RKUD Kosong, Pemkab Sikka Ibarat “Kapal Karam” Di Tengah Lautan Flores
- konsep desentralisasi adalah mengembangkan pola pikir, dan kerjanya dengan pendekatan reinventing government (mewirausahakan birokrasi) -

Nusantarapedia.net, Netizen | Artikel — RKUD Kosong, Pemkab Sikka Ibarat “Kapal Karam” Di Tengah Lautan Flores
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH UBAYA Surabaya
SUDAH kehabisan kata-kata dan logika berpikir kalau Kabupaten Sikka mengalami kondisi Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) kosong. Ini ibarat kapal di tengah lautan Flores mengalami karam, sehingga tunggu waktu saja tenggelam jika ada datang bantuan agar selamat kapal dan para penumpangnya.
Pertanyaannya, siapa yang gagal dalam hal ini, jawabannya nahkoda (kapten kapal) dan semua kru yang menjalankan dan bertanggungjawab atas keselamatan kapal tersebut.
Mirip sebuah perseroan terbatas (PT) ketika kas kosong berakibat tidak sanggup memenuhi kewajiban (utang) kepada pihak kreditur masuk kategori pailit (bangkrut). Yang paling bertanggungjawab adalah direksi dan para komisaris (pengawas).
Kabupaten Sikka juga demikian, jika kas umum daerah kosong, yang paling bertanggungjawab adalah Bupati/Wakil Bupati, Sekda serta semua aparatur sipil negara Pemkab Sikka termasuk DPRD Sikka sebagai lembaga yang memiliki pengawasan, pembuat perda dan budgeter.
Tidak dapat dibayangkan dampak dari kosongnya rekening kas umum daerah, sehingga beberapa item yang tidak dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka berupa kekurangan gaji PNS, honor lembur ASN, honor tenaga ahli, insentif RT dan RW, insentif kader posyandu, insentif guru komite, insentif profesi guru, iuran PBI dan iuran Pemda di BPJS Kesehatan, pihak ketiga yang sudah berkontrak, belanja makan minum, belanja hibah, belanja honor non PNS dan lain sebagainya.
Pernah kami uraikan dalam opini beberapa waktu lalu, jika kepala dan wakil kepala daerah serta jajarannya hanya bekerja mengandalkan PAD yang sangat kecil, DAK serta DAU, adalah ciri pemimpin di daerah yang gagal, bukan sesuatu yang harus dibanggakan karena model pemimpin demikian tidak kreatif (monoton), semua orangpun bisa.
Yang dibutuhkan pemimpin daerah dengan konsep desentralisasi adalah mengembangkan pola pikir, dan kerjanya dengan pendekatan reinventing government (mewirausahakan birokrasi).
Kepala daerah beserta jajaran aparatur sipil negara wajib menjadi pribadi-pribadi yang inovator mencapai kesuksesan bukan karena memandang adanya risiko dari tindakannya, tetapi kemampuan untuk melihat peluang dari risiko yang akan dihadapi serta memanfaatkan semua sumber daya, baik manusia dan alam serta budayanya menjadi sebuah jalan sukses menjadikan Kabupaten Sikka yang cemerlang.
Kabupaten Sikka terbilang lebih menonjol dari berbagai aspek jika dibandingkan kabupaten lainnya di Flores. Banyak potensinya yang bisa direkayasa menjadi nilai ekonomis yang akan laku di pasaran, tinggal pemimpinnya mempunyai ide kreatif, kerja serius serta punya strategi yang konkrit bukan janji melulu.
Bagaimana caranya, yakni :
Pertama, Bidang pariwisata dan budaya, seperti aneka kesenian tarian. Bagaimana caranya dengan mengundang para pegiat pariwisata dan kesenian duduk bahas bersama melihat peluang, tantangan dan target yang bisa diperoleh. Jika sudah mendapatkan masukan, berangkat ke Kementerian Pariwisata, Kementrian Desa, dan lain-lain, meminta petunjuk arahan serta suntikan dana, pasti ada bukan tidak ada. Karena seturut pengetahuan kami, pemerintah pusat sifatnya menunggu kreativitas daerah untuk datang diskusi atau konsultasi dengan kementerian. Tetapi selama kepala daerah dan jajaran bersikap tertutup, menganggap diri paling pintar tidak mau dikritik, maka kabupaten tetap terkebelakang terus, serta, pasti akan rekening kas umum daerah defisit terus alias kosong.
