Sejarah Lagu Lingsir Wengi, bermula dari Kidung

- Suasana jauh tersebut yang dalam praktiknya digunakan untuk membangkitkan kepekaan batin sewaktu berdoa -

21 Desember 2022, 18:00 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | SeniSejarah Lagu Lingsir Wengi, bermula dari Kidung

“Atau bisa ditafsirkan seseorang mudah terbangkit mendengar susunan melodi tersebut menuju keadaan “trance”. Dengan demikian, memang ada benarnya bila melodi Lingsir Wengi dapat dijadikan medium untuk memanggil makhluk astral.”

NUSPEDIAN, masih ingat, kan, dengan lagu Lingsir Wengi yang pernah viral beberapa waktu lalu. Berawal dari sebuah film ber-genre horor yang menjadikan lagu ini sebagai soundtrack, meski dengan lirik yang diubah. Namun, masyarakat jadi banyak yang menganggap lagu ini sebagai lagu pemanggil makhluk gaib (astral). Karenanya, banyak yang ketakutan saat mendengar lagu ini.

Banyak yang tidak tahu, ternyata lagu Lingsir Wengi adalah ‘Unen-Unen‘ doa dari Sunan Kalijaga, bukan lagu pemanggil makhluk gaib.

Ada yang perlu digarisbawahi dalam penafsiran masyarakat yang salah menempatkan lagu Lingsir Wengi ini sebagai lagu yang memiliki image negatif, atau menyeramkan, bahkan dilarang untuk menyanyikannya dalam waktu-waktu tertentu. Konon, kata mereka lagu ini bisa mendatangkan kehadiran sosok makhluk gaib yang bernama kuntilanak.

Entah, ini penafsiran dari mana, yang jelas semenjak lagu ini digunakan sebagai soundtrack film Kuntilanak, masyarakat yang tidak tahu menahu asal-usul lagu ini pun mulai memiliki pandangan yang berbeda terhadap lagu ini. Dan kebanyakan dari pandangan itu mengarah kepada hal-hal yang berbau mistik dan negatif.
Untuk itu, perlu dijelaskan kepada mereka bahwa pandangan mereka itu sebenarnya salah.

Lagu Lingsir Wengi ini diciptakan oleh penciptanya bukanlah sebagai lagu pemanggil makhluk gaib ataupun sejenisnya.

Nah, untuk menjelaskannya,mari kita telusuri sejarah lagu ini. Kita harus kembali ke jamannya para Wali Songo. Catat baik-baik, lagu atau kidung Lingsir Wengi ini aslinya dibuat oleh Sunan Kalijaga, yaitu salah satu wali dari Wali Songo yang terkenal di pulau jawa karena mengajarkan kebaikan dengan mengenalkan dan mengajarkan agama Islam di tanah jawa dengan pendekatan seni budaya.

Sunan Kalijaga yang mempunyai nama kecil Raden Said ini memiliki nama-nama lain seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Dan ternyata, beliau lah yang menciptakan kidung Lingsir Wengi tersebut.

Sunan Kalijaga menciptakan kidung Lingsir Wengi ini dengan memakai pakem gending Jawa yaitu tembang Macapat. Pakem Macapat ini terdiri dari 11 macam pakem atau metrum yang salah satunya yaitu pakem Durma yang dipakai dalam Lingsir Wengi. Biasanya, lagu-lagu yang memakai metrum Durma harus mencerminkan suasana yang keras, sangar, suram, kesedihan, bahkan bisa mengungkapkan sesuatu yang mengerikan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, lagu Lingsir Wengi dilantunkan dengan perasaan yang lembut, tempo pelan, dan sangat menyayat hati.

Asal usul lagu Lingsir Wengi ini merupakan asli ciptaan dari Sunan Kalijaga, dengan tujuan lagu tersebut dibuat seperti halnya ‘unen-unen′. ‘Unen-unen‘ yang dalam masyarakat jawa/kejawen sebagai pengganti dzikir/wirid oleh muslim jawa pada waktu dulu sehabis melakukan salat malam.

Lagu Lingsir Wengi dipakai oleh sunan Kalijaga setelah melakukan salat malam yang berfungsi untuk menolak bala atau mencegah perbuatan makhluk gaib yang ingin mengganggu. Selain itu, makna lagu tersebut secara tersirat menyatakan sebuah cinta dan doa kepada Allah SWT.

Berikut adalah lirik lagu Lingsir Wengi dalam dua versi, sekaligus dengan arti dalam bahasa Indonesia. Semoga dengan ini, masyarakat bisa membedakannya dan tidak perlu takut saat menyanyikan.

Terkait

Terkini