Pohon Randu Alas Raksasa, Pohon Gugur yang Wangi

- Mari kembali ke alam, sebagaimana penghayatan dan praktik para leluhur Nusantara dalam memperlakukan alam guna men-stabilkan irama alam -

8 Januari 2023, 23:58 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Lingkungan Hidup — Pohon Randu Alas Raksasa, Pohon Gugur yang Wangi

“Namun begitu, saat ini bila ingin menikmati keindahan bunga pohon Randu Alas dalam performs maksimal, tidak bisa didasarkan pada perhitungan bulan, karena saat ini antara musim kemarau dan hujan tidak bisa terpola dengan patokan bulan.”

POHON Randu Alas berukuran raksasa berumur ratusan tahun masih kokoh berdiri di Dukuh Karang Kulon, Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kabupaten Klaten dengan topografi terletak di antara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75 hingga 160 meter di atas permukaan laut. Wilayah Klaten terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara dengan areal miring, wilayah datar di tengah (area kota dan sekitarnya), serta topografi berbukit di bagian selatan dekat dengan Pegunungan Seribu seperti di Bayat.

Letak dari pohon Randu Alas ini berada di wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring sebagai kawasan tangkapan air. Yaitu kawasan di sekitar Kecamatan Kemalang, dekat dengan obyek wisata Deles Indah. Dengan demikian, pohon Randu Alas ini adalah bagian dari penjaga kelestarian air, vegetasi di daerah hulu, fungsi tangkapan air, penjaga kualitas tanah dan udara, serta ekosistem hewan, yang kesemuanya itu berdampak pada daerah-daerah di tengah, sebelum akhirnya air bermuara ke Sungai Bengawan Solo melalui sungai-sungai yang dekat dengan Pegunungan Seribu, seperti Kali Dengkeng/DAS (Daerah Aliran Sungai) Dengkeng, DAS Pusur, dan lainnya.

Pohon Randu Alas dalam Pengetahuan
Pohon Randu alas dengan nama latin Bombax ceiba L., adalah pohon yang dapat tumbuh dengan ukuran yang sangat besar.

Pohon Randu Alas atau dalam kebudayaan Eropa disebut Red Silk Cutton Tree (Pohon Kapas Sutra Merah) atau mirip pohon Old God, sekeluarga dengan pohon seperti Pohon Kepuh (Sterculia foetida) dari tumbuhan Family Malvaceae.

Tanaman atau pohon Randu Alas tumbuh diberbagai negara, seperti Cina bagian selatan, India, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina hingga Papua Nugini dan Australia.

Dalam kebudayaan Indonesia, pohon ini sering dikaitkan dengan tempat-tempat yang angker, juga sering tumbuh pada tempat-tempat seperti kuburan (areal pemakaman). Dalam literasi dunia, yaitu di barat laut Himalaya, pohon Randu Alas digunakan sebagai pagar hidup, berfungsi untuk tanda batas tanah, obat-obatan, dan kegunaan lainnya.

Dalam budaya atau mitologi Hindu-Buddha, keberadaan pohon sangat dihormati. Seperti halnya jenis pohon dari keluarga Ficus, seperti pohon Boddhi (Ficus Religiosa), Waringin/beringin (Ficus benjamina), Serut (Steblus asper), Loa/Lo (Ficus racemosa), dsb. Meskipun pohon Randu Alas tidak termasuk dalam klasifikasi keluarga Ficus, yang namanya pohon tetap bermanfaat besar untuk kelestarian lingkungan, terutama sebagai sumber penjaga mata air.

Jenis pohon seperti Randu Alas dan keluarga Ficus, sering tumbuh di dekat bangunan suci pada kepercayaan Hindu-Buddha.

Yang dimaksud dengan pohon Resan yang pada umumnya jenis Ficus, bersifat menangkap air hujan dan menyimpannya di bawah akar-akarnya yang lebat, juga rimbunnya dahan dan daunnya untuk menjaga dari penguapan. Kelebihan dari tanaman (pohon) Ficus hanya menggunakan air secukupnya saja untuk kebutuhan fotosintesis, selebihnnya, Ficus akan menyimpan air hujan hasil tangkapannya itu. Hasil tangkapan air hujan yang disimpan akan menyembul keluar dalam bentuk mata air atau disebut tuk. Jadi pohon Resan pada umumnya tumbuh di sekitar mata air atau sendang.

Sedangkan pohon Randu Alas yang juga tumbuh di sekitar mata air, juga dapat berfungsi sebagai pohon Resan. Selain itu pohon Randu Alas yang mampu tumbuh hampir di segala habitat ini, juga dijumpai tumbuh dengan ukuran besar di daerah-daerah dataran tinggi (pegunungan) sebagai fungsi menjaga struktur tanah dan menangkap air hujan di daerah hulu.

Pohon Randu Alas termasuk dalam klasifikasi pohon gugur, dengan mahkota yang menyebar. Pada umumnya batang tegakan pohon sepanjang 20 meter pertama dari akar tidak bercabang. Pada usia muda pada batang utamanya berduri. Pohon ini bisa berdiameter 3 hingga 8 meter dengan bentuk silinder yang presisi.

Siklus dari pohon Randu Alas yang paling umum dijumpai, yaitu ketika musim kemarau akan meranggas daunnya, pada umumnya terjadi pada sekitar bulan April hingga September, yang pelan-pelan daun berguguran hingga hampir tidak berdaun, terlihat kering atau mati. Pada fase ini, muncullah bunga-bunga muda atau kuncup muda yang awalnya belum berwarna merah jingga sempurna, baru setelah bunga optimal akan berwarna merah merata (jingga) memenuhi semua cabang dan ranting. Saat berbunga optimal ini, bunga yang berwarna merah cerah tersebut seperti menjadi pengganti daun yang meranggas. Ketika musim kemarau akan berganti ke musim penghujan, daun-daun akan tumbuh kembali, begitu seterusnya. Bila daun kembali tumbuh pertanda sudah memasuki musim penghujan. Aroma dari bunga ini menyebar wangi yang mengundang burung, tupai, serangga seperti mendapati rumah baru.

Namun begitu, saat ini bila ingin menikmati keindahan bunga pohon Randu Alas dalam performs maksimal, tidak bisa didasarkan pada perhitungan bulan, karena saat ini antara musim kemarau dan hujan tidak bisa terpola dengan patokan bulan.

Fungsi utama dari pohon Randu alas sangat cocok untuk memulihkan ekosistem hutan (biodiversity) atau membuka taman hutan. Karena kulitnya yang tebal mampu bertahan dari kebakaran yang memungkinkan untuk hidup kembali. Pertumbuhannya yang sangat cepat, akar yang kuat, serta bunga berwarna merah yang harum, menarik hewan-hewan seperti burung, tupai, kelelawar, serangga, dsb. Maka pohon ini sangatlah cocok untuk menghidupkan kembali mata rantai ekosistem.

Terkait

Terkini