Sejarah Es Boba dan Gaya Hidup Anak Muda
Es Bubble muncul kembali dengan nama es Boba dengan rasa yang lebih variatif

Nusantarapedia.net – Hai, Nuspedian. Kabar baik, ya? Mimin sedang menikmati segarnya es choco hazelnut di outlet es pinggir jalan, nih. Hmm, esnya segar, nyoklat banget, dan tahu nggak, ada sensasi kenyal-kenyal gurih, gitu. Oh, ini ternyata yang namanya boba. Yup, es boba kini sedang memprimadonai kuliner es berbasis outlet, Gaes. Ternyata memang enak. Tetapi bukan Nuspedian kalau sampe nggak tahu sejarah boba ini. Yuk, simak!
Beberapa waktu yang lalu viral es bubble, kan, ya? Eh, sekarang sudah muncul aja, nih, es boba. Lalu, apa hubungannya, ya? Bubble sama saja dengan boba. Boba diyakini berasal dari negeri Taiwan sana. Awal kemunculannya pada tahun 1980-an, saat seorang Tiongkok membuka sebuah kedai minuman di Taiwan, menyajikan es teh susu (Milk Tea) bersama dessert berupa bola tapioka (Yup, ternyata boba itu berasal dari tepung singkong atau tapioka).
Hidangan ini disajikan saat panas terik saat itu. Kemudian oleh pemilik kedai dimixed-lah sajian itu. Milk Tea, es serut, dan bola tapioka menjadi satu tempat. Cara menyajikannya, ditempatkan dalam sebuah gelas besar, bola tapioka dituang paling bawah, es serut kemudian disiram dengan milk tea. Menghasilkan cita rasa yang menyegarkan dengan sensasi kenyal bola tapioka.
Es Gempol Pleret Solo, Kuliner Manis dan Segar Penghilang Dahaga
Perpaduan milk tea, es serut dan bola tapioka kemudian disebut Boba. Kata ini berasal dari bahasa China yang sebenarnya memiliki arti ‘payudara’. Penggunaan kata boba bisa jadi mengacu pada makna bulat dan kenyal. Kemudian boba menyebar hingga seluruh Eropa, meskipun begitu, rasa boba tidak seenak seperti dari negeri asalnya.
Berkembangnya dunia kuliner, boba tak hanya disajikan bersama milk tea, para pemilik outlet berinovasi boba dalam banyak varian rasa mulai dari coklat, stroberi, avocado, greentea, capucino dan varian rasa buah. Tahun 1990-an minuman ini sempat trending di Amerika. Menurut beberapa sumber ini dikarenakan ada warga Taiwan yang membuka usaha di Amerika dan kemudian nge-hype di negara digdaya itu.
Trending-nya boba di Amerika juga mengikuti hype-nya budaya nongkrong bersamaan dibukanya Kafe Starbuck. Namun sayang, tahun 2000-an produk minuman ini redup seiring derasnya kemunculan produk-produk minuman racikan lainnya. Baru kemudian sekitar 2018 – 2019 mulai bergeliat lagi dengan kemasan dan produk yang inovatif.
Resolusi 2022 dalam Tradisi Dunia, Target dan Eksekusi