Sri Mulyani Prosesor Keuangan Negara, Bila Undur Diri Apakah Mungkin?
Inilah sebuah konsekuensi dari sebuah alat yang pokok, yaitu "prosesor komputer", sebagaimana SM. Kita tunggu langkah revolusionernya sebagai prosesor yang handal
Sikap Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati (SM) selaku Menteri Keuangan geram atas kasus dan buntut yang menimpa anak buahnya tersebut. Pencopotan jabatan pun dilakukan, hingga SM sampai menuliskan sikapnya (instruksi) di Instagram, hal buntut “badai” tersebut yang sebenarnya bukan esensi dari persoalan utama, yaitu hal; “Beberapa hari ini beredar di berbagai Media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Motor Gede (MoGe) bersama klub Blasting Rijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar,” tulis SM. Dan SM menyampaikan instruksinya untuk membubarkan klub Moge tersebut.
Secara etik, dari kasus Mario yang menyeret ayahnya dan juga pejabat pajak lainnya Suryo Utomo, artinya, rentetan itu dibaca sebagai triger sebelum badai besar benar-benar akan menerpa internal Kementerian Keuangan.
Dengan demikian, ternyata Kementerian/Lembaga (K/L) Keuangan (DJP), ada persoalan besar dalam manajemennya. Terkuak juga, 13.000 pegawai Kemenkeu belum melaporkan harta kekayaan, yang mana mayoritas adalah para pejabat pajak. Itu saja baru dari sisi tanggung jawab (disiplin) personal selaku ASN, belum pada hal-hal besar menyangkut pengelolaan perpajakan oleh K/L Keuangan, seperti; dugaan terjadinya praktik mafia pajak, korupsi dana pajak, transaksi gelap, dsb.
Dengan ini, pada intinya, pejabat (orang) yang paling bertanggungjawab di Kemenkeu adalah Sri Mulyani.