Senator Muda NTT Angelius Wake Kako: Dengan Tanam Jagung, NTT Sejahtera

Nusantarapedia.net, Maumere, Sikka — Komitmen mensejahterakan masyarakat, lewat tanaman jagung sekaligus meningkatkan produksi jagung di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), senator muda Anggota DPD RI asal NTT, Angelius Wake Kako yang akrab disapa AWK, berkomitmen mendukung peningkatan produksi jagung di NTT dengan menjadikan Dewan Jagung Nasional sebagai lembaga yang siap membantu para petani jagung di Provinsi NTT.
Hal ini diutarakan oleh AWK kepada awak media setelah pertemuan dan sosialisasi Dewan Jagung Nasional (DJN) bersama Kepala Desa dan BPD se-Kabupaten Sikka, di aula Hotel Pelita Maumere, Jumat (05/05/2023).
Hadirnya DJM merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat petani khususnya petani jagung. DJM merupakan lembaga yang mengurus ekosistem jagung secara nasional, di dalamnya berperan para pemain jagung, diantaranya penyedia benih, pupuk, saprodi dan lain sebagainya, sampai dengan pembelinya semua diperankan oleh DJN.
Nusa Tenggara Timur adalah daerah tropis, dari iklim ini, secara khusus mempunyai potensi untuk dikembangkan tanaman jagung. sebagai contoh telah dilakukan panen perdana tanaman jagung di Flores Timur di Tanjung Bunga yang telah dilakukan pada tanggal 4 Mei 2023 dengan hasil yang sangat luar biasa, jelas keuntungan juga sangat fantastis.
Disampaikan AWK, dalam beberapa tahun pemerintah Indonesia mengalami defisit dan mengalami produksi jagung yang masih kurang, sehingga perlu digairahkan kembali.
Selain kerena itu sebagai senator asal NTT, dan sebagai anggota DJN, untuk itu, sebagai langkah awal, AWK berupaya menghimpun beberapa kepala desa dan BPD di Kabupaten Sikka yang wilayahnya memungkinkan untuk mengembangkan jagung, sehingga tidak semua desa dan BPD hadir dalam pertemuan dan sosialisasi Dewan Jagung Nasional tersebut.
Hadirnya ketua umum DJN Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad Al-Haddar, sekaligus juga sebagai senator Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia periode 2019-2024 sekaligus memberikan pengalaman-pengalaman sebagai gubernur Provinsi Gorontalo yang mendunia saat ini dengan ikon provinsi jagung.
Lebih lanjut kata AWK, targetnya adalah; pertama, lahan tidur di Provinsi NTT sangat banyak, dan yang kedua, kendala yang selama ini dialami oleh para petani kita adalah pasar, sehingga melalui Dewan Jagung Nasional, AWK berharap bisa memfasilitasi para petani penghasil jagung dengan pembeli.
AWK kemudian menyebutkan salah satu perusahaan industri jagung terbesar di Asia Tenggara yang saat ini bermitra dengan Dewan Jagung Nasional yang siap membeli hasil panen jagung para petani, sehingga AWK meminta kepada para petani jagung untuk tidak perlu khawatir dengan pasar.
“Pembelinya sudah ada, namanya Chaeron Pokphand. Perusahaan ini membutuhkan 8.000 ton per hari atau setara dengan 2,9 juta ton per tahun. Sehingga jangan pernah ada kegelisahan lagi di petani, kalau kami tanam jagung tidak bisa dijual, karena kami jadi taruhannya. Kalau jagung yang diproduksi petani itu tidak terserap di pasar, taruhannya di kita,” pungkas AWK sembari memastikan bahwa jagung hasil produksi dari petani terjual semuanya.


Meski demikian, AWK mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi NTT dengan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), namun AWK pun memberikan ruang bagi kepala-kepala desa yang mau menginvestasikan dana desa melalui 20% program ketahanan pangan untuk ikut dalam program yang difasilitasi oleh Dewan Jagung Nasional ini sesuai dengan kondisi dan keadaan di wilayah desa masing-masing.