Gelayut Mendung di Parangtritis
Namun demikian, secara teknis garis imajiner tersebut juga dimaknai sebagai aturan dasar mengenai tata ruang wilayah Mataram (Yogyakarta), agar terciptanya keselarasan fungsi lahan sesuai dengan peruntukannya.
Nusantarapedia.net, Jurnal | Puspawarna — Gelayut Mendung di Parangtritis
“Keindahan pantai Parangtritis selalu memanggilmu untuk terus dan terus datang kembali ke pantai ini, dengan tidak ada kata bosan, dan ingin terus datang kembali meski sudah berpuluh-puluh kali. Ya, Parangtritis sudah menjadi magnet untuk selalu menarik hati, terlebih bila sedang patah hati.”
Hello, Nuspedian! tentu sudah tidak asing lagi dengan kata “Parangtritis,” kan, ya? Parangtritis adalah pantai yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Pantai ini merupakan pantai favorit bagi tujuan wisatawan Indonesia, khususnya pulau Jawa, karena merupakan destinasi wisata dalam kesatuan kepariwisataan Yogyakarta.
Pantai ini merupakan pantai selatan di Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Jarak dari pusat kota Yogyakarta sekitar 27 kilometer.
Tipe pantai di selatan Jawa ini hampir sama dengan pantai-pantai lainnya di pulau Jawa bagian selatan, seperti pantai Pelabuhan Ratu dan Pangandaran di Jawa Barat, juga deretan pantai di Gunung Kidul (Baron, Kukup, Wedi Ombo, dlsb.) hingga pantai selatan di Jawa Timur (Banyuwangi).
Pesona pantai Parangtritis selain keindahan alam di sekitarnya dan hamparan pasir putih dan hitam yang panjang, tak lepas dari mitos dan folklornya.
Legenda Pantai Parangtritis-Parangkusumo
Pantai Parangtritis yang masih satu kesatuan dengan pantai Parangkusumo di sebelah baratnya, tak lepas dari aura mistis keberadaan penguasa laut selatan, yakni Kanjeng Ratu Kidul yang berkerajaan di dasar samudera laut kidul.
Dalam simbolisasi mitologi kerajaan Mataram Islam (Panembahan Senapati) hingga Kasultanan Yogyakarta saat ini. Pantai Parangtritis (Parangkusumo) merupakan garis lurus yang dinamakan sebagai garis imajiner atau garis khayal.
Garis imajiner tersebut merupakan sumbu filosofi atau poros spiritual perjalanan hidup manusia pada kebudayaan masyarakat Mataraman.
Garis tersebut merupakan batas di selatan hingga ke utara, sebagai filosofi batas bawah hingga batas atas perjalanan derajat spiritual manusia dari titik terendah hingga titik tertinggi spiritual (ketuhanan).
Namun demikian, secara teknis garis imajiner tersebut juga dimaknai sebagai aturan dasar mengenai tata ruang wilayah Mataram (Yogyakarta), agar terciptanya keselarasan fungsi lahan sesuai dengan peruntukannya.
Dari titik terendah dan terbawah tersebut, dimulai dari keberadaan Pantai Parangtritis (Parangkusumo) di selatan, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta (poros), Tugu Pal Putih Yogyakarta dan Gunung Merapi di batas utara.
Sejarahnya, dimungkinkan kuat pantai selatan di Jawa pada abad ke 14-15 pernah terjadi bencana Tsunami besar di pesisir selatan tersebut. Dari peristiwa tersebut, mampu di narasikan oleh Danang Sutawijaya atau Panembahan Senapati (pendiri kerajaan Mataram Islam) untuk melegitimasi kekuasaannya.
Singkat cerita, Kanjeng Ratu Kidul pun jatuh hati pada Senapati, karena berhasil membuat laut selatan bergemuruh dan mengosak-asik kerajaannya. hingga sang Ratu Kidul pun dibuatnya bertekuk lutut dan jatuh hati. Akhirnya mereka berdua menjadi pasangan hidup dua dimensi, dari alam fana dan alam gaib.
Padahal, sepanjang pesisir kidul yang bergemuruh tersebut adalah peristiwa besar Tsunami. Dari peristiwa tersebut, para pendiri Mataram berhasil membuat cerita untuk melegitimasi kekuasaan, agar mendapatkan kepercayaan (simpati) dari rakyat, bahwa lahirnya wangsa baru Mataram adalah benar-benar kelas pemimpin besar yang sakti. Sekelas penguasa gaib pantai selatan saja tunduk pada raja Mataram yang baru.
