Selayang Pandang Ajaran Setia Hati

25 Mei 2024, 17:46 WIB

Nusantarapedia.net | SOSBUD — Selayang Pandang Ajaran Setia Hati

Oleh: Alvian Fachrurrozi

SH menganut prinsip “Gerak Lahir Luluh Oleh Gerak Batin, Gerak Batin Tercermin Oleh Gerak Lahir” dan juga mewarisi falsafah dari Minangkabau yang berbunyi “Lahir Silat Mencari Kawan, Batin Silat Mencari Tuhan”. Juga sama seperti dalam ilustrasi lambang SH, yang antara huruf “S” dan “H” yang “manunggal” saling berkaitan, begitupun ilmu lahir dan ilmu batin di dalam SH juga harus manunggal saling berkaitan –

“‘Setia Hati’ itu adalah tentang ‘sandi-sandi pengetahuan sejati’ dan bukan hanya sebatas olah kridha lahir pencak silat. Ilmu kebatinan SH bukanlah ilmu yang klenik mistis, namun ilmu SH adalah ilmu menyelami kesejatian diri”

DALAM mengarungi hidup ini saya rasa tidaklah cukup jika kita sebatas mendasarkan diri pada disiplin ilmu yang hanya berorientasi pada “intelektualitas”, seperti yang kita dapatkan dari bangku sekolah dasar hingga jenjang perkuliahan. Dengan berderet gelar kesarjanaan akademik dan berbagai titel kecendekiawanan tanpa pernah menyelami ilmu batin dan kebatinan, rasa-rasanya juga belum utuh untuk menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia, atau setidaknya manusia yang belum komplit dalam memberdayakan segenap potensi kemanusiaannya. Sebab dimensi kecerdasan yang ada di dalam diri manusia itu tidak hanya terbatas pada dimensi kecerdasan intelektual (IQ) melainkan ada juga aspek dimensi kecerdasan batin (SQ).

Dari perenungan akan hal itulah saya sempat berfikir, saya sebagai pemuda yang dilahirkan di kawasan eks karesidenan Madiun Jawa Timur ini, mungkin adalah sebuah kerugian yang besar jika saya tidak berkesempatan nyantrik bab keilmuan “Setia Hati” di salah satu perguruan trah SH. Akan tetapi setelah saya renung-renungi kembali, ternyata toh sekalipun seseorang telah “sah” masuk menjadi “Saudara SH’’, tetapi jika sama sekali tidak memahami tujuan dan sasaran dari SH itu sendiri saya rasa juga akan tetap menjadi orang yang merugi.

Sehingga tidak heran banyak yang masuk perguruan SH bukan malah menjadi pribadi yang suka laku batin, santun, dan ‘semanak’ pada masyarakat luas, tetapi alih-alih malah menjadi arogan dan ‘ita itu’ menonjolkan ke-aku-an, bahkan juga terhadap sesama saudara SH sendiri. Sasaran dan orientasi SH dari Eyang Suro yang bertujuan: “mengolah raga dan mengolah batin untuk mencapai keluhuran budi, guna mendapatkan kesempurnaan hidup lahir dan batin” itu, seakan visi misi yang sebegitu luhur itu sama sekali tidak terimplementasi dalam diri orang-orang yang mengaku sebagai kadhang SH.

received 1649158915938553
Setia Hati yang paling awal, menjadi organisasi legal berdasarkan Akte Notaris pada tahun 1953.

Terkait

Terkini