Sendang Sinongko, Pemberian Nama dari Sunan Pakubuwono VII

Sewaktu perjalanan menuju ke Yogyakarta, sang raja beristirahat di daerah Ceper Klaten, tepatnya di sebuah sendang yang airnya jernih dengan rimbunnya pepohonan di sekitar sendang.

7 April 2022, 17:13 WIB

Nusantarapedia.net | JURNAL, TOURISM — Sendang Sinongko, pemberian nama dari Sunan Pakubuwono VII Surakarta

“Bagi penghayat dunia olah spiritual dan metafisika bisa berendam atau ‘kungkum’ di sendang ini pada waktu malam hari yang umumnya dilakukan pada saat hari baik Sendang, yaitu malam Jum’at Wage.”

SENDANG Sinongko atau Sendang Tirta Sinongko terletak di Dukuh Tegal Duwur, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sendang ini berada di sebelah tenggara dari pusat kota Kabupaten Klaten yang berjarak sekitar 10 kilometer.

Nama “Sinongko” diberikan oleh Sunan Pakubuwono VII Raja Kasunanan Surakarta yang bertahta tahun 1830 – 1858 Masehi. Ihwal pemberian nama tersebut ketika sang raja melakukan perjalanan ke Yogyakarta dalam rangka plesir wisata atau urusan lain dalam hubungannya dengan Keraton Yogyakarta.

Sewaktu perjalanan menuju ke Yogyakarta, sang raja beristirahat di daerah Ceper Klaten, tepatnya di sebuah sendang yang airnya jernih dengan rimbunnya pepohonan di sekitar sendang.

Di lokasi sendang tersebut tumbuh banyak Pohon Nangka. Sang Raja berkesempatan untuk menikmati buah nangka yang masak dari lokasi tersebut. Hingga kemudian sang raja berpesan agar tempat (sendang) ini dinamakan “Sinongko.” Sejak saat itu sendang tersebut bernama Sendang Sinongko.

Oleh masyarakat setempat, sendang ini setiap tahun dibersihkan dalam rangkaian kegiatan “bersih desa” yang umum dilakukan setelah masa panen yang ke-tiga pada bulan Agustus.

Tradisi bersih desa termasuk membersihkan sendang dilakukan dengan upacara tradisi selamatan berupa kendurenan dan pesta rakyat. Juga dilakukan prosesi penyembelihan kambing sebagai wujud syukur kepada Tuhan.

Di lokasi Sendang Sinongko terdapat dua mata air yang terletak di barat dan timur. Dinamakan dengan Sendang Lanang dan Sendang Wadon.

Debit airnya lumayan besar hingga dibangun kolam besar sebagai penampung air untuk keperluan irigasi pertanian. Kolam atau DAM yang dimaksud sebagai pintu air untuk membagi air menuju areal persawahan.

Saat ini Sendang Sinongko dikelola oleh pemerintah desa Desa Pokak dengan menunjuk Badan Usaha Milik Desa sebagai pengelola sendang untuk tujuan pariwisata dan tujuan sosiologis lainnya.

Sendang ini airnya sangat jernih dan segar, terlebih dikelilingi pohon-pohon besar untuk fungsi menjaga kelestarian sumber air dan fungsi keindahan.

IMG 07042022 150959 700 x 525 piksel 1
IMG 07042022 150942 700 x 560 piksel 1
IMG 07042022 150928 700 x 525 piksel 2
Sendang Sinongko, Dukuh Tegal Duwur, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Silahkan sobat Nuspedian datang ke Sendang Sinongko untuk mandi dalam rangka ngabuburit atau plesiran ke daerah Klaten dan sekitarnya.

Bagi penghayat dunia olah spiritual dan metafisika bisa berendam atau “kungkum” di sendang ini pada waktu malam hari yang umumnya dilakukan pada saat hari baik sendang, yaitu malam Jum’at Wage. (An)

Candi Merak, Jejak Peradaban Hindu di Klaten

Desa Wisata Nganjat Sentra Ikan Nila, “Gemah Ripah Loh Jinawi” Minapolitan di Kota “Seribu Mata Air”

Curug Manglid, Pesona Alam Asri
Tradisi Padusan dan Pergeseran Nilainya
Sendang Senjoyo, dari Fakta Kerajaan, Folklor hingga Sumber Kehidupan

Terkait

Terkini