Prabowo – Cak Imin, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

"Nasionalis-Religius, Religius Nasionalis," ujar Prabowo Subianto. Cak Imin langsung merespon ucapan Prabowo tersebut, "Demi kebangkitan Indonesia Raya," sahutnya.

20 Juni 2022, 01:53 WIB

Nusantarapedia.net, Warta | Nasional, Jakarta — Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara No.4, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam (18/6/2022) WIB, menerima kunjungan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Prabowo Subianto yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengatakan, merupakan tugas kenegaraan yang serius. Apalagi posisinya dengan Cak Imin sama-sama pimpinan partai yang mempunyai basis massa.

“Kita secara garis besar menyatakan keinginan kita masing-masing untuk bersama-sama bekerja sama erat untuk menghadapi tanggung jawab tersebut,” kata Prabowo, dikutip dari tempo.co.

Cak Imin mengatakan, kerja sama PKB dengan Gerindra agar terus dilanjutkan, juga menjalin kerja sama dengan partai lainnya.

“Kita PKB dan Gerindra visi dan tujuan perjuangannya sama untuk NKRI yang lebih maju, adil, dan sejahtera,” tutur Cak Imin.

Cak Imin dan Prabowo belum secara jelas menyatakan sebagai bentuk koalisi yang final, meski keduanya telah sepakat. Hubungan keduanya masih terlihat sebagai bentuk menjalin komunikasi atau penjajakan. Meski hal itu ditangkap juga sebagai manuver Cak Imin ataupun Prabowo.

Namun demikian, kedua partai tersebut (Gerindra dan PKB) mencapai kata sepakat untuk melakukan koalisi dengan nama: “Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya” (KKIR). Kata Kebangkitan di ambil dari nama PKB (partai Kebangkitan bangsa), sedangkan kalimat Indonesia Raya di ambil dari nama partai Gerindra (gerakan Indonesia Raya).

Menurut Prabowo, koalisi tersebut mengusung perpaduan antara partai nasionalis dan religius. Kombinasi dari kekuatan kedua partai yang merepresentasikan kekuatan nasionalis dan religius.

“Nasionalis-Religius, Religius Nasionalis,” ujar Prabowo Subianto. Cak Imin langsung merespon ucapan Prabowo tersebut, “Demi kebangkitan Indonesia Raya,” sahutnya.

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) ini, semakin meramaikan bursa capres-cawapres 2024 dengan menjalin koalisi-koalisi partai. Karena tidak ada satu partai pun yang langsung mendapatkan tiket capres karena aturan presidential threshold (PT) 20% kursi DPR, kecuali PDI-Perjuangan.

KKIR” ini juga sebagai respon atas dinamika partai politik dan tokoh-tokoh yang saat ini sudah menjalin komunikasi.

Seperti diketahui, sebelumnya Partai Golkar, PPP dan PAN telah membentuk “Koalisi Indonesia Bersatu” (KIB). Setelahnya, hasil rakernas Partai Nasdem mengerucut pada tiga nama tokoh menjadi Capres 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

Namun demikian, sebelumnya PKB tengah menjalin komunikasi untuk berkoalisi dengan PKS dan Demokrat dalam koalisiSemut Merah.”

Menanggapi hal tersebut, Siti Zuhro, Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dikutip dari suara.com mengatakan, bahwa partai politik bakal pusing dengan ketentuan ambang batas atau presidential threshold (PT) pencalonan presiden 20 persen.

Ketentuan “PT” atau ambang batas 20 persen tersebut membuat partai-partai kecil dan menengah kesulitan mengusung calon presiden karena jumlah kursi yang kurang (harus berkoalisi). Juga partai besar yang memiliki perolehan kursi terbanyak di DPR RI juga harus tetap berkoalisi demi mengusung calon presiden untuk memantapkan dan memenangkan capres-cawapres yang bakal diusung pada Pemilu 2024. (ASM)

Prabowo Teratas, Survei Elektabilitas LSI
Membaca Peluang 3 Poros Pasangan Capres 2024 (1)
Adu Elektabilitas Sudah Dimulai, Saling Klaim Itu Hak! Dimana Etikabilitasnya?

Terkait

Terkini