Data Abstrak Geografi Kawasan Pantai Parangtritis
Menurut Mardi Wibowo dalam Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2, No. 2, Mei 2001, yang berjudul Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk Penataan Kawasan Pantai:Kasus Pantai Parangtritis dan Sekitarnya. diperoleh gambaran data abstak geografi pantai selatan, yakni sebagai berikut.
Kawasan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamik, unik dan sangat kaya akan habitat baik laut maupun darat. Kawasan ini banyak sekali manfaatnya baik bagi masyarakat, swasta maupun pemerintah dan semakin lama semakin banyak yang membutuhkan, padahal luasnya sangat terbatas, sehingga di kawasan ini sering terjadi konflik kepentingan antar sektor, seperti yang terjadi di Pantai Parangtritis dan sekitarnya.
Oleh karena itulah perlu adanya penataan ruang yang baik di kawasan Pantai Parangtritis dan sekitarnya.
Suatu perencanaan, penataan dan pengembangan wilayah yang baik memerlukan data spasial dan non-spasial yang kompleks dan sangat banyak, sehingga perlu adanya alat yang dapat menghubungkan, mengelola, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data serta informasi secara baik. Salah satu alat tersebut adalah Teknologi SIG yang saat ini telah berkembang dengan sangat pesat.
Berdasarkan hal di atas maka pemanfaatan lahan di pantai Parangtritis dan sekitarnya adalah; untuk kawasan lindung hutan wisata seluas (1,234 km2), kawasan lindung budaya (0,659 km2), hutan pantai (0,623 km2), kawasan lindung gumuk pasir (1,311 km2), sempadan pantai (1,533 km2), pertanian lahan basah (13,141 km2), pertanian lahan kering (7,563 km2), perikanan darat (1,272 km2), perikanan laut (0,652 km2) dan untuk pengembangan kawasan pemukiman (11,882 km2) serta pengembangan fasilitas wisata (1,006 km2).
Kini, Parangtritis 2022 sudah dengan wajah baru. Kawasan sempadan pantai beserta kawasan lainnya dalam data geografi di atas sudah di revitalisasi secara besar, meski sampai saat ini belum selesai dan maksimal.
Pembangunan utilitas pantai dengan bangunan infrastruktur lainnya sudah di bangun di sepanjang bibir pantai. Fungsi pariwisata, pemukiman dan ekologi sudah di tata dalam satu kesatuan pembangunan yang sepertinya akan berkelanjutan. dari ujung timur pantai Parangtritis hingga ujung barat pantai Parangkusumo.
Pesona pantai Parangtritis memang memukau, tak salah bila pantai ini sangat ikonik. Pantai Parangtritis dengan latar bukit Sewu di bagian timur menjadi ciri yang paling ikonik dari pantai ini. yang mana bukit Sewu bertipe karst tersebut merupakan mula dari pegunungan Seribu yang memanjang di sepanjang pantai selatan hingga ke timur daerah Gunung Kidul, Wonogiri, Pacitan dan Trenggalek.
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang ideal untuk bermain, karena bentang sempadan pantainya yang luas dan panjang. Lebar bibir pantai kawasan pasir sekitar 100 meter dengan panjang hingga 2 kilometer dari pantai Parangtritis, Parangkusumo hingga pantai Cemara.
Lokasi pasir yang panjang ini tak heran bila digunakan penyedia wisata dengan aneka jasa wisata untuk berkeliling dengan naik kuda, naik delman, naik ATV maupun Jeep. Juga lokasi yang ideal untuk penyelenggaraan festival layang-layang.
Untuk area bermain di pasir, cocok untuk bermain bola, berlarian, maupun bermain pasir bagi wisatawan keluarga maupun grup.
Pada hari-hari libur nasional, meskipun jumlah pengunjung mencapai ribuan, namun daya tampung dari pantai ini seperti tidak terbatas. Dengan demikian, pantai yang paling ideal untuk bermain adalah Pantai Parangtritis.
Pesona keindahan pantai Parangtritis tak diragukan lagi, untuk sunset dan sunrise, menghadirkan keindahan yang memukau. View lebar dengan landscape yang luas berlatar perbukitan seribu, benar-benar menghadirkan pantai Parangtritis sebagai pantai romantis yang selalu indah untuk dikenangkan.
