Presiden Jokowi Berbicara di Forum APEC, Ini Poinnya!

19 November 2022, 06:43 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Gelaran APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) berlangsung di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC) Bangkok, Thailand, pada tanggal 17-19 November 2022.

Presiden Joko Widodo memimpin delegasi Indonesia pada gelaran ini yang bertajuk “29th Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders Meeting“.

Dalam pidatonya, pada dialog informal pemimpin APEC dengan sejumlah undangan di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Jumat (18/11/2022) pagi, Presiden Jokowi menekankan dua sektor penting dalam rangka Pemulihan Ekonomi Global, yaitu; Rantai Pasok yang Resilien dan Industri Kreatif Sebagai Pertumbuhan Baru.

“Pertama, membangun rantai pasok yang lebih resilien. Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga. Sumber alternatif, rute dan hub logistik baru perlu didukung investasi baru,” ucap Presiden Jokowi, seperti dilansir dari Setkab, (18/11/2022).

Kemudian Presiden juga menyinggung soal hilirisasi, yang mana menjadi kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku.

Lebih lanjut, untuk mendukung pembangunan rantai pasok adalah pembangunan infrastruktur. Menurut ADB, kebutuhan pembiayaan infrastruktur negara berkembang di Asia mencapai 1,7 trilyun dolar AS per tahun.

“APEC perlu memobilisasi pembiayaan infrastruktur,” kata Presiden.

Hal kedua yaitu, kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru. Menurut UNESCO, sektor kreatif dan budaya menyumbang 3,1% PDB global dan 6,2% lapangan kerja.

“Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan dan pilar pertumbuhan inklusif karena mendobrak batas geografis, gender, etnis, strata ekonomi dan mendorong pencapaian SDGs,” jelas Presiden.

Dengan demikian, Presiden mendorong APEC mendukung industri kreatif termasuk pariwisata agar lebih resilien termasuk lewat transformasi digital dan pembangunan sumber daya manusia.

Di akhir intervensinya, Presiden Jokowi menegaskan kembali semangat kolaborasi untuk merubah krisis sebagai momentum untuk pulih dan menjadi lebih kuat.

“Pada akhirnya pemulihan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan adalah tujuan akhir kita. Perdagangan dan investasi adalah jembatan kita,” pungkas Presiden Jokowi.

Terkait

Terkini