Prabowo: Kita Dari Bawah, Menghendaki Sistem Terbuka

8 Januari 2023, 07:28 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Di sela-sela peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang terletak di Jalan Letjen S. Parman, Kavling 7-8, Slipi, Jakarta Barat, Prabowo menjawab pertanyaan wartawan mengenai isu kemungkinan Pemilu dilaksanakan dengan sistem proporsional tertutup, Sabtu siang, (07/01/2023).

Prabowo mengatakan bahwa, para anggota inginkan dari bawah karena kemungkinan keterwakilan lebih banyak.

Kita dari bawah, dari bawah. Semua, seluruh anggota menghendaki terbuka. Ya, kita menghendaki terbuka karena lebih banyak kemungkinan keterwakilan,” kata Prabowo.

Menurutnya, pemilu dengan sistem proporsional terbuka cenderung lebih demokratis dari sisi keterwakilan masyarakat.

“Satu dapil ada enam calon (caleg: red), dari satu partai, bisa mewakili ada unsur perempuan, ada pemuda, ada yang ulama, ada yang buruh ada yang petani,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Prabowo, jika pemilu digelar dengan sistem proporsional tertutup, maka hak keterwakilan ada pada sisi partai, bukan dari masyarakat. Sikap Gerindra (Prabowo), sebagai salah satu petugas partai mengaku tidak egois.

“Nanti kalau tertutup, ya, DPP yang menentukan siapa, bukan rakyat. Kita mau dari bawah,” tandasnya.

Diketahui, beberapa orang (pemohon) mengajukan judicial review atau uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Para pemohon yang berjumlah 6 orang tersebut mengajukan gugatan atas Pasal 168 ayat (2) UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.

Bunyi Pasal 168 ayat (2):
(2) Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka

Para pemohon mengusulkan Pemilu 2024 dirubah dengan sistem proporsional tertutup, sebagaimana Pemilu yang telah berlangsung pada tahun 2004, sedangkan pada Pemilu 2009, MK mengabulkan permohonan uji materiil UU agar Pemilu dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka. MK pun mengabulkan, maka Pemilu 2009, selanjutnya 2014 dan 2019 dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka.

Selain itu, isu kemungkinan Pemilu 2024 berlangsung dengan sistem proporsional tertutup pernah dilontarkan Ketua KPU RI Hasyim Asyari.

“Ada kemungkinan, saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan (Pemilu: red) kembali ke sistem proporsional daftar calon tertutup,” kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (29/12/2022). (ASM)

Gerindra Mulai Gas, Kantor Badan Pemenangan Presiden di Slipi Diresmikan Prabowo Subianto
Mas Ganjar “Moncer” PDIP Jangan Berseberangan dengan Nurani Rakyat
Sinyal Megawati Sebut Ratu Kalinyamat, Puan kah? Capres Wanita PDI-P (1)
Prabowo, Ganjar, Puan, Airlangga, Erick dan Tokoh Lainnya, Ditunggu “Safari Pikirannya”
2023, Dicari Cendekiawan yang Jujur dan Mendobrak, Menyentuh Wacana Publik Tujuan Indonesia

Terkait

Terkini