Plt. Bupati Bangkalan Resmikan Kelompok Nelayan HNSK Ditandai Penyerahan Akte Badan Hukum
Nusantarapedia.net | BANGKALAN, MADURA — Tiga kelompok nelayan di Desa Kwanyar Barat, terdiri dari, Sinar Laut, Bintang Samudera, dan Pantai Harapan, pada Selasa (19/09/2023) resmi menjadi satu perkumpulan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Sero Kwanyar (HNSK).
HNSK yang meruapakan gabungan dari nelayan di tiga dusun yang ada di Desa Kwanyar Barat, beranggotan 150 orang nelayan tadah arus atau nelayan sero.
Peresmian kelompok HNSK ditandai dengan penyerahan Akte Pendirian HNSK yang diberikan langsung oleh Plt. Bupati Bangkalan, Drs. Mohni kepada Ketua HNSK, Moh. Siheb.
Acara penyerahan akte dan deklarasi pengukuhan pengurus HNSK bertempat di Dusun Balong, Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.
Acara dihadiri Plt. Bupati Bangkalan, Drs. Mohni; Kapolres AKBP Febri Isman Jaya; Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan, Moh. Zaini; Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, Geger Hery Susianto; Muspika Kwanyar; serta perwakilan dari BPJS.
Plt. Bupati Bangkalan Drs. Mohnu dalam pidato sambutannya meyampaikan apresiasi dan haraoannya agar HNSK bukan hanya acara simbolis, melainkan dapat menghadirkan manfaat baik bagi kelompoknya.
“Sekarang nelayan Kwanyar punya organisasi yang berbadan hukum. Tidak ilegal. Pemerintah akan membantu memfasilitasi aspirasi nelayan,” tegas Plt. Bupati Bangkalan.
Pada kesempatan acara ini, Ketua HNSK Moh. Sihab menyebut pembentukan HNSK bermula dari usulan para nelayan untuk mempunyai wadah yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup nelayan serta menjadi sarana komunikasi untuk mengawal aspirasi nelayan kepada pemerintah.
“Saya berharap pemerintah mau membantu kesejahteraan nelayan-nelayan kami. Terutama solusi seperti saat melewati musim paceklik seperti sekarang ini,” ucap Sihab saat diwawancara usai acara deklarasi
Sekretaris HNSK, Abdullah AM, menambahkan paparan. Harapan didirikan HNSK sebagai penyambung aspirasi kepada pemerintah.
“Selama ini mereka (nelayan) belum punya wadah komumikasi ke pemerintah. Dari persoalan inilah HNSK terbentuk. Dengan harapan bisa menjadi sarana hubungan lebih baik dengan pemerintah,” terang Sekretaris HNSK.
Nelayan di kampung ini memiliki metode penangkapan yang berbeda dari nelayan lain. Cara menangkap ikan oleh nelayan HNSK ini tidak berpindah-pindah tempat. Tetapi mereka menangkap ikan di tempat yang sama secara permanen yaitu memakai perangkat alat yang disebut sero.
Sero merupakan alat berupa jebakan ikan yang terpancang pada batang pohong kelapa yang ditancap ke dasar laut. Alat tangkap jenis ini mengandalkan arus laut untuk menyeret ikan-ikan masuk ke prangkap yang dibuat menganga menghadap arah datangnya arus. (HasanH)
Aliansi Madura Indonesia Demo di Kantor Bupati Mojokerto Hal PT VMP
Perkataan Kadispertahorbun Bangkalan, Senasib Ucapan Perancang Titanic
Para MUA HARPI Rancang Baju Kebesaran Pengantin Khas Bangkalan
Selamat Hari Guru, Iwan Fals dan Ira Pernah Bercerita Guru
Busilan Penjual Daun Singkong, Kejatuhan Durian Runtuh
Isu “Tampar dan Cekik”, Tamparan Peradaban Politik Indonesia