Sistem Tanam Tumpang Sari

Ada juga tanaman cabai dan mentimun. Karena masa panen mentimun yang hanya 28 hari, maka bisa disandingkan dengan cabai yang masa panennya mencapai 100 hari lebih

1 Maret 2023, 17:22 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Pertanian — Sistem Tanam Tumpang Sari

NUSPEDIAN, dalam dunia pertanian ada beberapa cara atau sistem bercocok tanam khususnya untuk tanaman palawija. Sistem yang sering dikenal adalah tumpang sari.

Tumpang sari merupakan salah satu cara bercocok tanam yang sering dilakukan petani, dengan cara menanam lebih dari satu macam tanaman. Ada yang menyebut mencampur proses penanaman (polyculture) atau pertanaman campuran dalam satu lahan yang sama dan waktu yang sama untuk dua jenis atau lebih tanaman budidaya yang hampir mirip.

Hal ini dilakukan petani dengan tujuan untuk mencapai produksi yang tinggi. Dengan tumpang sari, diharapkan tanaman pokok bisa tumbuh selayaknya pertumbuhan dan tidak terganggu oleh tanaman tumpangsarinya. Maka, dalam satu lahan bisa menghasilkan lebih dari satu macam hasil pertanian.

Pada umumnya tanaman pokok dan tanaman tumpang sari memiliki masa panen dengan jangka waktu yang berbeda. Berikut beberapa contoh tanaman yang biasa ditanam dengan sistem tumpang sari:

Cabai dan Tomat

Seperti diketahui, cabai merupakan komoditas pertanian yang cukup lama waktu panennya. Tentunya cabai menjadi tanaman pokok yang utama ditanam petani. Di sini disandingkan dengan tomat, karena tomat relatif pendek masa panennya. Sehingga petani sering menanamnya secara bersamaan dengan tujuan sambil menunggu masa panen cabai, petani bisa panen tomat terlebih dulu.

Ada juga tanaman cabai dan mentimun. Karena masa panen mentimun yang hanya 28 hari, maka bisa disandingkan dengan cabai yang masa panennya mencapai 100 hari lebih. Sambil menunggu cabai berbuah, kita sudah panen mentimun lebih dulu.

Terkait

Terkini