Puasa Sunah di Bulan Muharram

Ada beberapa puasa sunnah yang dapat dikerjakan selama bulan Muharram. Puasa sunnah yang dimaksud adalah puasa Tasu'a, Asyura, dan Ayyamul Bidh.

31 Juli 2022, 15:06 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Religi — Puasa Sunah di Bulan Muharram

Nuspedian, bulan terbaik untuk berpuasa di samping bulan Ramadan adalah bulan Muharram atau bulan pertama dalam kalender Hijriah. Untuk itu, perlu dipahami puasa bulan Muharram pada tanggal berapa dapat diamalkan.

Keterangan hadits tersebut dikutip dari sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dari kitab al-Musnad juga dijelaskan, orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima taubatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

ان كنت صائما شهرا بعد رمضان فصم المحرّم فإنه شهر الله، وفيه يوم تاب الله فيه على قوم ويتوب على آخرين

Artinya: “Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain.” (HR Tirmidzi).

Tanggal Berapakah Puasa Bulan Muharram?

Selain puasa sunah pada hari Senin dan Kamis, ada beberapa puasa sunnah yang dapat dikerjakan selama bulan Muharram. Puasa sunnah yang dimaksud adalah puasa Tasu’a, Asyura, dan Ayyamul Bidh.

Salah satu landasan amalan sunnah tersebut berdasarkan dari riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafshah bin Umar bin Khattab RA. Puasa Asyura bahkan disebut sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW,

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh,” (HR Ahmad dan An Nasa’i).

Puasa Tasu’a dan Asyura sendiri dikerjakan pada 9 dan 10 Muharram. Keterangan tersebut dinukil dari sabda Rasulullah SAW dalam riwayat hadits dari Ibnu Abbas RA,

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: “Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10 (Muharram),” (HR Ahmad).

Sementara puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan setiap bulan selama 3 hari pada tanggal 13, 14, 15 tahun Hijriah. Rasulullah SAW bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).” (HR Tirmidzi).

Adapun ketetapan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1444 H menurut pemerintah Indonesia jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022. Dengan demikian, jadwal puasa bulan Muharram tanggal berapa dapat disimpulkan dengan rincian berikut:

1) Jadwal Puasa Tasu’a
• 9 Muharram 1444 H jatuh pada 7 Agustus 2022

2) Jadwal Puasa Asyura
• 10 Muharram 1444 H jatuh pada 8 Agustus 2022

3) Jadwal Puasa Ayyamul Bidh
• 13 Muharam 1444 H jatuh pada 11 Agustus 2022
• 14 Muharam 1444 H jatuh pada 12 Agustus 2022
• 15 Muharam 1444 H jatuh pada 13 Agustus 2022

Sebagaimana pelaksanaan puasa lainnya, puasa bulan Muharram di atas juga perlu diawali dengan niat bagi muslim yang hendak melaksanakannya. Sebagai amalan sunnah, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri dalam Kitab Minhajul Muslim mengatakan, niat puasanya boleh diamalkan pada pagi atau siang hari setelah waktu fajar selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Niat Puasa Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram

1) Niat Puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala.”

2) Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta’ala”

Niat Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta’ala.”

Jadi, jangan sampai salah waktu dalam mengamalkannya ya, Nuspedian.

Semoga informasi mengenai jadwal puasa bulan Muharram tanggal berapa seperti di atas, dapat membantu Nuspedian untuk mempersiapkan diri dalam menyambut bulan Muharram.

Semoga bermanfaat

Sayyidul Ayyam
Doa Tahun Baru Hijriah
18 Fakta Menarik Masjidilharam
Tinggi Tubuh Nabi Adam 27,72 M
Penyakit Ain, Penyakit Evil Eye

Terkait

Terkini