Tanda Apa Gerangan? Ribuan Kerang Muncul di Pantai Asemdoyong Pemalang, Tak Menanam Tapi Menuai

- Masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan tersebut, akan memasak kerang itu sebagai lauk-pauk, dan ada juga yang menjualnya, baik di pasar, pada masyarakat sekitar atau orang lain -

25 Desember 2022, 16:25 WIB

Nusantarapedia.net, Pemalang, Jawa Tengah — Masyarakat pesisir pantai muara indah di Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah panen tanpa menanam. Mereka berbondong-bondong pergi ke pantai berebut kerang bokor atau kerang engsol, juga sering disebut dengan nama kerang darat, Sabtu (24/12/2022).

Ribuan kerang engsol yang terhempas
ombak besar dan membalikkan lumpur dari permukaan bawah laut menjadikan kerang yang berada di dalam (dasar) laut ikut terbawa ombak ke atas dan terhempas ke tepian pantai.

Fenomena alam ini terjadi setahun sekali sewaktu musim ombak dan datangnya angin barat. Kejadian ini menjadi berkah tersendiri bagi para nelayan pesisir, ketika perahunya tidak bisa berlayar karena cuaca ekstrem disertai ombak besar.

Menjadi alternatif bagi para nelayan dan masyarakat sekitar untuk mencari kerang di tepi pantai, menjadi pilihan bagi mereka dibanding alternatif lain. Hal ini menjadi tambahan ekonomi atau sekedar untuk lauk keluarga.

Masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan tersebut, akan memasak kerang itu sebagai lauk-pauk, dan ada juga yang menjualnya, baik di pasar, pada masyarakat sekitar atau orang lain.

Menurut Mualif (45), seorang warga setempat menuturkan, bagi masyarakat pesisir, fenomena seperti itu sudah tidak asing lagi, terjadi setiap musim ombak datang.

“Kejadian ribuan kerang terhempas, sering terjadi tiap musim ombak datang, sudah tidak asing bagi orang pesisir,” kata Mualif.

Terpisah, Anto (35) seorang warga Asemdoyong yang rumahnya berdekatan dengan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) mengatakan, bahwa setiap musim hujan dan ombak tinggi, yang mana nelayan tidak berani melaut, hampir pasti ribuan kerang akan muncul terbawa ombak.

Kerang mendarat di pantai itu sering terjadi, setiap musim baratan (angin kencang: red) atau rendeng (hujan:red). Musim baratan itu dimana nelayan tidak bisa melaut dikarenakan ombak dan angin yang kencang, jadi untuk kerang yang dari dasar laut pada muncul karena terkena ombak dan terbawa arus air ke pantai,” jelas Anto.

Saking banyaknya kerang yang terhempas ke tepi pantai, warga sampai ada yang dapat dua bahkan tiga karung lebih. Mereka bahu-membahu dan berkelompok, bergotong royong dengan keluarga dan tetangganya.

Semoga hal ini mejadi berkah tersendiri untuk mereka, sebagai peningkatan gizi keluarga. Jangan sampai paradoksal terjadi di negeri yang kaya ikan ini, tetapi kebutuhan makan ikan (sea food) masih rendah. (Ragil74)

Widuri
Pantai Joko Tingkir, Di Bawah Pohon Cemara Ada Teh Poci dan Mendoan
Peringati Harkannas 2022, Pemkab Rembang Bagikan 750 Porsi Menu Ikan Gratis
Ikan Kerapu Nusantara
Sejarah Perahu Kuna Punjulharjo dan Pantai Karang Jahe, Wisata Bahari di Rembang

Terkait

Terkini