Sembilan Kasus Positif Rabies, Pemda Sikka Gelar Sensus dan Vaksinasi Hewan Anjing

Nusantarapedia.net, Maumere, Sikka — Rabies merenggut nyawa seorang warga Kabupaten Sikka, Senin (8/5/2023). Balita berumur 4 tahun 11 bulan itu meninggal dunia setelah 14 hari mengalami kasus gigitan. Jenazah balita tersebut berada di RSUD Tc. Hillers Maumere, Senin 8 Mei 2023.
Dari informasi yang dihimpun, bocah ini digigit anjing rabies pada tanggal 24 April 2023 lalu, ketika digigit, sempat mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak dua kali.
Bocah korban gigitan anjing rabies ini tinggal di RT.013/RW.004, Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Masuk di RSUD Tc. Hillers Maumere pada tanggal 29 April 2023 lalu dengan keluhan badan panas, mual dan muntah.
“Dari laporan orang tua dan visit dokter keesokan harinya, mulai terlihat gejala ketakutan, selanjutnya dilakukan penanganan atas keluhan-keluhan. Kondisi bocah itu mengalami mual, dan muntahnya diobati sebelum dibawa ke Rumah Sakit sempat di VAR dua kali di Puskesmas Beru,” ujar dr. Clara.
Tak hanya itu, pihak Rumah Sakit juga sempat melakukan terapi. Dijelaskanya hingga saat ini, pihaknya baru menangani satu pasien yang terkena gigitan anjing.
Dokter Clara Francis, mantan Sekretaris Dinas ini, juga menyarankan agar tetap waspada terhadap anjing rabies, karena saat ini Kabupaten Sikka mengalami kekosongan vaksin rabies dan juga keterbatasan jumlah VAR.
“Masyarakat harus tetap waspada, baik yang punya hewan anjing atau tidak punya hewan anjing, bahaya ini selalu mengintai di mana-mana,” himbaunya.
Anjing yang terduga rabies tersebut menggigit bagian wajah balita yang malang. Korban sempat dirawat di RSUD Tc. Hillers Maumere.
Hewan anjing yang menggigit bocah tersebut adalah jenis hewan anjing lokal betina yang berusia 3 tahun setelah menggigit, keesokan harinya anjing ini kemudian mati dengan tiba-tiba.
Dari hasil uji laboratorium sampel otak anjing di Balai Besar Vaterner Denpasar pada 3 Mei 2023 lalu, hewan anjing tersebut dinyatakan positip rabies.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan, S.P., M.Si., dalam pesan WhatsApp yang diterima media ini Selasa, (9/5/2023) malam, merilis data sebaran kasus dugaan gigitan hewan anjing rabies tahun 2023 sampai bulan ini, Mei tahun 2023, kasus rabies di Kabupaten Sikka sebanyak 9 kasus, dan mengalami peningkatan setiap bulannya yakni bulan Januari dan Februari 3 kasus, bulan April 5 kasus, dan bulan Mei 1 kasus hingga seorang bocah meninggal dunia.

Emil Satriawan kepada media ini juga berharap dengan kondisi yang ada saat ini, masyarakat selalu waspada, dan harus proaktif, terutama pemilik hewan anjing aktif mengikuti setiap informasi, himbauan dan upaya pendataan sampai vaksinasi yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan hewan.
Lanjut Emil, pemerintah telah melakukan rapat koordinasi lintas sektor bersama Bupati Sikka, hasil rapat koordinasi secepatnya akan dilakukan beberapa upaya, diantaranya mengisolasi daerah-daerah yang sudah ada korban jiwa, mengadakan sensus atau pendataan anjing dengan melibatkan warga, TNI/POLRI, Linmas, tokoh-tokoh masyarakat dan agama di wilayah masing-masing. (Icha)
Kekurangan Vaksin, Pemda Sikka Siapkan 500 Juta Pengadaan Vaksin Rabies
BASARNAS Turut Laksanakan Pengamanan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo
Sampai Hari ke-3 Pendaftaran 630 Bacaleg di Sikka Masih Nihil
Menanti Cicilan Visi-Misi Capres 2024, Sederhana namun Revolusioner!
“GEMPA NTT” Dukung KTT ASEAN Summit di Labuan Bajo