Serba Liberal, Bagaimana Capres 2024? Hadirnya Negara untuk Rakyat yang Sehadir-hadirnya!

- ditafsirkan, penyangga keberlangsungan ekonomi Indonesia beserta pembangunannya yang tampak moncer, adalah hasil dari "menggadaikan aset" -

17 Juli 2023, 01:32 WIB

Nusantarapedia.net | JURNAL – POLHUKAM — Serba Liberal, Bagaimana Capres 2024? Hadirnya Negara untuk Rakyat yang Sehadir-hadirnya! Bukan Gebyar, Tidak Didikte Pula!

“Serba liberal pada akhirnya sebuah petaka yang tertunda! Akan nyingset pada waktunya.”

KATA kuncinya adalah, bahwa kapitalisme, neoliberalisme, dan globalisasi, adalah paham dalam sosiologi bisnis. Paham-paham tersebut sebagai konstruksi dasar untuk melakukan praktik kegiatan bisnis (usaha) yang tujuannya mencari keuntungan dengan hegemoni kuasa. Dalam konteks penyelenggaraan bernegara, sistem politik erat hubungannya dengan desain ekonomi. Relasi keduanya ini yang akan menghantarkan sebenar-benarnya suatu bangsa dan negara dikatakan berhasil, sesuai tujuannya masing-masing negara berdasarkan landasan konstitusional.

Dari masa ke masa, praktik tersebut telah dilakukan dengan cara yang konvensional, seperti erat kaitannya dengan praktik kolonialisme dan imperialisme klasik. Seiring dengan perkembangan jaman, dalih dan dalil itu disahihkan demi transformasi kemajuan suatu negara, padahal tak ubahnya ditangkap sebagai bentuk bisnis baru, atau skema penjajahan gaya baru. Kiblat pembangunan pun mengarah pada bentuk materialistis.

Flashback, apabila kita urutkan, kepentingan itu senada atau mengindung dengan perkembangan perjalanan revolusi industri dari era 1.0 hingga saat ini menyambut era 5.0. Mulai dari hadirnya teknologi mesin uap tahun 1760 an, hadirnya listrik era 1800 an, teknologi otomatisasi 1900 an, dan revolusi industri 4.0 era milenium 2000 dengan teknologi berbasis satelit (internet). Era 4.0 belum berakhir sudah mengarah ke bentuk yang super modern yaitu era 5.0, yang mana akan dibawa pada dimensi kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) dalam tata laksana hidup.

Dalam konteks ke-Indonesiaan, tentu semangat Kebangkitan Nasional 1908 menjadi triger bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa dan negara yang merdeka dengan semangat pergerakan kemerdekaan, kemerdekaan 1945, hingga era revolusioner sebagai bentuk loyalitas dan kesetiaan terhadap negara. Selanjutnya, Indonesia terus berbenah, terus tumbuh sebagai bangsa dan negara yang berdaulat pada masa Orde Lama, Orde Baru hingga Reformasi. Pun, pada akhirnya akan menuju Indonesia Emas 2045 sebagai proyeksi, sekaligus menandai 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Pertanyaannya? Apa yang didapatkan oleh bangsa ini sejak Indonesia merdeka 78 silam  per 17 Agustus 2023, dan peta jalan yang seperti apa sebagai strategi realistis untuk menuju Indonesia Emas 2045 selama rentang waktu 100 tahun. Apakah perjalanan ke depan benar-benar menggambarkan road map yang benar sebagai arah, atau justru maps error.

Terkait

Terkini