Progres Pembangunan Waduk Mbay/Lambo Capai 4,04% dari Target Rencana 5,71%
"Selain itu, saya berharap masyarakat pemilik lahan bersabar dan mengijinkan kami tetap bekerja. Lahan yang sudah dinilai oleh appraisal saya pastikan semua akan dibayar."
Nusantarapedia.net, Nagekeo, NTT — Perkembangan progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Mbay/Lambo di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini mencapai 4,04% (persen) dari target rencana sebesar 5,71%.
Hal itu disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan SNVT Pembangunan Bendungan II BWS NT II Ditjen SDA Kementerian PUPR, Yohanes Pabi kepada Nusantarapedia.net, Rabu (28/09/22).
“Pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo saat ini secara kumulatif pertanggal 24 September 2022 mencapai 4,04% dari rencana sebesar 5,71% atau mengalami deviasi minus 1,67%,” katanya.
Lelaki yang akrab disapa Anis ini menjelaskan, diviasi 1,67% terjadi dikarenakan adanya pemblokiran sementara lahan dan aktifitas pengerjaan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat lantaran mereka kecewa belum menerima pembayaran ganti rugi.
Menurutnya, deviasi minus tersebut sangat berpengaruh terhadap ketentuan masa kontrak kerja. Untuk itu, pihaknya
terus melakukan koordinasi bersama PPK Pengadaan Tanah BWS NT II dan juga BPN Nageko serta LMAN agar persoalan tersebut cepat terselesaikan, sehingga proses pembangunan PSN tersebut dapat kembali dilanjutkan.
“Terjadinya deviasi minus disebabkan karena masalah lahan yang sebagiannya belum direalisasikan pembayaran, sehingga terjadi aksi pemblokiran oleh warga sebagai pemilik lahan. Dan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap masa kerja,” ungkap Anis.
Anis mengaku, pihaknya terus mendorong kantor pertanahan Kabupaten Nagekeo untuk segera melakukan percepatan proses validasi data pembayaran ganti rugi pembangunan waduk tersebut.
“Harapannya, kita mendorong percepatan proses validasi oleh BPN untuk segera diusulkan pembayaran lahan yang belum terbayar,” ujarnya.
Sembari menunggu realisasi pembayaran ganti rugi, Anis berharap, masyarakat yang tergabung dalam persekutuan Suku Kawa untuk memperkenankan membuka pagar blokade yang telah dipasang, juga mengijinkan pihaknya melanjutkan pekerjaan agar apa yang menjadi target rencana semua bisa tercapai tepat waktu.
“Selain itu, saya berharap masyarakat pemilik lahan bersabar dan mengijinkan kami tetap bekerja. Lahan yang sudah dinilai oleh appraisal saya pastikan semua akan dibayar,” ucap Anis. (Yasin)
Garap Perdana Pola Kemitraan Program Tanam Jagung Panen Sapi
Jaringan Internet di Wolowae Masih Menjadi Soal
Ri’i Ta’a Surga Tersembunyi di Utara Nagekeo
Kendaraan Baru Skema Pembiayaan untuk PSN Menurut Sri Mulyani
Proyek Strategis Nasional Bisa Rampung Sebelum 2024
Kamus Dewan: Dewan Kolonel, Dewan Kopral, Dewan Rakyat, Kamu Dewan Apa? Dewan Perindu Suara Kehidupan! (1)