Susu Sudah Digunakan Sejak 7400 Tahun Lalu pada Zaman Neolitikum
- Hal tersebut merupakan lompatan kemajuan peradaban yang sepenuhnya mengubah budaya, biologi, dan ekonomi pra sejarah Eropa, dengan cara yang mendasari kehidupan modern -
Nusantarapedia.net, Jurnal | Dunia — Susu Sudah Digunakan Sejak 7400 Tahun Lalu pada Zaman Neolitikum
“Para pemukim (pemukiman) di Eropa Tenggara, Timur, dan Barat adalah kelompok pertanian Neolitik paling awal di wilayah Eropa Tengah, yang dikenal sebagai budaya Linearbandkeramik (Linear Pottery culture).”
NUSPEDIAN, tentu sudah tidak asing lagi dengan susu. Ya, susu adalah bahan makanan yang penting bagi manusia. Susu berupa cairan putih yang penuh gizi, dihasilkan oleh kelenjar susu hewan mamalia, seperti sapi, kuda, domba, unta, dsb.
Saat ini susu diolah menjadi berbagai produk, seperti; keju, mentega, yogurt, es krim, susu kental, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia. Terutama susu digunakan sebagai makanan pokok untuk bayi.
Kandungan dalam susu secara alami mengandung nutrisi penting untuk kebutuhan tubuh. Kandungan umum dalam susu, seperti; bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium (Mg), fosforus (P), dan seng (Zn), juga mineral dan lemak.
Menurut wikipedia, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia dari hewan sapi dan domba dan lainnya yang mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya.
Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik.
Baru-baru ini, petani Eropa jaman neolitik diketahui telah menggunakan susu sejak 7400 tahun yang lalu, berdasarkan laman sci.news/archaeology, (17/10/2022).
Budaya pertanian telah diperkenalkan dengan berbasis hewan ruminansia oleh para petani Neolitik awal, yang mana memiliki implikasi fundamental untuk membentuk transisi dari masa Mesolitik-Neolitik di Eropa.
Hal tersebut merupakan lompatan kemajuan peradaban yang sepenuhnya mengubah budaya, biologi, dan ekonomi pra sejarah Eropa, dengan cara yang mendasari kehidupan modern.
Secara kritis, perubahan ini mendukung penyebaran ekonomi susu secara global, dan evolusi persistensi laktase di wilayah Eropa.
Dr. Emmanuelle Casanova, seorang peneliti di Muséum National d’Histoire Naturelle di Paris, Prancis, mengatakan bahwa budaya susu sudah di eksploitasi pada masa pra sejarah.
“Sungguh menakjubkan dapat secara akurat menentukan tanggal awal eksploitasi susu oleh manusia di masa pra sejarah.”
“Perkembangan agropastoralisme mengubah pola makan manusia pra sejarah dengan memperkenalkan komoditas pangan baru, seperti susu dan produk susu, yang berlanjut hingga saat ini.”
Dr. Emmanuelle Casanova menjelaskan, para pemukim (pemukiman) di Eropa Tenggara, Timur, dan Barat adalah kelompok pertanian Neolitik paling awal di wilayah Eropa Tengah, yang dikenal sebagai budaya Linearbandkeramik (Linear Pottery culture).
“Temuan menunjukkan beberapa pemukim pertama di wilayah tersebut menggunakan susu dalam skala besar.”
Dalam studinya, yang merupakan bagian dari proyek NeoMilk Eropa, penulis menganalisis lebih dari 4.300 bejana tembikar dari 70 pemukiman Linearbandkeramik pada sisa makanan mereka.
Hasilnya mengungkapkan, variasi yang cukup besar dalam penggunaan susu di seluruh wilayah, dengan hanya 65% lokasi yang menyajikan bukti lemak susu dalam bejana keramik, menunjukkan bahwa penggunaan susu, meski umum, tidak diadopsi secara universal oleh para peternak awal ini.
Berfokus pada situs dan keramik dengan residu susu, para peneliti menghasilkan sekitar 30 tanggal radiokarbon baru untuk memetakan munculnya eksploitasi susu oleh petani Linearbandkeramik.
Tanggal-tanggal baru ini sesuai dengan pemukiman Linearbandkeramik paling awal selama pertengahan milenium ke-6 SM.
“Penelitian ini sangat signifikan karena memberikan wawasan baru tentang waktu perubahan besar dalam praktik pengadaan makanan manusia, saat mereka berevolusi di seluruh Eropa,” kata Profesor Richard Evershed, seorang peneliti di School of Chemistry di University of Bristol.
“Ini memberikan bukti yang jelas bahwa makanan susu beredar luas di Neolitik awal, meskipun ada variasi dalam skala aktivitasnya.”
Studi ini diterbitkan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences, (17/10/2022).