Prabowo, Ganjar, Puan, Airlangga, Erick dan Tokoh Lainnya, Ditunggu “Safari Pikirannya”

- Oleh sebab itu, apabila itu dilakukan dianggap melanggar etika politik, etika profesi/jabatan. Pun, bila itu dilakukan massive bisa saja dianggap ada dugaan menggunakan fasilitas dan biaya negara, kecuali di luar kedinasan -

18 Desember 2022, 20:03 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Polhukam — Prabowo, Ganjar, Puan, Airlangga, Erick dan Tokoh Lainnya, Ditunggu “Safari Pikirannya”

“Pun, pada kegiatan-kegiatan dinas, yang kemudian mendapatkan impak secara elektabilitas dan popularitas, misalnya demi kepentingan pencapresan 2024, itu pun juga tidak masalah, asalkan tahu sekat dan batas-batasnya secara etik dan tidak melanggar aturan pada pelaksanaannya. Sekali lagi, bila yang didapatkan adalah impak elektabilitas dan popularitas itu adalah bonus dan sah.”

NAMA Prabowo Subianto, siapa yang tidak mengenalnya? Adalah Menteri Pertahanan saat ini yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, dan calon presiden (capres) pilihan Partai Gerindra. Apakah Prabowo jaminan 100 persen bakal jadi capres dengan dibuktikan melalui pendaftaran capres-cawapres ke KPU pada tahapan pemilu yang diselenggarakan oleh KPU pada November 2023 mendatang. Mengapa? Apakah koalisi dengan PKB jaminan 100 persen terkunci di tengah kebingungan setiap partai yang tidak punya bekal suara parlemen dan suara nasional sebesar 20 atau 25 persen suara sebagai persyaratan mengajukan capres berdasarkan ambang batas presidential threshold. Kecuali PDIP.

Ganjar Pranowo yang menurut banyak lembaga survei terus menembus jajaran Top Three calon presiden dengan elektabilitas tinggi. Ganjar nomor satu, Anies dan Prabowo saling salip-menyalip. Ganjar adalah Gubernur Jawa Tengah dari dan ber-KTA (Kartu Tanda Anggota) PDI Perjuangan. Apakah Ganjar 100 persen akan diajukan sebagai capres pilihan PDIP, sedangkan PDIP sendiri sampai saat ini masih di tengah persimpangan. Pilih Ganjar atau Puan? PDIP masing terus meng-kalkulasi, bahkan di luar nama keduanya. Bila Ganjar dianggap kepanjangan dari Joko Widodo, lantas Joko Widodo tidak memiliki partai, meski mayoritas partai “dibaca” tunduk padanya. Artinya, bisa juga Ganjar Pranowo adalah capres pilihan partai Golkar atau PAN, hasil manuver politik.

Sedangkan Puan Maharani adalah Ketua DPR RI, yang mana Puan adalah salah satu Ketua di DPP PDI Perjuangan. Dan, Puan pun digadang-gadang sebagai “Ratu Kalinyamat milenial”. Artinya, Puan juga pantas dan ditafsirkan sebagai capres dari PDIP.

Nah, begitu pun juga dengan nama-nama yang lain. Airlangga Hartarto adalah Ketua Umum Partai Golkar dan posisinya di kabinet adalah Menko Bidang Perekonomian. Nama Zulkifli Hasan adalah Menteri Perdagangan, juga Ketua Umum Partai PAN. Tokoh lainnya yang populer berpotensi sebagai capres-cawapres, seperti Ridwan Kamil contohnya, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, namun posisinya sebagai independen. Selain itu nama seperti Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri BUMN juga dibaca berasal dari kalangan profesional atau independen, meski Erick dan Ridwan tentu berporos pada partai politik pilihannya dari sisi politik.

Terkait

Terkini