Protes Adil, Picu Daerah Lain “Tanyakan” DBH Migas

14 Desember 2022, 07:58 WIB

Kekecewaan sang Bupati memuncak, hingga menuduh pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai iblis atau setan. Tudingan Adil mengatakan bahwa Kemenkeu (pemerintah pusat) telah mengeruk keuntungan dari eksploitasi minyak di daerah Kepulauan Meranti.

“Ini orang keuangan isinya iblis atau setan. Jangan diambil lagi minyak di Meranti itu. Tidak apa-apa, kami juga masih bisa makan, daripada uang kami dihisap oleh pusat,” kata Adil dalam video yang beredar di sosial media berdurasi 1 menit 55 detik.

Dasar Adil adalah, 8 ribu barel minyak per hari yang dihasilkan oleh Kabupaten Kepulauan Meranti, namun menurutnya tidak pernah menerima rincian penerimaan daerah atas hasil minyak (sumber daya alam) dari Meranti. Menurutnya, keuntungan yang didapatkan hanya kecil dari DBH (Dana Bagi Hasil).

Selain itu, Adil juga mengungkapkan bahwa daerahnya adalah daerah miskin yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah pusat. Karena sumber daya alam (Meranti) yang disedot oleh pusat, menjadikan tidak bisa berbuat banyak untuk membangun daerah, seperti memperbaiki hajat hidup orang banyak.

Adil juga mengatakan sebanyak 41 ribu pengangguran tidak bisa pergi ke Malaysia untuk bekerja, termasuk karena Covid-19.

Tak cukup sampai di situ, Adil sampai menyinggung bahwa daerahnya diizinkan gabung dengan negara sebelah. Hingga puncaknya Adil mengatakan, apa perlu warga Meranti angkat senjata.

Secara ekonomi, dasar Adil dalam protes tersebut menyangkut kalkulasi harga minyak dunia.

“Semenjak konflik Rusia dan Ukraina, (harga) minyak naik, tapi kok (pendapatan Meranti) turun? Dan untuk bapak ketahui, tahun ini kami hanya terima Rp 115 miliar, naiknya cuma Rp 700 juta saja. Padahal liftingnya naik, asumsi 100 dolar AS per barel. Lah, naiknya cuma Rp 700 juta?,” ungkap Adil dalam Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah di Pekanbaru, Riau, Kamis (8/12/2022), dilansir dari kumparan.com.

Dengan dasar tersebut, Adil meminta jawaban dari pihak Kemenkue perihal asumsi harga minyak 100 dolar AS per barel.

Dari apa yang disampaikan oleh Muhammad Adil tersebut, pihak Kemenkue melalui Yustinus Prastowo (Stafsus Sri Mulyani) mengungkapkan dalam keterangan terpisah, dengan menyanggahnya by data, yaitu :

• DBH Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2023 sebesar Rp207,67 miliar, atau naik 4,84 persen dari tahun 2022, dengan DBH SDA Migas Rp115,08 migas (turun 3,53 persen).
“Ini dikarenakan data lifting minyak 2022 dari Kementerian ESDM menunjukkan penurunan, dari 2.489,71 ribu menjadi 1.970,17 ribu barel setara minyak. Jadi basisnya resmi,” katanya, seperti dilansir dari kumparan.com.

• Penurunan lifting tersebut berpengaruh pada alokasi DBH Migas untuk Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2023. Dengan adanya penurunan lifting tersebut, perlunya Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti untuk memikirkan terobosan agar lifting bisa ditingkatkan.

Selain itu, pihak Kemenkue melalui Yustinus Prastowo mengungkapkan bahwa, serapan anggaran di Kabupaten Meranti sangat rendah. Yang mana, alokasi DAU Meranti justru naik 3,67 persen menjadi Rp422,56 miliar, meskipun alokasi DBH Migas turun. (ASM)

Mengapa dan Ada Apa? Bupati Meranti Berseteru dengan Kemenkue, Apakah Berhulu pada UU Migas Penyebabnya
MEGATHRUST! Tulisan Ini Informatif – Bukan Hoaks, Mengingatkan Kembali Tsunami Selatan Jawa dalam Serat Sri Nata
Harga Komoditas di Jakarta Hari Ini 13 Desember
Inilah 23 Daerah UMK Terendah di Pulau Jawa, Bagaimana Pelaku Usaha Melihat Ini
Inilah 23 Daerah UMK Tertinggi di Jawa, Rekomendasi Pencari Kerja Wajib Tahu!

Terkait

Terkini