Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dan Yoon, Stressing pada Kerjasama Ekonomi hingga IKN
Nusantarapedia.net, Jakarta, Seoul — Agenda Presiden Jokowi setelah bertemu dengan CEO Hyundai, selanjutnya mengunjungi Taman Makam Nasional di Seoul pada Kamis, (28/7/ 2022), guna memberikan penghormatan.
Presiden setibanya di Taman Makam Nasional sekitar pukul 16.05 waktu setempat, didampingi oleh Kepala Taman Makam Nasional Seoul, Kepala Protokol Taman Makam Nasional Seoul, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto berjalan hingga lokasi yang telah ditentukan untuk sejenak menghadap ke bendera Republik Korea.
Presiden kemudian menuju lokasi tepat di depan karangan bunga yang telah disiapkan dan menyerahkannya kepada penjaga Taman Makam Nasional Seoul. Karangan bunga tersebut kemudian diletakkan di tempat yang sudah ditentukan.
Setelah prosesi selesai, Presiden Jokowi menandatangani buku tamu lalu meninggalkan Taman Makam Nasional Seoul. Presiden Jokowi menuju Kantor Kepresidenan Yongsan untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.
Selanjutnya, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis sore, (28/7/2022).
Presiden Jokowi dan Presiden Yoon kemudian melakukan pertemuan terbatas di ruang terpisah sebelum keduanya memimpin pertemuan bilateral antara dua delegasi masing-masing negara.
“Presiden Yoon menyampaikan apresiasi terhadap kepempimpinan Presiden Jokowi dalam mencoba menyelesaikan masalah dunia,” ucap Menlu usai pertemuan terbatas tersebut.
Presiden Yoon dalam sambutannya mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi menunjukkan pentingnya hubungan Korea Selatan dengan Indonesia sejak hubungan diplomatik kedua negara tahun 1973.
“Kunjungan Bapak Presiden menunjukkan pentingnya hubungan Korea dengan Indonesia. Sejak hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1973 atau 50 tahun terakhir ini banyak kemajuan ekonomi, perdagangan, budaya, people to people contact, diplomasi dan pertahanan,” ucap Presiden Yoon.
Lanjutnya, Indonesia merupakan negara satu-satunya di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan khusus dengan Korea Selatan. Selain itu, Presiden Yoon juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam G20.
Sebaliknya, dalam sambutan pengantar Presiden Jokowi, menyampaikan selamat atas terpilihnya Presiden Yoon sebagai Presiden Korea Selatan, Presiden meyakini di bawah kepemimpinan Presiden Yoon, kerja sama bilateral Indonesia dan Korea Selatan akan semakin kuat.
“Hubungan Indonesia-Republik Korea selama ini sudah sangat kokoh yang didasarkan pada Kemitraan Strategis Khusus, namun ruang untuk terus meningkatkan kerja sama masih sangat lebar, kunjungan saya kali ini akan saya gunakan untuk memperkokoh kerja sama terutama di bidang ekonomi,” ucap Presiden Jokowi.
Setelah pertemuan bilateral selesai, Presiden Jokowi dan Presiden Yoon kemudian menuju ruangan terpisah untuk menyaksikan penandatanganan kerja sama.
Nota kerja sama yang ditandatangani yaitu:
1) Nota Kerjasama antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dengan Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi Republik Korea untuk Meningkatkan Investasi Hijau Berkelanjutan.
2) Protokol Perubahan Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Republik Korea tentang Kerja Sama Teknis Pemindahan dan Pembangunan Ibu Kota Negara.
3) Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea tentang Kerja Sama Maritim.
Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan dengan Presiden Yoon di Kantor Kepresidenan Yongsan, dengan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama, agenda dilanjutkan dengan “Pertemuan Bilateral” Indonesia-Korea Selatan, berlangsung di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, (28/7/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia-Korea selatan sepakat untuk meningkatkan kemitraan strategis antar kedua negara.
Presiden Jokowi juga mendorong implementasi konkret dari “Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement” untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.
Presiden Joko Widodo meyakini hubungan kerja sama antara Indonesia-Korea Selatan akan makin kokoh terutama kemitraan di bidang ekonomi.
“Kita sambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat, kita sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan, dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara,” ucap Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut.
Di bidang investasi, Presiden menyampaikan, investasi Korea Selatan di Indonesia juga mengalami pertumbuhan pesat dan prospek yang baik khususnya di beberapa bidang termasuk industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik industri kabel listrik dan telekomunikasi, serta garmen dan energi terbarukan.
“Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus saya mendorong kerja sama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden juga menyambut baik investasi Korea Selatan dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara antara lain kerja sama di bidang pembangunan sistem penyediaan air minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city.
“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai keseluruhan investasi mencapai USD6,37 Miliar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja” tutur Presiden Jokowi.
Di akhir pernyataan pers, Presiden menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Korea Selatan bagi Presidensi Indonesia di G20 dan menantikan kehadiran Presiden Yoon untuk hadir di Bali bulan November mendatang.
Sebaliknya, Presiden Yoon Suk-yeol dalam keterangannya menyampaikan, Korea berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis.
“Saya merasa kita punya banyak kesamaan, dan tahun depan kita menyambut 50 tahun hubungan Korea-Indonesia, saya berharap kerja sama dapat setahap lebih maju, dan saya berharap untuk lebih banyak bertemu dan berkomunikasi dengan bapak Presiden Joko Widodo,“ ungkap Presiden Yoon.
Usai pertemuan bilateral tersebut, Presiden Joko Widodo dan ibu Iriana bertolak kembali ke Tanah Air. Presiden dan rombongan dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, pada Jumat, 29 Juli 2022 dini hari. (dnA)
Sumber: setpres
Lawatan Presiden ke Korea Selatan, Pembicaraan Kerjasama hingga Penyederhanaan Investasi
Indonesia Salah Satu Tempat Investasi Terbaik (Pertemuan Bilateral Indonesia – Jepang)
Lawatan Presiden ke Korea Selatan, Pembicaraan Kerjasama hingga Penyederhanaan Investasi
Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dan Xi Jinpiang Hasilkan Beberapa Kesepakatan
PSN Rampung Semester I 2024, hingga Skenario Pemangkasan Jumlah PSN dan Relasinya dengan IPM (1)