Puan Berpasangan Dengan Siapa Saja “Berat” di Pilpres
Jika tetap paksakan Puan sebagai capres, maka PDIP akan memberikan karpet merah kepada Anis Baswedan melenggang menuju RI I
Nusantarapedia.net, Netizen | Artikel — Puan Berpasangan Dengan Siapa Saja “Berat” di Pilpres
Oleh: Marianus Gaharpung, Dosen FH Ubaya Surabaya
KEBERANIAN Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengusung mantan Gubernur DKI Anis Baswedan dari aspek pacuan berpolitik selanglah lebih maju dari PDIP. Apapun alasannya, publik harus mengakuinya. Sebab Nasdem selangkah lebih cerdas memainkan rasa politik publik Indonesia.
Memang di sisi lain juga tidak bisa dipungkiri reaksi publik tanah air menanggapi deklarasi Anis Baswedan sebagai capres 2024. Berbagai borok masa lalu Anis Baswedan terus menghujani dirinya, mulai kemenangan Anis Baswedan sebagai Gubernur DKI dirasan-rasani kental politik identitas, terutama dengan kelompok 212.
DKI dinahkodai kepemimpinan Anis, pembangunan di DKI tidak ada perkembangan yang signifikan, dipecat dari Kementrian Pendidikan Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Joko Widodo. Dan, sekarang dihempas gelombang dugaan penyalahgunaan wewenang dan melawan hukum kasus Formula E yang sedang ditangani KPK. Wajar dan sah-sah saja publik menilai demikian.
Ketika Nasdem sudah selangkah lebih maju, publik Tanah Air dibuat penasaran, emosi bahkan geregetan terhadap sikap silent PDIP. Kapan partai berlogo banteng moncong putih mendeklarasikan kader terbaik PDIP untuk capres? Semua keputusan di tangan Megawati Soekarnoputri.
Politikus kaliber tanah air ini tidak perlu diragukan permainan “catur politik” sungguh dahsyat. Prinsip “diam itu emas”, dimana Mega terus mengamati siapa kawan sejatinya dan lawan di pilpres 2024. Siapa nasionalis sejati dan awur-awur? Siapa yang NKRI sejati dan politikus identitas?
PDIP adalah partainya “wong cilik,” itu artinya dinamika akar rumput terhadap siapa yang pantas untuk 2024 sudah dalam benak putri Presiden Pertama RI. Realitas yang berkembang di tengah masyarakat Tanah Air dari hasil berbagai lembaga survei menempatkan Top Three yakni: Ganjar Pranowo (GP), Prabowo Subianto (PS), dan Anies Baswedan (ABW), sedangkan Puan Maharani jauh di bawah tiga nama besar tersebut.
Oleh karena itu, Megawati sebagai Ketua Umum PDIP bersama pengurus terasnya jangan memaksakan cucu proklamator RI ini sebagai capres 2024, sebab dari hasil semua lembaga survei, nama Ketua DPR RI sangat tidak memenuhi syarat dari tanggapan publik. Itu artimya Ketua DPP PDIP ini berpasangan dengan siapa saja akan “gagal” dalam pilpres 2024 nanti.
Mega tidak perlu ngoyo mengusung putrinya masuk bursa capres. Oleh karena itu, akan menjadi masalah serius mana kala Mega tidak sejalan dengan kemauan publik dalam penentuan pilihan capres 2024. Apalagi tanpa sadar ada kelompok-kelompok dalam tubuh kader PDIP saling menggalang dukungan terhadap para calon yang mereka inginkan masing-masing.
Ada kelompok menginginkan Ketua DPR RI ini maju sebagai capres, sementara sebagian kader yang menginginkan agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo sebagai capres.
Apakah Ketua Umum PDIP harus membiarkan anak-anaknya tercerai berai hanya untuk memperebutkan Puan dan Ganjar sebagai capres? Jika tetap paksakan Puan sebagai capres, maka PDIP akan memberikan karpet merah kepada Anis Baswedan melenggang menuju RI I.
PDIP harus buka mata dan hati lebar-lebar, bahwa yang menentukan kemenangan pilpres bukan Ketua Umum dan pengurus teras PDIP, melainkan rakyat yang mempunyai hak pilih.
Apalagi dalam survei capres terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anis Baswedan sebagai top three calon presiden. Sedangkan Puan Maharani tidak masuk hitungan.
Realita ini harus disadari dan jangan membuat publik marah dan kecewa lari meninggalkan PDIP pada pilpres 2024.
Apalagi dari simulasi 10 nama, trennya tidak berubah banyak. top three masih dipegang oleh GP, PS dan ABW.
Atas dasar ini, jika PDIP tetap mendeklarasikan Puan Maharani, maka tidak menutup kemungkinan Ganjar Pranowo akan direbut oleh Anis Baswedan atau partai lainnya yang sedang menunggu keputusan PDIP. Dan, bagi Ganjar sendiri, Pilpres 2024 adalah kesempatan emas bagi dirinya berdasarkan realita publik yang luar biasa agar dirinya masuk dalam gerbong capres 2024.
Publik Tanah Air, masih tetap berkeyakinan Ganjar Pranowo adalah pilihan terbaik Ketua Umum PDIP sebagai capres pada Pilpres 2024 bukan Puan Maharani.
Anis Dideklarasi Berkah Buat Ganjar
Formula E Bukan Mengkriminalisasi Anies Baswedan
PDIP Harus Realistis, Ganjar Pranowo Urutan Teratas
Partai Nasdem Launching “NasDem Memanggil”
Sinyal Megawati Sebut Ratu Kalinyamat, Puan kah? Capres Wanita PDI-P (1)