Pentingnya Kesadaran Politik Bagi Kalangan Milenial Di Kabupaten Sikka
Nusantarapedia.net, Artikel | Opini — Pentingnya Kesadaran Politik Bagi Kalangan Milenial Di Kabupaten Sikka
Oleh Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H., M.H.
“Sayangnya, kaum-kaum muda ini sering cepat terpengaruh menjadi sasaran bagi pemain-pemain politik, politikus selalu memperebutkan anak-anak muda menjadi tim suksesnya. Mendekati anak muda dengan berbagai cara dan strategi-nya demi meraup suara para pemilih pemula.”
POLITIK memang sudah tidak asing bagi kaum milenial saat ini, terlebih aneka proses demokrasi politik melalui Pemilihan Umum dan Pilkada (Gubernur-Bupati/Walikota), juga Pilkades yang berlangsung hampir setiap 5 tahun terdapat 3 hingga 4 gelaran pemilihan. Seperti adanya di Kabupaten Sikka.
Masalah politik yang berwarna-warni sering menjadi daya tarik tersendiri di masyarakat, khususnya kaum muda di Kabupaten Sikka, NTT (Nusa Tenggara Timur). Kaum-kaum milenial inilah yang menjadi pengganti cikal bakal penerus bangsa kedepannya (regenerasi).
Saat sekarang kaum muda sangat dibutuhkan bagi kemajuan bangsa, karena harapannya kaum muda ini mampu dan mempunyai ide-ide kreatif yang membangun, yang mana dapat merubah Kabupaten Sikka menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Sayangnya, kaum-kaum muda ini sering cepat terpengaruh menjadi sasaran bagi pemain-pemain politik, politikus selalu memperebutkan anak-anak muda menjadi tim suksesnya. Mendekati anak muda dengan berbagai cara dan strategi-nya demi meraup suara para pemilih pemula. Di sini saya melihat cara pola pikir pemikiran kaum muda yang belum matang dan bisa dibilang labil agar dapat dimanfaatkan tentunya.
Memang sering kali pemikiran awam mengenai politik oleh anak muda malah dimanfaatkan sebagai nilai emas bagi para politikus. Strategi para politikus mendekati anak-anak muda dengan berbagai macam cara, agar impiannya berhasil.
Anak muda di Kabupaten Sikka, ingat! Kita bukan hanya sekedar tampilan, kita harus tunjukan bahwa kita anak muda Sikka yang kaya dengan berbagai terobosan. Apalagi kita berperan sebagai pemeran paradigma pembangunan bangsa yang senantiasa mengedepankan etika yang tercantum pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Anak muda harus berjiwa semangat, jangan dianggap tambang suara belaka. Gunakanlah suara kita sebagai penyambung aspirasi demi pembangunan bangsa Indonesia, khususnya pembangunan di Kabupaten Sikka kedepannya, agar tetap dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri.
Kekuatan dan keindahan adalah berkah kaum muda, kesederhanaan adalah bunga dari usia tua.
Gregorius Cristison Bertholomeus, S.H., M.H. | Dosen Fakultas Hukum Universitas Nusa Nipa, Maumere-Sikka, NTT
Tinjauan Kriminologi Terhadap Kejahatan Geng Motor Di Wilayah Hukum Polres Sikka
Pencemaran Nama Baik (Tinjauan Pengaduan Terhadap Romo Paschal)
Akankah “Drama” Sidang Kematian Yosua Menjadi Lonceng Kematian Keadilan Publik
KPK Tangkap Bupati, Pertanda Fungsi Kontrol LSM “Impoten”
Analisis Kekuatan Kursi dan Suara Partai dengan 2 hingga 4 Koalisi Pasangan Capres