KLATEN-784x1024.png)
Sementara itu Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Klaten, H. Yoga Hardaya, SH, MH mengucapkan selamat atas pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan ini.
“Diharapkan, Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan bisa solid dalam menopang keberlangsungan seni dan budaya di Kabupaten Klaten.” tutur Sri Mulyani
H.Yoga Hardaya, SH, MH mengatakan, pelestarian seni dan budaya itu menjadi tanggung jawab bersama. Maka, Pemkab Klaten mengucapkan terima kasih kepada Dewan Kesenian Kabupaten Klaten dan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya, terlebih Kabupaten Klaten dikenal sebagai pusatnya seniman dan seniwati.
Ketua panitia kegiatan yang juga Sekretaris Umum Dewan Kesenian Kabupaten Klaten, Joko Sarjono dalam laporan menyampaikan, acara pentas religi dan halal bihalal serta pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan ini merupakan program kegiatan Dewan Kesenian Kabupaten Klaten. Acara dihadiri sekitar 150 orang.
Dijelaskan, acara halalbihalal ini rutin digelar Wankes Klaten pasca Idul Fitri. Halalbihalal ini bertujuan untuk menjalin ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga bangsa). Sedang Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan yang dikukuhkan ini adalah hasil dari Musyawarah Seniman Daerah (Musenda) yang diadakan pada 5 Juli 2021 lalu.
Usai laporan dari ketua panitia, dilakukan pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan yang dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Klaten H. Sunarna, SE, M.Hum. Kemudian, H. Sunarna, SE, M.Hum memberikan Surat Keputusan (SK) Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan ke masing-masing Ketua Dewan Kesenian Kecamatan.
Dalam kesempatan itu, hikmah halalbihalal disampaikan oleh Ustadz H. Moch Isnaeni dari Klaten. Dalam tausiyahnya, Moch Isnaeni mengatakan, nilai-nilai budaya bisa menjadi sumber kearifan sosial di masyarakat. Seperti yang dilakukan Kanjeng Sunan Kalijaga yang membuat ketupat atau kupat dengan nilai-nilai filosofinya.
“Kupat itu bisa berarti ngaku lepat atau laku papat. Laku papat itu adalah lebaran, leburan, laburan, dan luberan. Lebaran berarti ibadah puasa Ramadan sudah selesai. Leburan berarti saatnya untuk saling maaf memaafkan. Laburan berarti putih bersih, hidup suci, dan Luberan, berarti menjelang Idul Fitri masyarakat saling berbagi misalnya zakat fitrah. Maka, saat Idul Fitri ada suka cita, namun tidak harus dirayakan secara berlebih-lebihan,” jelas Moch Isnaeni.
Pada pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan juga dimeriahkan pentas religi dan halalbihalal yang diadakan Dewan Kesenian Kabupaten Klaten.
Acara pentas religi dan halalbihalal serta pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan ini diawali dengan pentas Tari Gambyong Mudhatama yang dibawakan oleh 5 penari dari Komite Tari Wankes Klaten.
Seluruh rangkaian acara pentas religi dan halal bihalal serta pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan ini diakhiri dengan pentas Tari Rara Ngigel yang diperankan pengurus Wankes Kabupaten Klaten.
Pentas religi dan halalbihalal serta pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Kecamatan yang digelar Wankes Klaten dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dan selesai sekitar pukul 22.00 WIB. (inh)
Lembaga Internasional: Ekonomi Indonesia Diperkirakan Tumbuh Di Atas Rata-Rata Global
Indonesia Jadi Acuan Dunia dalam Penanganan Pandemi dan Kebangkitan Pariwisata
11 April Potret Sosial Teks Indonesia (1)
Yang ber-Otak Tak Bakal Mengekor
Kedatuan Ki Ageng Gribig Jatinom Klaten dalam Historiografi Penyebaran Islam (1)
Kedatuan Bayat Klaten dalam Sejarah Geologi, Pusat Spiritual dan Inisiasi Industri, Bagian Metroplex Kuno (1)
Mudikku ke Klaten, Ke Mana Mudikmu? 60+ Rekomendasi Destinasi Wisata di Klaten Jawa Tengah (1)
Candi Merak, Jejak Peradaban Hindu di Klaten
Mabok ISBN, Akhirnya Ditegur, Ayo Sadar Mutu!
Menuju Indonesia Maju dengan Merubah Kultur