Rabadi, Budayawan Pemalang Angkat Bicara
"Hal itu bisa kita lihat dengan pada masa berjayanya kerajaan Majapahit berdiri, yang mana hampir seluruh wilayah Nusantara tunduk di bawah kekuasaan Majapahit, akan tetapi daerah Pamalang menjadi daerah 'tanah perdikan',"

Nusantarapedia.net, Pemalang, Jawa Tengah — Simpang siur akan sejarah klakah Pamalang (sekarang Kabupaten Pemalang) masih saja terus terjadi, bahkan di hari jadinya yang ke-448, Pemalang atau Pamalang masih saja menjadi perbincangan hangat di kalangan pemerhati sejarah setempat.
Kali ini awak media sedikit menelusuri jejak kabut sejarah daerah Pamalang (Kabupaten Pemalang), berbincang-bincang dengan pemerhati sejarah Kabupaten Pemalang Rabadi (64), seorang yang lama sangat peduli meluruskan sejarah kota tua Pamalang.
Menurut Rabadi, Jumat (7/4/2023), hari jadi kota Pemalang yang jatuh pada setiap tanggal 24 Januari ini, masih perlu dikaji kembali.
“Apakah benar tahun 1575 Masehi adalah hari lahir atau hari jadi kota Pemalang?,” katanya.
Menurutnya, jauh sebelum terjadinya perang Bubat pada tahun 1357 Masehi, klakah/wilayah kebudayaan Pemalang sudah ada pemerintahan tradisional yang berlangsung di Pamalang. Bahkan raja besar Majapahit masih ada kaitan erat leluhur dengan Kabupaten Pemalang.
“Hal itu bisa kita lihat dengan pada masa berjayanya kerajaan Majapahit berdiri, yang mana hampir seluruh wilayah Nusantara tunduk di bawah kekuasaan Majapahit, akan tetapi daerah Pamalang menjadi daerah ‘tanah perdikan’,” jelas Rabadi.
Masih menurutnya, berkaitan dengan status tanah perdikan yang diberikan kerajaan Majapahit kepada Pamalang sebagai Daerah Otonomi khusus, diantaranya tidak bisa dipungut pajak, dan berhak menyelenggarakan roda pemerintahan sendiri tanpa kerajaan Majapahit bisa mengaturnya (intervensi).
“Majapahit sangat tahu siapa leluhur dari Kerajaan besar ini, dan secara khusus meminta pasukan atau prajurit pilihannya dari daerah Pamalang,” jelasnya.
Waktu berjalan masa berganti ratusan tahun lamanya, kabut sejarah kota Pemalang apakah akan terkuak?
“Sampai hari ini belum ada secara resmi penelusuran jejak kota Pemalang, hanya sedikit seremonial saja ketika mendekati hari jadi kota Pemalang. Perlunya untuk dilakukan kajian secara mendalam,” kata Rabadi penuh harap. (Ragil74)
Determinasi Demokrat Diuji, Include Koalisi Perubahan untuk Persatuan
Di Tengah-tengah Alun-alun Kota Pemalang Terdapat Sumber Mata Air, Benarkah? (Sejarah Nanas Madu)
Sejarah yang Masih Perlu Digali (Jelang Hari Jadi Kota Pemalang ke-448)
Sejarah Singkat Pemalang
Widuri
Ayam “Trondol” Tanpa Bulu, Diagnosa Keswan hingga PRG
Geger! Benda Pusaka Berusia 700 Tahun Tiba-tiba Muncul