Suka Tresna Barokah, Pengolahan Susu Kambing di Kemirikebo Yogyakarta

Rumah usaha Suka Tresna Barokah adalah milik Suparman. Seorang wirausahawan kelahiran 43 tahun yang lalu. Usaha susu kambing etawa ini baru sekitar setahun berdiri, namun pemasaran sudah sampai luar daerah

14 Februari 2022, 16:11 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Ekbis — Suka Tresna Barokah, Pengolahan Susu Kambing di Kemirikebo

HAI, Nuspedian! Setelah ngobrol-ngobrol dengan Mas-mas keren di KPP Pangestu tentang usaha ternak kambing, Nah, sekarang kita tengok aktivitas di pengolahan susunya, ya.

Hmm, harumnya enak banget lho, Nuspedian. Begitu tim Nusantarapedia.net masuk di pelataran salah satu rumah usaha pengolahan susu kambing yang bernama Suka Tresna Barokah (masih beralamat yang sama dengan KPP Pangestu, Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta), Jumat (11/2/2022). Ternyata bau harum itu bersumber dari ruang produksi susu bubuk kambing.

Di ruangan tersebut terdapat puluhan ibu-ibu yang sedang serius mengolah susu kambing cair menjadi bubuk. Terdapat berjajar alat produksi sederhana seperti; freezer box, kompor, wajan, panci, pengaduk, alat packing dan beberapa peralatan dapur yang tak asing untuk kita.

Sesekali, ada seseibu yang menoleh dan tersenyum sembari tangan kokohnya tetap mengaduk tanpa henti. Ya, rumah usaha ini masih menggunakan tenaga tradisional manusia, baik dari proses produksi hingga pengemasan.

Sejarah berdirinya Rumah Usaha Pengolahan Susu KambingSuka Tresna Barokah

Rumah usaha Suka Tresna Barokah adalah milik Suparman. Seorang wirausahawan kelahiran 43 tahun yang lalu. Usaha susu kambing etawa ini baru sekitar setahun berdiri, namun pemasaran sudah sampai luar daerah. Suparman sendiri adalah anggota dan pengurus KPP Pangestu.

Mengawali usaha pengolahan susu dari mengikuti jejak usaha orang tua yang sejak tahun 1993 tahun yang lalu berdiri. Karena permintaan susu begitu tinggi dan atas dorongan orang tua, akhirnya ia mendirikan sendiri.

Pengolahan susu Suka Tresna Barokah adalah salah satu dari 12 pengolahan susu yang ada di Kemirikebo, merupakan yang termuda. Memiliki 15 tenaga kerja yang tangguh mengandalkan kekuatan tangan untuk mengolah susu cair menjadi bubuk. Masih menggunakan alat-alat yang sederhana dan manual sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Meskipun baru berdiri dan menggunakan alat sederhana, omset penghasilan minimal 4 hingga 5 jutaan perharinya, akumulasi perbulannya berkisar 100 hingga 150 juta. Pendapatan bersih didapatkan setelah dikurangi biaya operasional dan bahan baku sekitar 80 persen.

Produk Olahan Susu Kambing

Produk pengolahan susu kambing etawa Suka Tresna Barokah adalah susu bubuk kemasan dalam banyak varian rasa (coklat, stroberi gula aren, original, jahe) yang dikemas praktis. Juga menyediakan stok susu bubuk untuk para buyer yang membeli dalam jumlah besar.

Produk susu kemasan STB dijual dengan harga bervariatif, tergantung biaya produksinya. Untuk varian rasa Murni, Coklat, Jahe, Vanilla, dan stroberi dijual 20 ribu rupiah dengan berat 250 gram.

Untuk Caramel, per-duz dihargai 10 ribu, per-plastik 5 ribu. Untuk Susu Tanpa Gula di banderol 75 ribu, Susu gula sedikit 35 ribu, Gula Aren di patok 30 ribu, dan rasa Gula Batu dijual 25 ribu rupiah. Selain itu juga membuat produk Permen Susu Kambing.

Untuk kategori pesanan yang rata-rata kulakan dalam jumlah besar di terapkan harga grosir sesuai kesepakatan, karena akan di packing dan di jual kembali eceran (reseller). Untuk layanan ini, Suparman mengemas susu bubuk dalam berat bervariatif, dari kemasan 10 kilo gram hingga 40 kg.

Proses Produksi

Komposisi produk susu kambing ini, murni dari bahan susu kambing segar di tambah sedikit gula pasir. Tidak menggunakan bahan pengawet sintetis. Sedangkan untuk perasa menggunakan perasa sintetis makanan yang sesuai standar BPOM.

Tambahan gula pasir yang dimaksud sekaligus berfungsi menjadi pengawet alami produk. Memenuhi range kadaluwarsa produk standar BPOM hingga 12 bulan. Namun, Suparman menerapkan standart selama 8 bulan saja, meski jarak setahun masih aman dikonsumsi.

Pabrik Suka Tresna Barokah sudah berstandard BPOM. Meskipun usaha ini termasuk kategori industri rumah tangga, Suparman membuat SOP mengikuti aturan Badan Pengolah Obat dan Makanan dalam perlakuan produksinya.

