PPDB Jalur Prestasi, Cetak Generasi Unggulan
Jalur prestasi akan mempertimbangkan penghargaan yang sudah diterima oleh peserta didik di berbagai macam bidang baik secara akademik maupun non akademik.

Nusantarapedia.net, Jurnal | Pendidikan — PPDB Jalur Prestasi, Cetak Generasi Unggulan
“Konsep jalur prestasi melalui PPDB ini bisa ditujukan untuk membangun iklim kompetisi dan mampu mendorong setiap prestasi calon peserta didik.”
“Peserta didik yang unggul dalam aspek kognitifnya perlu mendapat ruang khusus agar menjadi optimal potensinya. PPDB adalah gerbang masuk peserta didik.”
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sebagaimana kita telah ketahui menggunakan beberapa system; zonasi, afirmasi dan prestasi. Di artikel ini penulis akan mengulas lebih jauh tentang sistem prestasi yang digunakan sebagai jalur PPDB.
Jadi jalur prestasi merupakan seleksi berdasarkan prestasi akademik maupun non-akademik pelajar. Jalur prestasi ini dapat digunakan untuk masuk sekolah jenjang menengah pertama dan menengah atas hingga perguruan tinggi. Biasanya pelajar yang memiliki jalur prestasi lebih mudah untuk diterima.
Untuk masuk kategori jalur prestasi setiap pelajar harus sesuai dengan berbagai macam persyaratan yang telah diminta. Biasanya jalur prestasi ini memiliki persyaratan seperti peringkat di sekolah, nilai rapor yang sesuai standar, pernah memenangkan pertandingan dalam bidang non akademik, dan lain sebagainya.
Keuntungan masuk jalur prestasi antara lain; Peluang diterima di perguruan tinggi atau sekolah pilihan terbuka lebih luas, memiliki kesempatan untuk memilih 3 perguruan tinggi atau 3 sekolah. Jika ikut dalam PPDB dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa jauh lebih besar.
Konsep jalur prestasi melalui PPDB ini bisa ditujukan untuk membangun iklim kompetisi dan mampu mendorong setiap prestasi calon peserta didik.
Sebelumnya, jalur ini juga bisa digunakan apabila jumlah peserta didik di jalur zonasi dan afirmasi masih ada yang tersisa. Untuk jalur prestasi skala nya tidak terlalu besar tetapi banyak keuntungan yang bisa dirasakan. Setelah banyaknya polemik yang muncul, kini beberapa sekolah sudah ada yang bebas menentukan persentase alokasi PPDB dengan sistem-sistem yang ada. Bahkan sudah ada sekolah yang menetapkan jalur prestasi paling banyak dari jalur lainnya.
Ada beberapa ketentuan yang harus diketahui untuk masuk jalur prestasi, Jalur prestasi menggunakan nilai rapor 5 semester terakhir. Untuk ketentuan ini peserta PPDB juga perlu melengkapi surat keterangan peringkat rapor peserta didik secara resmi dari sekolah.
Jalur prestasi akan mempertimbangkan penghargaan yang sudah diterima oleh peserta didik di berbagai macam bidang baik secara akademik maupun non akademik. Penghargaan tersebut bisa dilihat untuk tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten.
Peserta didik yang unggul dalam aspek kognitifnya perlu mendapat ruang khusus agar menjadi optimal potensinya. PPDB adalah gerbang masuk peserta didik. Dari situlah dia akan menempati kelas atau posisi di mana. Kebijakan PPDB berdasar zonasi yang bertahun-tahun lalu menjadi polemik kini sedikit demi sedikit bisa diurai.
Sistem zonasi tetap berlangsung, namun jalur prestasi tetap memperoleh porsi yang lebih. Oleh sebab anak-anak yang berprestasi membutuhkan ruang dan lingkungan yang mendukung, yakni lingkungan yang kompetitif, bukan lingkungan yang plural yang justru melunturkan semangat belajar dan berkompetisi.

Setiap kebijakan pastilah memiliki dampak negatif dan positif. Dampak positif dirasakan oleh mereka yang lebih mendapat manfaat daripada kerugiannya. Dampak negatif dirasakan oleh mereka yang cenderung lebih mendapat kerugian dari kebijakan tersebut. Namun, terlepas dari dampak, setiap kebijakan memang idealnya harus memenuhi assessment masyarakat. Kebutuhan masyarakat adalah sesuatu hal yang langsung bersentuhan dengan kebijakan tersebut.
Kembali membahas soal PPDB jalur prestasi, kita jadi diingatkan tentang sistem pendidikan kita sekitar 10 – 15 tahun lalu, sekolah unggulan adalah sekolah yang mencetak anak-anak berprestasi secara kognitif akademis.
Bicara soal prestasi adalah bicara tentang proses. Artinya, kita sedang bicara tentang pendekatan dan metode pembelajaran yang diterapkan. Mengapa penulis cenderung lebih memilih sistem prestasi daripada sistem zonasi. Alasan praktisnya, ini berkaitan dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan. Pendekatan pembelajaran untuk kelas yang homogen potensinya, akan lebih memaksimalkan proses belajar.
Sekolah-sekolah unggulan menerapkan metode pembelaran yang menitik beratkan pada penggunaan teknologi, juga pengkondisian kelas yang interaktif.
Sekolah-sekolah unggulan dipersiapkan untuk mencetak peserta didik yang memiliki kompetensi untuk berkompetisi di luar sekolahnya. Pun demikian seharusnya jalur prestasi pada PPDB ini untuk menyiapkan generasi yang siap bersaing dalam kancah akademis.
Semua itu terwujud jika bibit-bibit unggul ini mendapat tempat dan pengelolaan yang tepat. Tempat yang tepat menyangkut homogenitas, optimalisasi pada proses pembelajaran dan tidak saling bercampur dengan anak didik yang masih kurang secara akademis.
Dengan demikian, efektivitas penetapan sistem zonasi dan prestasi perlu tinjauan ulang kembali. Biarkan anak-anak unggul berkembang dalam kelompoknya, karena sistem zonasi lebih pasnya untuk jenjang sekolah dasar.
Rapor Pendidikan, Terobosan Baru Model Evaluasi Belajar
Memilihkan Sekolah Untuk Anak di Awal Usia Sekolah
Mengkaji Kembali Full Day School (FDS)
Merdeka Belajar, Antara Idealisme dan Angan-angan
Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Study Tour, Jangan (Hanya) Jadi Ajang Piknik Gratisan!
Arah Pendidikan Nasional
Manajemen Pengetahuan, Tacit dan Explicit Knowledge, Apakah Itu?
Paradoksal Lagu Hymne Guru
Soneta Tatengkeng, ”Berikan Aku Belukar” Kekayaan Semesta yang Terabaikan dalam Proses Pembelajaran
Zinidin Zidan, Kena Mental dan Dramaturgi