Sikka Dalam Keadaan Darurat Rabies

Nusantarapedia.net, Artikel | Opini — Sikka Dalam Keadaan Darurat Rabies
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH UBAYA Surabaya
LAGI-LAGI Bupati Sikka ternyata tidak melakukan koordonasi secara baik dengan Kepala Dinas Pertanian di lingkungan Pemkab Sikka. Terbukti Bupati Sikka “asal ngomong” sehingga terkesan lempar tanggungjawab ketidakmampuan Bupati dan Kepala Dinas Pertanian kepada DPRD Sikka.
Hal ini terlihat dari pernyataan Bupati Sikka di media beberapa waktu lalu bahwa anggaran untuk vaksin sudah dianggarkan dan diajukan pemerintah, ternyata ditolak DPRD karena lebih mementingkan dana Pokir DPRD. Pernyataan ini memang membuat warga Nian Sikka merasa kaget serta kecewa, kok teganya anggota dewan tidak mau menyetujui anggaran untuk pengadaan vaksin rabies. Ternyata hal tersebut tidak benar.
Pernyataan Bupati Sikka Roby Idong tersebut membuat Simon Subandi salah satu anggota dewan yang juga
Anggota Banggar DPRD Sikka harus angkat bicara, bahwa Dinas Pertanian Sikka ternyata tidak mempunyai rencana kerja (renja) yang matang dan terukur untuk Pengadaan Vaksin Rabies.
Anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Fraksi PKB tersebut menjelaskan, anggaran pengadaan vaksin rabies seharusnya ada di renja Dinas Pertanian tahun anggaran 2022. Oleh karena itu, jika Bupati dan pembantunya yang dipercayakan mengurus dinas menganggap masalah rabies tersebut selalu saja terjadi di Nian Tana Sikka, maka anggaran adalah hal yang urgen siap setiap waktu, bukan terkesan saling lempar antara Bupati dan DPRD. Seharusnya Bupati bersama jajarannya memprioritaskan anggaran untuk rabies. Terbukti sudah bahwa bukannya DPRD Sikka yang tidak menyetujui anggaran vaksin yang diajukan pemerintah, tetapi kenyataannya di dalam rencana kerjanya Bupati terkhusus Kepala Dinas Pertanian tidak ada anggaran.
Pertanyaannya, apakah anggaran sudah dimasukkan ke Bapelitbang dan diakomodir atau tidak. Anggota DPRD tidak pernah melihat di pembahasan perubahan anggaran tahun 2022, baik di Komisi maupun di Banggar, itu tidak ada (ungkap politisi PKB Sikka).
Jika apa yang dijelaskan anggota Banggar DPRD Sikka benar, maka terbukti adanya kesalahan fatal yang dilakukan Bupati Sikka dan Kepala Dinas Pertanian Sikka, ternyata tidak ada anggaran yang diperuntukkan untuk pencegahan virus rabies yang mematikan nyawa manusia.
Dan, anehnya di Nian Tana Sikka penyakit anjing gila ternyata menjadi langganan setiap tahun, seharusnya anggaran untuk vaksin rabies selalu siaga, bukannya yang terjadi saat ini ketika terjadi penyakit rabies tidak ada anggaran untuk beli vaksinnya, lalu menyalahkan DPRD Sikka. Ini wujud tata kelola administrasi pemerintahan yang amburadul.
Sikka dalam keadaan darurat penyakit rabies, makanya bukan waktunya saling menyalahkan antara Bupati dan DPRD Sikka, tetapi bagaimana caranya segera lakukan pengadaan vaksin rabies di setiap sarana pelayanan kesehatan di Nian Tana Sikka agar nyawa warga tidak melayang sia-sia akibat kelalaian dan ketidakmampuan Kepala Dinas Pertanian Sikka. Sungguh miris!
Camat Nita Keluarkan Himbauan Atasi Penyebaran Virus Rabies
Anggaran Vaksin Rabies Tidak Ada, Bagaimana Bupati dan DPRD Sikka?
Atasi Penyebaran Virus Rabies, Camat Alok Timur Keluarkan Himbauan
Sembilan Kasus Positif Rabies, Pemda Sikka Gelar Sensus dan Vaksinasi Hewan Anjing
Anggaran Vaksin Rabies Tidak Ada, Bagaimana Bupati dan DPRD Sikka?