Suasana pabrik di dalamnya sangat bersih, rapi dan steril, meskipun masih dikerjakan dengan manual oleh tenaga manusia. Kehati-hatian dan ketelitian selama proses produksi dilakukan dengan detail demi jaminan mutu kualitas produk.

Selain itu, harga bahan baku susu kambing segar yang langka dan mahal, mendorong perlakuan selama proses produksi di lakukan ekstra hati-hati, tidak ingin produksinya gagal dan merugi karena perlakuan selama proses produksi yang ceroboh.

Dalam hal ini, Suparman sangat terbuka dalam hubungannya dengan karyawan yang rata-rata di atas umur 40 tahun. Tidak ada eksploitasi tenaga kerja, semuanya di lakukan dengan manusiawi. Pendekatan komunikasi dialogis humanis dilakukan dengan cair penuh keakraban.

Teknik membuat susu kambing ini sebenarnya sangat mudah dan sederhana. Kunci utama dan pertama ada pada bahan baku susu segar, yaitu dari proses pemerasan menuju proses produksi tidak boleh lebih dari 2 jam.

Hal ini agar susu dalam keadaan steril belum terkontaminasi bakteri, bila lebih dari 2 jam, susu sudah terkontaminasi bakteri dan berdampak pada rusaknya susu hingga potensi gagal produksi, tidak menghasilkan mutu produk yang standar.

Karena waktunya sangat pendek, solusinya dengan cara susu dibekukan ke dalam freezer, itupun maksimal hanya dua jam dari waktu pemerasan masuk ke freezer. Bila susu sudah beku maka sudah aman, tahan sampai waktu seminggu menuju proses pengolahan.

Membuat susu bubuk kambing sangat mudah, susu dan gula di campur ke dalam wajan yang di panasi dengan api sedang, sambil terus di aduk-aduk dari susu berbentuk cair hingga memadat.

Proses pemadatan tersebut membutuhkan waktu selama 1 hingga 2 jam pemanasan, sampai membentuk menjadi butiran halus. Konsistensi gerakan adukan dan panas api yang konstan, menjadi kunci cepat dan lamanya susu memadat, juga kualitas dari susu yang dihasilkan.

Warna bubuk susu yang dihasilkan berbeda-beda, namun soal warna banyak dipengaruhi faktor, terutama pembawaan bahan bakunya serta teknik pengerjaannya karena dilakukan manual.

Rendemen produksinya dari bahan susu cair menjadi susu bubuk berkurang sekitar 50 – 60 persen. Dari satu liter susu segar menjadi bentuk bubuk sekitar 300 – 400 gram.

Kendala dan Harapan

Seperti usaha apapun yang lain, UMKM sangat rentan dalam kesinambungan produksinya. Banyak kendala di dalamnya, seperti masalah klasik mengenai permodalan dan pemasaran, di samping kendala teknis lainnya.

Saat ini, sekitar sepuluh kelompok petani ternak yang menyuplai bahan baku susu kepada 12 rumah produksi pengolahan susu belum mencukupi. Akhirnya, bahan baku harus mendatangkan dari luar daerah, seperti dari Salatiga dan Lumajang.

Harapannya, produksi susu dari kelompok ternak bisa mencukupi kebutuhan bahan baku untuk 12 rumah produksi pengolahan susu.

Di samping itu, bantuan permodalan berupa kredit usaha rakyat dan fasilitas kredit yang lain untuk dipermudah, guna meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi biaya produksi.

Pada sisi kegairahan masyarakat, pihak terkait mampu membuat trending budaya minum susu kambing. Aneka promosi dan iklan terus digalakkan untuk pengenalan produk. Dengan demikian otomatis akan membuka potensi pasar yang terkait dengan pemasaran dan distribusi produk.

Meskipun susu kambing sudah umum dikenal masyarakat, namun belum menjadi bagian tradisi mengkonsumsi susu kambing.

Pemasaran yang dimaksud tidak hanya pasar lokal, tetapi terciptanya pasar ekspor. Pada bagian ini diperlukan persiapan dan kesiapan yang menyeluruh dengan simpul-simpulnya yang bersinergi. Selain hal tersebut, tentu persoalan regulasi di dalamnya dibuat mudah, tidak kaku dalam urusan administrasi dan birokratif.

Rumah usaha pengolahan susu kambing Suka Tresna Barokah, ikut menyehatkan dan mencerdaskan generasi melalui produk susu kambing unggulan, sudah selayaknya mendapat perhatian khusus dari stake holder demi berkembangnya usaha-usaha berbasis UMKM Ekonomi Kreatif agar tetap berkelanjutan dalam turut menghidupkan ekonomi rakyat.

Suparman, mewakili generasi muda yang inspiratif, ulet dan tekun. Jiwa entrepreneurnya terbentuk dari kesadarannya akan potensi sumber daya alam yang melimpah di Kemirikebo.

Silahkan, Nuspedian yang berminat wisata edukasi ke Agrowisata ternak kambing dan membeli susu kambing di dusun Kemirikebo, dipersilahkan. Warganya yang ramah dan suasana desa yang sejuk, membuat hati dan pikiran bahagia, sebahagia masyarakat Kemirikebo dalam harmoni kultural khas masyarakat lereng Merapi.

Ini, nomor kontaknya pak Suparman, WhatsApp: +62 817-0254-209.

Terkait

Terkini