Situasi China-AS Sangat Tegang jika Rencana Pelosi Terwujud
Nusantarapedia.net, Jakarta, China — Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) tidak akan tinggal diam jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi jadi mengunjungi Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian membuat peringatan itu pada jumpa pers harian, Senin sore waktu setempat, (1/8/2022).
Zhao mengatakan, China telah berulang kali menyatakan kepada Amerika Serikat keprihatinan yang mendalam atas masalah ini dan sikap tegas menentang kunjungan Pelosi ke Taiwan, dan menekankan konsekuensi berat jika Pelosi mengunjungi Taiwan.
“Kehendak rakyat tidak dapat ditentang, dan mereka yang bermain api akan binasa karenanya,” kata Zhao, dikutip dari xinhuanet.
Semestinya, pihak AS sepenuhnya menyadari pesan China yang kuat dan jelas, karena China dengan cermat mengikuti rencana perjalanan Pelosi.
Kunjungan ke Taiwan olehnya akan merupakan campur tangan besar dalam urusan internal China, secara serius merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, menginjak-injak prinsip satu-China, sangat mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, sangat merusak hubungan China-AS, dan mengarah pada situasi yang sangat serius dan konsekuensi yang serius.
“China sekali lagi memperingatkan pihak AS bahwa China dalam siaga tinggi, PLA tidak akan pernah tinggal diam, dan pasti akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya,” kata Zhao.
Amerika Serikat harus mematuhi komunike bersama prinsip China dan ketentuan lainnya. China menghormati komitmen Presiden AS Joe Biden bahwa Amerika Serikat tidak mendukung “kemerdekaan Taiwan”, dan tidak mengatur kunjungan Pelosi ke Taiwan.
“Jika Pelosi melanjutkan kunjungannya, Amerika Serikat pasti akan bersiap untuk menanggapi secara militer kemungkinan tanggapan militer China. Situasi antara China dan AS akan sangat tegang,” tegasnya, dikutip dari CNNInternational.
Diketahui, pada sekitar 25 Juli yang lalu, Ketua DPR AS Nancy Pelosi direncanakan Agustus ini akan melakukan sebuah kunjungan potensial ke Taiwan.
Atas rencana tersebut, telah memicu reaksi keras China terhadap Amerika. China menuduh AS mendukung kemerdekaan Taiwan, sedangkan China sendiri berkepentingan terhadap Taiwan. (dnA)
Ekspor Gandum Kembali di Buka Melalui Laut Hitam
Setelah Sri Lanka Ambruk, Kini Myanmar Perpanjang Status Darurat
Kota New York Mengumumkan Darurat Kesehatan Cacar Monyet (Monkeypox)
PPKM Level 1 Jawa-Bali Diperpanjang, Luar Jawa hingga 5 September
PSE Pembayaran Internasional Diblokir, Situs Judi Online Bias, Kominfo Terima Kritik