Keindahan pantai Parangtritis selalu memanggilmu untuk terus dan terus datang kembali ke pantai ini, dengan tidak ada kata bosan, dan ingin terus datang kembali meski sudah berpuluh-puluh kali. Ya, Parangtritis sudah menjadi magnet untuk selalu menarik hati, terlebih bila sedang patah hati.
Bila Nuspedian ingin berlibur ke pantai ini, tetap jaga keselamatan ya? ikuti instruksi penjaga pantai bila anda berenang dengan menjaga jarak aman berenang, karena ombak besar dari pantai ini langsung terhubung dengan laut lepas di Samudra Hindia.
Selain itu, pesona pantai Parangtritis telah menginspirasi para seniman untuk menciptakan lagu dengan tema Parangtritis.
Berikut ini, tim NPJ sajikan 8 lagu yang dalam liriknya ada kata “Parangtritis,” dengan petikan lirik lagunya.
1) Parangtritis
Artis : Didi Kempot, Endank Soekamti
Genre : Congdut
“Rasane kepengin nangis
Yen kelingan Parangtritis
Neng ati kaya diiris“
2) Lingsa Tresna
Artis : Didi Kempot
Genre : Congdut
“Endahing ombak segara
Parangtritis sak kiduling Yogja
Eling aku tansah eling
Senadyan kowe ra eling“
3) Parangtritis
Artis : Manthous
Genre : Campursari
“Parangtritis wis kondhang kaloka
Papan endah tumrap pariwisata
Rame-rame ning gisik ing samodra
Aja lali kabeh kadang lan mitra“
4) Ngayogyakarta
Artis : Genk Kobra
Genre : Pop Etnik
“Golek gudheg ning Wijilan mesthi ana
ndelok munyuk lan gajah ning gembiraloka
arep santai ning laut bablas kidul kana
parangtritis, parangendhog, parangkusuma“
5) Mimpi Di Parangtritis
Artis : Ebiet G Ade
Genre : Pop (folk)
“Aku terjaga, pekik ombak laut selatan
Matahari pagi di atas puncak bukit karang
Sebatang pohon kering, membelah matahariku
‘ku bertanya kepadamu,
Mimpi indahkah kau semalam?
Kiranya kini kau t’lah hilang musnah
seperti namamu yang kutulis di pasir
ditelan ombak pantai laut selatan”
6) Jogja, Cinta Tanpa Akhir
Artis : Katon Bagaskara (Kla Project)
Genre : Pop (new wave)
“Membekas jejakku di pantai berpasir
Deru Parangtritis memanggil
Sekian lama merebut hidup tanpa air
Saatnya kumanja nurani
Ada haru di sela ombakmu
Gamelan lirih melenakan kalbu
Termangu ku di situ”
7) Kesandung Masa Lalu (Parangtritis)
Artis : NDX A.K.A Familia
Genre : Hip Hop
“Aku kesandung masa lalu
ceritane aku lan sliramu
nang Parangtritis iki
koe mblenjani janji“
8) Tresna Ing Parangtritis
Artis : Nella Kharisma
Genre : Popdut
“Biyen aku eling jaman semono
Tresnaku ana pinggir kutha Jogja
Ombak ing Parangtritis lan angin segara
Dadi seksine janjimu lan janjiku“
Selamat berlibur di pantai Parangtritis.
Foto: 2022/Npj/INH
Tsunami Alat Legitimasi, Ungkap Peristiwa berbasis Geo-Mitologi
Wangsa Mataram, Cabang Ningrat Baru
50+ Destinasi Wisata di Sumatera Barat Yang Ikonik
6 Destinasi Wisata Instagramable di Kota Bandung Selain Pusat Kota
Benteng Oranje Ternate
Sopi Suna’ Likaf, Minuman Tradisional Timor Tengah Selatan
Keindahan Kabupaten Supiori Papua Yang Wajib Dikunjungi
Pulau Reklamasi Pesisir Jakarta
Widuri
Curug Manglid, Pesona Alam Asri
Rawa Jombor Klaten ‘Bedugul van Java’, Pesona Wisata Air di Tengah Perbukitan
Minahasa Raya; Indahnya Bunaken, Musik Kolintang Hingga Kue Klappertaart
Integrasi Pembangunan Kepariwisataan dengan Strategi Kebudayaan (1)
Gunung Sewu dalam Literasi Bumi dan Budaya Mataraman (1)
Menjaga Keaslian Spot Sejarah di Tengah Hasrat Wisata Masyarakat
Candi Ijo, Kemegahan Peradaban dalam Eksotisme Bentang Alam