RKP 2023, Kerja Keras Tingkatkan Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan
Surplus neraca perdagangan juga positif, Februari di angka (USD) 3,82 milliar dan kemarin di Maret di angka (USD) 4,5 miliar surplusnya, ini sangat baik
![RKP 2023, Kerja Keras Tingkatkan Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan](https://nusantarapedia.net/wp-content/uploads/IMG_29042022_055339_700_x_385_piksel.jpg)
Nusantarapedia.net, Jakarta — Presiden Jokowi membuka Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/042022).
Kata Presiden: “Di tengah situasi ketidakpastian ini, perekonomian Indonesia menunjukkan tren yang positif. Kinerja positif dari sisi perdagangan berlanjut dengan surplus neraca perdagangan yang menunjukkan angka yang terus membaik.”
Musrenbangnas tersebut untuk membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023. Tema dalam RKP tersebut Bekerja Keras Meningkatkan Produktivitas Menuju Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut presiden mengatakan, bahwa Dunia masih dihadapkan pada situasi ekonomi dan politik yang tidak mudah dan penuh dengan ketidakpastian. Ketika pandemi belum sepenuhnya berakhir, muncul gejolak lain yang menyebabkan inflasi global meningkat tajam dan pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan.
Presiden mendorong semua pihak untuk terus waspada dan mengambil langkah antisipatif apabila situasi tersebut masih terus berlanjut.
![RKP 2023, Kerja Keras Tingkatkan Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan 1 IMG 29042022 055339 700 x 385 piksel 1](https://nusantarapedia.net/wp-content/uploads/IMG_29042022_055339_700_x_385_piksel-1.jpg)
“Semua kita harus memiliki sense of crisis, jangan seperti biasanya, jangan business as usual, hati-hati. Sense of crisis harus ada di kita semuanya. Sehingga kita harus ada perencanaan yang baik harus ada skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini,” kata Presiden, dikutip dari BPMI Setpres.
Presiden Jokowi bersyukur, di tengah situasi ketidakpastian ini, perekonomian Indonesia menunjukkan tren yang positif. Kinerja positif dari sisi perdagangan berlanjut dengan surplus neraca perdagangan yang menunjukkan angka yang terus membaik.
“Surplus neraca perdagangan juga positif, Februari di angka (USD) 3,82 milliar dan kemarin di Maret di angka (USD) 4,5 miliar surplusnya, ini sangat baik,” imbuhnya.
Selain itu, pertumbuhan kredit pada Februari lalu meningkat dibandingkan pertumbuhan pada bulan Januari. Sedangkan, angka Purchasing Manager Index (PMI) untuk manufaktur, indeks penjualan riil, dan indeks keyakinan konsumen pada bulan Maret telah berada di atas normal.
“Indeks Penjualan Riil ini juga sudah diatas normal, Maret kemarin di angka 14,5 persen dan indeks keyakinan konsumen juga sudah berada di atas normal,” tambahnya.
Harapan presiden, mengajak seluruh pihak yang hadir untuk menjaga momentum tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dan mendorong seluruh pihak untuk bekerja sama mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut. (DioriPa)
Presiden Jokowi Memutuskan: Ekspor Bahan Baku Migor dan Migor Dilarang
7 Tuntutan Aksi Mahasiswa dalam Demo 21 April dan Audiensi dengan Pimpinan DPR
4 Tuntutan Mahasiswa Dalam Demonstrasi 11 April, Serta 6 dan 12 Tuntutan Lain
Obyektifikasi Perempuan dalam Heroisitas Aksi 11 April
Nastar Kue Favorit Lebaran 2022
Dewandaru Berenergi Spiritual Besar Hanya Ada di 3 Lokasi (1)
Memaknai ”Indonesia Pusaka” di Tengah Wabah