Sergio Mattarella mendesak PM Italia Mario Draghi untuk Tidak Berhenti

15 Juli 2022, 08:23 WIB

Nusantarapedia.net, Warta | International — Presiden Italia Sergio Mattarella menolak pengunduran diri Perdana Menteri Mario Draghi pada hari Kamis, (14/7/2022), setelah sebelumnya terjadi drama politik sehari yang mengancam akan menjatuhkan pemerintah persatuan nasional yang telah menjabat kurang dari 18 bulan.

Mario Draghi, yang juga mantan presiden Bank Sentral Eropa (ECB), mengumumkan akan mengundurkan diri pada hari Kamis setelah adanya Gerakan Bintang 5 (M5S) atau 5-Star Movement, yakni sebuah partai koalisi, gagal mendukungnya dalam mosi tidak percaya atas rencananya untuk memerangi kenaikan harga.

Boikot yang dilakukan 5-Star telah mengancam pemerintah menghadapi risiko keruntuhan yang dapat mengarah pada pemilihan umum lebih cepat.

“Koalisi persatuan nasional yang mendukung pemerintah ini tidak ada lagi,” kata Draghi, yang telah menjadi perdana menteri dari koalisi luas sejak Februari 2021, dikutip dari Reuters (15/7/2022).

Draghi, 74, pergi ke Istana Quirinale di Roma untuk bertemu dengan Presiden Sergio Mattarella dan menyerahkan pengunduran dirinya, tetapi Mattarella, sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam politik Italia, mendesaknya untuk memikirkan kembali.

Mattarella meminta Draghi, untuk berbicara di parlemen untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi politik.

PM Draghi diperkirakan akan muncul di parlemen Rabu depan dan kemungkinan akan melanjutkan perjalanan sebelum itu dengan rencana perjalanan ke Aljazair, pemasok gas penting, pada Senin dan Selasa, kata sumber-sumber politik.

Sebelumnya, perpecahan di antara partai-partai politik Italia atas isu-isu seperti meningkatnya biaya hidup dan bagaimana menanggapi invasi Rusia ke Ukraina sedang diperkuat oleh pendekatan pemilihan umum yang akan diadakan pada paruh pertama tahun 2023.

Draghi, sebagai perdana menteri keenam Italia, telah mendapatkan banyak pujian karena berhasil membawa Italia menangani krisis virus corona dan profilnya telah membantu memberi negara itu lebih banyak pengaruh di panggung internasional.

Mosi tidak percaya telah menjadi titik fokus ketegangan dalam pemerintahan Draghi. Partai 5-Bintang (M5S) ingin Draghi berbuat lebih banyak untuk membantu keluarga mengatasi kenaikan inflasi dan ekonomi dan keuangan Italia, seperti paket yang dirancang untuk mengatasi krisis biaya hidup di Italia. (dnA)

Presiden Sri Lanka Kabur ke Maladewa, Setibanya Disambut Protes
Menakar Kekuatan Rakyat dan Kebijakan Pemerintah dalam Isu Global Krisis Pangan (1)
32 Daftar Timnas Piala Dunia 2022 Qatar, Grup E dan H Bagai Neraka

Terkait

Terkini