Dalam satu opini, kami pernah sajikan fakta bahwa Kabupaten Banyuwangi termasuk salah satu kabupaten dengan PAD yang termasuk rendah dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur. Atas kerja keras serta tangan dingin Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, pria kelahiran Banyuwangi 6 Agustus 1973 ini, yang sekarang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengalami perkembangan luar biasa. Beliau mengeksekusi anggaran serta program kerjanya dimulai dengan kebutuhan riil masyarakat Banyuwangi. Semua potensi alam terutama pariwisata, budaya, kesenian tarian gandrung mendunia, terbukti wisatawan mancangara atau nasional sebelum ke Kuta Bali pasti singgah ke Banyuwangi. Hotel berbintang tumbuh pesat pertanda ekonomi bergerak tidak pernah terkabar rekening kas umum daerah kosong.
Kedua, Cara tata kelola pemerintahan menjadi berbasis mekanisme pasar adalah melalui penyusunan produk hukum yang tegas terhadap mekanisme pasar, penciptaan informasi terhadap masyarakat, mengutamakan permintaan dan kebutuhan masyarakat. Banyak sekali potensi pertanian perkebunan, tetapi masyarakat petani tetap saja dengan pertumbuhan ekonominya sangat minim. Bagaimana Pemkab Sikka mengatasi problem ekonomi para petani. Pernah dalam pertemuan (public hearing) dengan Bupati Roby Idong dan para Kepala Dinas, kami menyarankan coba Pemkab Sikka mengundang, minta pemikiran masukkan terbaik yang saling menguntungkan pemerintah, orang-orang Cina (pelaku bisnis) dan warga petani di Sikka dalam tata kelola hasil bumi pertanian para petani Sikka. Kesemuanya ini akan dikondisikan melalui suatu Market’s Institusi yang akan menekan atau mengurangi gap pasar yang secara benderang sedang terjadi dan dipraktikan di Sikka. Tujuannya agar terjadi provit motive untuk kegunaan publik, sudah otomatis meningkatkan pendapatan penambahan jumlah pajak dan retribusi bagi Pemkab Sikka. Tetapi, saran kami dianggap kritik negatif bukan ide potensial yang perlu disikapi serius Pemkab Sikka.
Ketiga, Implemetasi anggaran pembangunan jangan berorientasi politis. Maksudnya adalah dalam penyelenggaraan pelayanan, pemerintah hendaknya jangan hanya berkutat pada program-program kerja yang monoton, karena biasanya diarahkan pada konstituen saja, berbau politik, tidak tepat sasaran. Dalam hal ini pola pembangunan didasarkan pada massa pemilih yang banyak memilih pasangan bupati/wakil bupati serta anggota-anggota dewan, maka pembangunan akan monoton saja.
Jujur saja, rekening kas umum daerah (RKUD) kosong adalah kondisi paling buruk baru pertama kali terjadi di masa kepemimpinan Roby Idong dan Romanus Woga sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sikka. Tidak boleh lagi terjadi bagi Bupati/Wakil Bupati 2024-2029 jika Sikka ingin bangkit.
Semoga!

Penyidik Polres Sikka Tidak Tahan Pelaku Pemerkosaan dengan Alasan Kooperatif dan Jaminan Keluarga
Ri’i Ta’a Surga Tersembunyi di Utara Nagekeo
Integrasi Pembangunan Kepariwisataan dengan Strategi Kebudayaan (1)
Demam “Lato-lato” Kurangi Dampak Smartphone hingga Gejala Kegabutan Anak dan “Tanda Alam”
“Kasuami” Makanan Khas Orang Buton yang Diperkenalkan di Tanah Kaburea dan Nioniba