Tak Tik Tuk Tik Tak Bunyi Sepatu Kuda, Langkah Menuju Bangkalan Maju
Nusantarapedia.net | BANGKALAN, MADURA — Kemeriahan mewarnai pagi di Bangkalan. Seruan ajakan meraih kemenangan bergema dari atas panggung, mendeklarasikan dukungan terhadap Lukman Hakim dan Fauzan Jakfar, pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Suasana penuh semangat, dengan ratusan pendukung yang bersemangat memenuhi lapangan di kediaman RA Hasani Zubair, ketua tim pemenangan.
Jelang siang, iring-iringan motor dan mobil membelah jalan raya menuju kantor KPUD. Suara klakson bersahutan, mengiringi euforia para pendukung. Lukman dan Fauzan, dengan kharisma yang terpancar, melaju di tengah barisan manusia, mengenakan kaos bertuliskan nama mereka.
Jeep off-road yang mereka tumpangi melambangkan ketangguhan dan kesiapan menghadapi tantangan. Di halaman gedung KPUD Bangkalan, mereka disambut dengan tarian tradisional, menambah semarak suasana.
Di hari yang sama, di kediaman Mathur Husyairi, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, persiapan pendaftaran juga berlangsung. Mathur, kader Partai Bulan Bintang, dan Jayus Salam, Kepala Desa dan Sekjen Aliansi Kepala Desa, berpasangan dengan dukungan dari empat partai, PPP sebagai partai pendukung utama.
Suasana di kediaman Mathur lebih tenang. Tidak ada panggung besar, hanya kumpulan relawan yang secara sukarela dengan setia sudah tiba bersiap mengantar menuju gedung KPUD.
Yang menarik, Mathur dan Jayus memilih delman sebagai alat transportasi mereka. Kuda penarik delman tampak tenang, membawa pasangan calon ini menuju KPUD.
Mathur dan Jayus memilih malam hari untuk pendaftaran, menyoroti nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Bangkalan. Mereka percaya, langkah menuju takhta tidak harus selalu diiringi hiruk pikuk, tetapi juga bisa dengan penuh makna dan khidmat.
Perjalanan mereka diiringi angin sepoi-sepoi, gemerlap lampu kota, dan cahaya bintang. Kuda melangkah tenang, membawa Mathur dan Jayus menyapa para pendukungnya di sepanjang jalan.
Di tengah perjalanan, mereka berhenti sejenak di Taman Makam Pahlawan, memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan.
Ini bukan sekadar penghormatan, tetapi sebuah refleksi. Mereka ingin mengingatkan diri sendiri dan masyarakat bahwa kepemimpinan sejati haruslah dijiwai oleh semangat pengabdian dan perjuangan, seperti para pahlawan yang telah gugur.
Mathur dan Jayus kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, menyapa langsung masyarakat Bangkalan. Setiap langkah mereka seakan membawa harapan dan aspirasi rakyat.
Dengan berjalan kaki, mereka menunjukkan bahwa mereka tidak akan terpisahkan dari rakyat, siap mendengar dan memahami aspirasi mereka.
Obor di tangan yang menjadi penerang perjalanan mereka. Melambangkan semangat yang terus menyala sekaligus pencerah atas harapan masyarakat Bangkalan.
Dua pasangan calon ini, dengan cara yang unik dan penuh simbolisme dalam memilih transportasi, menunjukkan karakter dan visi kepemimpinan mereka. Lukman dan Fauzan dengan semangat dan kegembiraan, sedangkan Mathur dan Jayus dengan penuh makna dan nilai budaya.
Proses pendaftaran mereka bukan hanya sekedar formalitas, tetapi juga cerminan dari karakter, keyakinan, dan pandangan hidup mereka dalam memimpin Bangkalan menuju masa depan yang lebih baik. (Hasan Hasir)
Tera’ Bulen, Merawat Tradisi, Membangun Ekonomi di Pesisir Bangkalan
“Acara Peresminan Parkiran di Kota Seribu Parkir: Catatan Sukirman Wartawan Anak Bawang”