Prosedur Operasi Amputasi Kaki pada 31.000 Tahun Lalu di Gua Liang Tebo Borneo

Nusantarapedia.net, Jurnal | Sejarah — Prosedur Operasi Amputasi Kaki pada 31.000 Tahun Lalu di Gua Liang Tebo Borneo

“Menurut para ahli, pemakaman di Gua Liang Tebo adalah pemakaman bukti primer yang tertua (the oldest intentional primary burial) dari manusia modern yang saat ini dikenal dari Pulau Asia Tenggara.”

MANUSIA Gua Liang Tebo, itu namanya, adalah manusia modern secara anatomis termasuk dalam keluarga Homo sapiens. Fosil kerangka manusia Liang Tebo ditemukan di Gua Liang Tebo pada kawasan karst semenanjung Sangkulirang–Mangkalihat, Kalimantan Timur.

Kawasan karst Sangkulirang-Mangkulirang ditetapkan sebagai kawasan karst cagar budaya-arkeologi berdasarkan UU Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010. Kawasan karst ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kutai Timur dan Berau, Kalimantan Timur.

Kawasan karst Sangkulirang-Mangkulirang adalah lingkungan karst dan warisan budaya (situs gua prasejarah), yang mana telah ditemukan manusia prasejarah Gua Liang Tebo.

Bentang Karst Semenanjung Sangkulirang–Mangkalihat

Kawasan ini merupakan kawasan geologi dengan bentang alam karst batu gamping yang luas. Topografi medan karst yang terjal, memiliki banyak gua dan tempat perlindungan batu yang dipenuhi dengan bukti arkeologis manusia prasejarah.

Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat sebagai bentang karst yang terbentuk selama masa Pleistosen Akhir, terletak dekat dengan ujung paling timur dari daratan benua Eurasia, Sunda.

Periode Pleistosen Akhir, juga dikenal sebagai Pleistosen Atas atau Tarantium merupakan sub-kala/masa terakhir atau teratas dari kala Pleistosen, yang dimulai dari 129.000 tahun lalu hingga 11.700 tahun lalu. (Wikipedia)

Profesor Maxime Aubert, seorang peneliti di Pusat Penelitian Sosial dan Budaya Griffith dan Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia di Griffith University, dan Geoarchaeology and Archaemetry Research Group di Southern Cross University mengatakan;

“Ini adalah lingkungan yang sangat kasar dengan pegunungan curam yang dihiasi dengan gua-gua yang berisi beberapa lukisan tertua yang dibuat oleh spesies kita.”