“Semana Santa 2023”, Tuan Meninu dan Tuan Ma Bertemu Sekali dalam Setahun (Tradisi Umat Katolik Larantuka-NTT)
- Akhirnya, menjadikan Larantuka sangat kuat menjalani tradisi tua kekatolikan dengan devosi Katolik kepada Bunda Maria sebagai pusat iman. Melalui Maria, seseorang akan sampai kepada Yesus -
Nusantarapedia.net, Jurnal | Sosbud — “Semana Santa 2023”, Tuan Meninu dan Tuan Ma Bertemu Sekali dalam Setahun (Tradisi Umat Katolik Larantuka-NTT)
“Dengan demikian, secara historis-religius kota Larantuka dikenal dengan sebutan Kota Reinha. Kota tua yang terletak di kaki Ile Mandiri ini telah menyerahkan seluruh kehidupannya kepada perlindungan Bunda Maria.”
UMAT Katolik di Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, merayakan rangkaian perayaan Paskah dengan tradisi ritual prosesi laut dengan arak-arakan menuju laut dengan membawa Tuan Meninu (Patung Tuhan Yesus Tersalib/Tuan bayi anak). Tradisi ini disebut dengan “Semana Santa”. Rangkaian ritual ini digelar dari Rabu, 5 April 2023 hingga puncaknya pada Jumat malam, 7 April 2023.
Ribuan peziarah Semana Santa datang dari berbagai daerah di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya dan Indonesia umumnya, juga peziarah dari mancanegara turut ambil bagian dalam prosesi bahari ini, yaitu mengantar Tuan Meninu dalam arak-arakan besar. Ada yang mengikuti arak-arakan melalui jalur laut maupun jalur darat.
Tuan Meninu ditempatkan dalam perahu bertenda, dibawa dan diarak dari Kapel (Kapela) Tuan Meninu di pelabuhan Larantuka menuju Pantai Kuce Pohon Sirih yang berjarak dari kapel sejauh 5 kilometer. Kapel Tuan Meninu berada di Kota Rowido Bawah, Sarotari, Larantuka, Flores Timur, NTT.
Ritual adat prosesi bahari ini dalam mengantar Tuan Meninu, menggunakan perahu dayung atau sampan, dan didampingi puluhan kapal motor dengan berbagai ukuran. Nampak perahu (pelendang) dihias sebegitu indahnya dalam suasana suka cita, tetapi tetap dengan suasana khusyuk dan khidmat. Para umat larut dalam doa dan nyanyian sepanjang pengantaran dari pelabuhan Larantuka menuju pantai Kuce. Terlebih, pada umumnya pelaksanaan tradisi ini, perahu harus melawan arus laut karena gelombang arus laut berada dalam posisi yang berseberangan, semakin membuat suasana penuh khidmat.
Setibanya di pantai Kuce, patung Tuan Meninu kembali akan diarak menuju Tori Yesus Tersalib di Kelurahan Pohon Sirih.
Setelah prosesi mengantar patung Tuan Meninu selesai, selanjutnya umat Katolik akan mengikuti puncak prosesi Jumat Agung di malam hari dengan mengelilingi Armida dan Tori milik suku-suku Semana Larantuka.
Prosesi bahari mengantar Tuan Meninu ini sebagai bentuk peringatan penderitaan Yesus dan kisah pertemuan antara Tuan Meninu, Tuan Ma (Patung Bunda Maria) dan Tuan Ana (Patung Tuhan Yesus) yang hanya berlangsung satu kali dalam setahun.
Di Larantuka, masing-masing dibangun kapela sebagai representasi dari ketiganya. Maka terdapat tiga kapela besar yang diagungkan, dan setiap perayaan Semana Santa, patung Tuan Meninu dan Tuan Ma diarak dan dipertemukan dari kapel masing-masing, yaitu Kapel Tuan Meninu, Kapel Tuan Ma, dan Kapel Tuan Ana.