Perampingan Jumlah BUMN, dari 108 Menjadi 30

Sebelumnya, Erick Thohir dengan berkomitmen akan merampingkan jumlah BUMN yang semula berjumlah 108 BUMN dengan target perampingan menjadi 30 BUMN.

21 Juli 2022, 08:57 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — PT Istaka Karya adalah Badan Usaha Milik Negara (BMUN) Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi, dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor putusan 26/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2022/PN Niaga Jkt.Pst Jo, pada 15 Juli 2022.

Dengan adanya keputusan tersebut, Erick Thohir akan menambah daftar pembubaran perusahaan BUMN yang telah dilakukan sebelumnya. Erick Thohir selaku Menteri BUMN mengungkapkan, perusahaan yang dibubarkan karena sudah tidak berkembang dan terus merugi, hingga sudah tidak beroperasi sejak lama.

Ada 7 BUMN yang sudah dan akan dibubarkan. PT Industri Geras (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), adalah perusahaan yang sudah dibubarkan. Sementara 4 lainnya masih dalam proses, yakni; PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya, PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN dan PT Kertas Leces (Persero).

“Jadi yang empat BUMN lainnya pada intinya masih ada proses, apalagi seperti Istaka Karya dan Merpati Nusantara Airlines itu terdapat homologasi. Sedangkan dua BUMN lainnya hanya proses administrasi seperti tiga BUMN yang sudah dibubarkan,” kata Erick Thohir, dilansir dari kompas (21/7/2022).

Sebelumnya, Erick Thohir dengan berkomitmen akan merampingkan jumlah BUMN yang semula berjumlah 108 BUMN dengan target perampingan menjadi 30 BUMN.

Dari 108 BUMN tersebut kini menyusut tinggal 41. Dari 41 tersebut akan dibubarkan lagi sebanyak 4 BUMN di atas. Dengan demikian hanya akan tersisa sebanyak 37 BUMN. Tak berhenti di situ, targetnya Erick bakal merampingkan lagi menjadi 30 BUMN saja, artinya akan ada 7 BUMN lagi yang akan dibubarkan ke depan, meskipun Erick sudah tidak menjadi Menteri BUMN lagi.

“Tentu perlu waktu, oleh karena itu, di masa kepemimpinan saya akan coba fokuskan dari 41 ke 37 BUMN, nanti siapa pun menteri ke depan bisa melanjutkan sampai ke angka yang kita cita-citakan bersama, 30 BUMN,” kata Erick.

Sementara itu, Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN Arya mengungkapkan bahwa pembersihan BUMN yang dahulu dibilang zombie, yang mana terlihat ada perusahaannya, namun tidak bisa dikembangkan dan terus merugi. Dengan demikian, empat perusahaan di atas termasuk dalam agenda bersih-bersih BUMN.

“Bersih-bersih BUMN yang dulu dibilang zombi atau yang dilihat (perusahaannya) ada, tapi tidak bisa lagi dikembangkan dan malah makin rugi. Sekarang sudah sampai tahap keenam. Sebelumnya, sudah ada tiga perusahaan, pertama Industri Geras, kedua, Kertas Kraft Aceh, dan ketiga, Industri Sandang Nusantara (Persero),” kata Arya, Selasa (19/7/2022), dikutip dari kompas.com.

Terkait dengan proyek-proyek yang masih berjalan dan karyawan di PT Istaka Karya, Arya mengatakan masih dalam proses, serangkaian pertemuan dengan kurator terkait hal tersebut akan ada pembahasan.

“Istaka Karya kan sudah pailit, sudah berjalan di kurator, dan urusan karyawannya ada yang memang dipekerjakan di BUMN karya (lainnya) dan nanti ada juga yang diselesaikan oleh kurator. Kami mengikuti saja perkembangan dan keputusan yang akan diambil kurator,” ujarnya.

Dalam hal proyek-proyek yang masih berjalan di PT Istaka Karya nantinya diputuskan oleh kurator, apakah akan dilanjutkan atau dihentikan. Sejauh ini, Kementerian BUMN akan mengikuti keputusan yang akan diambil oleh kurator. (dnA)

Menakar Kekuatan Rakyat dan Kebijakan Pemerintah dalam Isu Global Krisis Pangan (1)
Kedaulatan Digital Adalah Keniscayaan, Bukan Hanya Drama
Menunggu Bulan-bulan Penghapusan Tenaga Honorer pada 28 November 2023
Geopolitik Negara dan Sumber Daya (1)
Ibu Kota Nusantara, Ibu Kota Baru Indonesia (1)

Terkait

Terkini