Saat Terakhir …

Nusantarapedia.net — Saat Terakhir …
Ry Cahyo
Jikalau malam saat tiba waktuku
maka terang sinar bulan menjadi teman menuju tidur lamaku
sedang kuharap kala senja tiba
dimana sunyi dari bias jingga menjadi kafan hingga aku menujuNya
Dan masih saja kuteguk sajak gundah disegelas kopi kegemaran
tuk sekedar kutuai kata demi kata kala kupergi meninggalkan
Ini kali semilir begitu sejuk kurasa
meski fikir terkurung dalam tanya
aduhai kemana diri kembali kala tiba di tempat abadi
meski harap dan takut mencipta kalimat keramat yang melesat menuju Arsy Illahi.
Cinta t’lah kujadikan jalan selamat
namun dinding-dinding ke’egoisan seakan selalu ada menyekat
Kumandang dari lirih jiwa yang selalu tertatih meniti
coba menghempas dinding agar sirna tak kembali
Amboi segala tangis memecah sudah
jua sumpah serapah nan membuncah
jelas kan menghantar kepergianku ini
datang dari hati orang-orang yang mengitari
Akan tetapi lagi-lagi aku berharap
dari sajak hati di segelas kopi kental nan pekat
sekedar meyakinkan bahwa masihlah ada cinta menemani
dari sukma terkasih lagi suci
Jikalau tiba waktuku kini …
mati tuk selamanya tinggalkan kefana’an ini
kenanglah aku sepantasnya kuterkenang
atau lupakan diri selayaknya terlupakan
lalu biarkan cinta yang tlah datang
membebatku dengan nian menjadi kafan …
Aksara Hujan Bulan Juni
Sajak Satu Maret 2010