Rakyat Pulau Gebe Butuh Air Bersih, Bukan Tambang
Nusantarapedia.net, Halmahera Tengah, Maluku Utara — Sesuai informasi dari warga dan pemuda Gebe usai sosialisasi pra operasional, dilanjutkan dengan peresmian operasional tambang PT. Smart Masindo, tampak foto lokasi Peresmian Operasional dipimpin langsung Ketua DPRD Halmahera Tengah Sakir Ahmad, Senin (04/07/2022).
Pulau Gebe, 1 Juli 2022 kunjuangan Ketua DPRD Sakir Ahmad (Partai Golkar) dan sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) terlibat dalam kegiatan sosialisasi Pra Operasional dan Peresmian Operasional Tambang PT. Smart Masindo di Pulau Gebe tersebut di antaranya; Hayun Maneke (Partai NasDem), Aswar Salim (Partai Golkar), Asrul Alting (PDI-P), Ahlan Djumadil (Gerindra), dan Nuryadin Ahmad (PDIP).
PT. Smart Masindo, pada 18 Juni 2022 mendatangkan alat berat dan sarana produksi lainya, operasi tambang di Pulau Gebe menggunakan Kapal Tongkang. Di hari bersamaan, malamnya beberapa warga mendatangi pihak PT. Smart Masindo mempertanyakan; Lokasi operasi tambang di mana? Kenapa perusahaan asal datang saja tanpa permisi kepada warga Gebe? Tanpa sosialisasi mengenai dampak lingkungan.
Rencana operasi PT. Smart Masindo di belakang sekitar Sekolah SMA N 3 Halteng Desa Elfanun, yang merupakan lokasi sumber mata air warga mengambil air untuk konsumsi setiap hari, seperti kebutuhan mandi, cuci pakaian, memasak, minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Menurut Hamja, kader warga Desa Kapaleo, kami masyarakat di Kecamatan Pulau Gebe terdiri dari 8 Desa, sudah 10 tahun 8 bulan tidak merasakan pelayanan air bersih dari peyediaan Pemerintah Daerah seperti PDAM.
Hamja Kader, yang juga buruh tambang ini menyatakan masyarkat Gebe hingga kini hanya membeli air profil, per profil dengan harga 120 ribu (air 2.000 liter) dan juga 75 ribu (air 1.000 liter).
“Misalnya di dalam rumah saya, kebutuhan satu profil air paling lama saya (aku) dan keluarga gunakan 5 hari, di dalam rumah saya (aku) bersama empat anak dan istri, 6 orang dengan saya (aku), kalau empat minggu dalam satu bulan saya harus membeli empat profil untuk kebutuhan memasak, minum, cuci pakaian, mandi dan lain-lain,” ungkapnya.
Sementara sudah 10 tahun 8 bulan rakyat Gebe bergantung dan membeli air profil, dan kami membeli sendiri pakai uang sendiri. Kami membeli air profil dari pengusaha yang memiliki mobil, mengambil air di Desa Elfanun lokasi sumber air dan mereka menjual di masyarakat Gebe.
Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah menyediakan pelayanan PDAM (Perusahan Daerah Air Minum) beralamat di Desa Mamin, di bangun dari tahun 2017, sampai sekarang tidak berfungsi sama sekali untuk pelayanan air bersih masyarakat Gebe.
Tambah Hamja, kader dengan nada yang sedih. Pemerintah Daerah dan DPRD sudah tidak lagi memperhatikan pelayanan air bersih, tapi membiarkan tambang masuk merusak sumber mata air masyarakat Pulau Gebe, artinya membunuh kebutuhan ekonomi yang mendasar atau sumber air kami masyarakat Gebe.
Kami masyarakat Kecamatan Gebe berharap Pemerintah Daerah; Bupati dan DPRD Kabupaten Halteng, Provinsi Maluku Utara datang langsung ke Gebe menanggapi keluhan dan kesulitan “hak air bersih” di Pulau Gebe secara adil bagi seluruh rakyat Gebe.
Terpisah, Sakir Ahmad sebagai Ketua DPRD dan beberapa Anggota DPRD Halteng yang ikut sosialisasi Pra Operasional dan Peresmian PT. Smart Masindo, harusnya aspiratif menyuarakan keadaan sosial yang buruk di Pulau Gebe – pelayanan hak atas air bersih yang diderita cukup lama oleh rakyat Gebe.
Kalau DPRD Kab. Halmahera Tengah model kerjanya seperti ini, itu artinya Ketua dan Anggota DPRD turut merusak sumber mata air dan tidak prihatin rakyat di Pulau Gebe, keberpihakan dan fungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat dipertanyakan?
Proses penderitaan memiskinkan rakyat Gebe cukup lama, Pemerintah Daerah dan DPRD membiarkan rakyat hidup dalam kesusahan air bersih bertahun-tahun, kita semua sadar dan tahu sendiri kalau Pulau Gebe begitu lama tanahnya – hasil nikel di keruk industri-industri tambang raksasa hingga hari ini, tapi kenapa kesejahteraan dan keadilan atas air bersih tidak mampu terpenuhi dengan baik. (MHI)
Polda Maluku Utara Ziarah ke Makam Pahlawan, Jelang Hari Bhayangkara
PB HMMI Mendorong Presiden Atasi Menteri, Serta Tindak Tegas Perpajakan Yang Masih Menunggak
Benteng Oranje Ternate
Alarm Berkunjung ke Pulau Sayafi dan Liwo Sudah Dekat
Daftar Provinsi dan Kabupaten/Kota Beserta Ibu Kotanya di Pulau Papua, Sebelum dan Sesudah Pemekaran DOB
Pembangunanisme, Rumah Berlindung Pemekaran Daerah (1)