Sejarah Perahu Kuno Punjulharjo dan Pantai Karang Jahe, Wisata Bahari di Rembang
Berdasarkan analisis radiokarbon, diketahui pertanggalan atau tahun dari kapal tersebut terhadap sampel tali ijuk pengikat papan. Hasilnya, perahu tersebut berdasarkan kalibrasi berasal dari angka tahun antara 660-780 AD, atau sekitar abad ke-7 dan ke-8 Masehi.

Nusantarapedia.net, Jurnal | Sejarah — Sejarah Perahu Kuno Punjulharjo dan Pantai Karang Jahe, Wisata Bahari di Rembang
“Keindahan pantai Karang Jahe akan semakin menarik karena ribuan pohon cemara yang menghiasi pantai Karang Jahe sepanjang 1 kilometer. Ternyata ada sejarah singkat dengan ditanamnya pohon cemara dengan jumlah banyak, yang berderet hingga 1 kilometer.”
BEBERAPA hari yang lalu, saya dan keluarga berkesempatan untuk mengunjungi Pantai Karang Jahe, salah satu pantai yang ada di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Untuk mencapai lokasi tidaklah sulit, karena letaknya yang ada di jalur pantura Rembang-Lasem. Jika dari pusat kota Rembang menempuh jarak kurang lebih 9 kilometer melalui jalan raya pantura, dengan waktu sekitar 16 menit. Perkiraan waktu tempuh tersebut jika perjalanan lancar dan tidak ada kendala dalam perjalanan.
Saat sampai di sana, matahari pas di atas kepala, karena kebetulan sekitar pukul 12:00 WIB siang. Namun, terik matahari tak menjadi masalah karena melihat keindahan pantai yang ada. Pantai dengan hamparan pasir putih yang lembut membentang luas.
Di pinggir pantai, ada penyewaan mobil ATV yang bisa dinaiki dua sampai tiga orang. Selain itu ada juga yang ditawarkan, yaitu naik odong-odong yang dihias dengan berbagai kreasi, dengan rute keliling sepanjang bibir pantai.
Sementara wahana yang ada di pantai ada penyewaan kapal karet, untuk yang bawa anak kecil, bisa menyewa ban/pelampung khusus. Ada juga perahu kayu yang dikemudikan masuk ke pantai dengan muatan untuk delapan orang.
Untuk para orang tua yang membawa anak kecil, bisa bermain di pinggiran pantai dengan membuat istana pasir. Bermain di sini relatif aman karena ombak yang ada tidak begitu besar. Anak-anak pun betah bermain pasir, sambil sesekali di sapu air yang datang dibawa ombak. Sampai nggak mau disuruh berhenti bermain.
Saat sudah puas bermain dan menikmati pemandangan yang ada, jangan kawatir, di sana banyak tempat bilas yang cukup memadai. Setelah mandi dan bersih, lanjut makan-makan yang juga sudah ada banyak kedai makan berderet menawarkan menu yang berbeda, atau sekedar menyeduh teh panas dan mie rebus. Silahkan saja, tinggal pilih sesuai selera.
Jika ingin beli oleh-oleh, banyak lapak di sepanjang jalan yang menawarkan baju-baju dan lainnya. Ada juga makanan khas yang ada di pantai, yaitu ikan asin, udang goreng, cumi goreng dan lainnya.
Keindahan pantai Karang Jahe akan semakin menarik karena ribuan pohon cemara yang menghiasi pantai Karang Jahe sepanjang 1 kilometer. Ternyata ada sejarah singkat dengan ditanamnya pohon cemara dengan jumlah banyak, yang berderet hingga 1 kilometer. Penanaman ini tentunya bertujuan untuk menahan abrasi pantai sehingga dibentuklah pohon cemara ini menyerupai pagar.
Setelah puas di pantai Karang Jahe, lanjut mengunjungi situs perahu kuna di Punjulharjo. Bagaimana sejarahnya, terus ikuti, ya, Nuspedian.





