Polri Lembaga Paling Dipercaya Atasi Kekerasan Horizontal

25 Desember 2022, 07:57 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Berdasarkan rilis hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) akhir tahun 2022, institusi Polri meraih tingkat kepercayaan tertinggi dari responden mengenai lembaga/instansi yang dinilai paling dipercaya atasi kekerasan horizontal di Tanah Air.

Direktur Eksekutif LPI, Boni Hargens, saat jumpa pers di Hotel Semanggi Jakarta, Jumat (23/12/2022), dilansir dari polri.go. mengatakan, ada empat indikator ancaman dalam kekerasan horizontal.

“LPI membuat empat indikator ancaman, antara lain. 1) Stabilitas Nasional dan Ancaman Resesi Ekonomi; 2) Politik Identitas; 3) Kekerasan Horizontal dan Separatisme Papua; 4) Terorisme dan Ancaman Ideologi. Untuk indikator kekerasan horizontal, institusi Polri berada di rating pertama dengan nilai 2.93,” ungkapnya.

Lanjut Boni, secara kumulatif, Polri merupakan institusi di rating ketiga yang paling dipercaya publik dari sepuluh besar kementerian/lembaga negara dalam mengantisipasi potensi ancaman nasional 2023.

“LPI mengajukan pertanyaan mengenai faktor penyebab ancaman tersebut, sekaligus ingin mengukur keyakinan responden terhadap munculnya potensi kekerasan antar pendukung partai dan kandidat capres/cawapres pada tahun politik,” jelas Boni.

Berdasarkan hasil survei tersebut LPI menyimpulkan, bahwa proyeksi tahun 2023 bagi Polri merupakan tahun yang berat karena adanya potensi ancaman multi faktor yang tidak mudah, baik dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun luar negeri.

Diketahui, survei LPI tersebut dilakukan pada 5-16 Desember 2022 dengan meminta pandangan kelas intelektual menengah melalui google form, surat elektronik (surel), aplikasi whatsApp, zoom dan wawancara tatap muka.

Adapun jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 900 orang yang terdiri dari para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, dan aktivis/seniman.

Untuk standar deviasi survei sebesar 0.4 dengan margin of error di kisaran 2% pada tingkat kepercayaan ± 98%. Sedangkan teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling, yaitu analisis yang dilakukan pada sampel tersusun dan diseleksi berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter penentu ini dapat berupa demografi, latar belakang, atau atribut lainnya yang dapat menjadi fokus penelitian. (**/dnA)

Perbaiki Sistem Kultural dan Struktural Polri
Polri Gelar “Police Art Festival 2022” Peduli Terhadap Seniman Jalanan Penyandang Disabilitas
Lirik Lagu “Judi,” Ingatkan Isu “Konsorsium 303” dan Praktik Judi Kelas Akar Rumput
Sejarah DPR RI (1)
Sejarah TNI dalam Linimasa, Penjaga Kedaulatan Negara, Politik Praktis dan Refleksi

Terkait

Terkini